Warga Singapura Pemegang Kripto Naik 24,4% pada 2025

52% telah menggunakan aset digital untuk pembayaran di antara pemegang kripto.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 09 Apr 2025, 14:42 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 14:42 WIB
Warga Singapura Pemegang Kripto Naik 24,4% pada 2025
Kripto kini menjadi metode pembayaran yang praktis di Singapura, didorong oleh minat generasi muda negara itu dan meningkatnya volume transaksi. (Foto: Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kripto kini menjadi metode pembayaran yang praktis di Singapura, didorong oleh minat generasi muda negara itu dan meningkatnya volume transaksi.

Meskipun adopsi terus meningkat, tantangan seperti kompleksitas dan penerimaan yang terbatas tetap ada. Mengutip Cryptonews, Rabu (9/4/2025) laporan Straits Times yang diterbitkan pada 8 April mengungkapkan tingkat kepemilikan kripto di Singapura meningkat menjadi 26% pada 2024.

Ini menandai kenaikan dari 24,4% yang tercatat pada tahun sebelumnya. Laporan tersebut juga mengungkapkan statistik penggunaan menarik lainnya. 

Di antara pemegang kripto, 52% telah menggunakan aset digital untuk pembayaran. Selain itu, 67% berencana menggunakan token kripto untuk transaksi di masa mendatang.

Di Singapura, generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, memimpin adopsi mata uang kripto, dengan sekitar 40% memegang kripto. Namun, laporan itu juga mencatat, pola penggunaan bervariasi menurut generasi. 

Lebih dari 41% pengguna yang lebih muda menggunakan kripto untuk belanja online. Sementara 36% lainnya menggunakan kripto untuk membayar tagihan dan 27% melakukan pembelian di dalam toko.

Pengguna kripto di generasi yang lebih tua di Singapura juga didapati memiliki prioritas yang berbeda. Di antara mereka yang berusia 45 tahun ke atas, 43% utamanya menggunakan kripto untuk transfer antar-teman ke keluarga dan teman.

Belanja daring mewakili 35,7% dari penggunaan mereka, diikuti oleh pembayaran tagihan sebesar 17,2%. Meskipun penggunaannya meningkat, lebih dari 60% responden menganggap kripto rumit. Masalah keamanan memengaruhi 60% pengguna. Penerimaan pedagang yang terbatas membuat 54% pemegang kripto frustrasi.

Volume Transaksi Kripto Meningkat di Singapura

Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Meskipun demikian, volume transaksi kripto terus meningkat di Singapura.Laporan firma analisis blockchain Chainalysis menunjuklan, pembayaran kripto di Singapura melonjak hingga hampir USD 1 miliar pada kuartal kedua 2024, menandai level tertinggi dalam dua tahun.

Sementara adopsi individu terus meningkat di Singapura, penerimaan institusional juga meningkat secara merata. Adopsi kripto Singapura juga telah mendapatkan momentum melalui kemitraan bisnis utama.

Meningkatnya volume transaksi telah menarik perusahaan-perusahaan besar yang sekarang memimpin inovasi pembayaran.

Kemitraan terbaru Sony dengan Crypto.com untuk mengintegrasikan pembayaran USDC di toko daringnya menandai tonggak sejarah tersendiri.

Ini adalah pertama kalinya merek elektronik konsumen besar di Singapura menggunakan pembayaran kripto langsung. Dengan memungkinkan pembeli membayar dengan USDC, stablecoin teregulasi yang dikaitkan dengan dolar AS, Sony menawarkan metode yang mudah dan aman bagi konsumen untuk memanfaatkan aset digital untuk pembelian sehari-hari.

Implementasi ini juga memprioritaskan pengalaman pengguna, dengan Crypto.com Pay menyederhanakan proses pembayaran aset digital.

Uni Emirat Arab jadi Negara dengan Tingkat Adopsi Kripto Tertinggi di Dunia

Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)... Selengkapnya

Uni Emirat Arab (UEA) sekarang memimpin tingkat adopsi kripto di seluruh dunia, menurut laporan yang dirilis pada Maret 2025 dari perusahaan perdagangan Atmos.

Adopsi kripto di UEA juga melonjak 210% pada 2025, dengan skor adopsi 98,4 dari 100.  Negara ini juga memiliki tingkat kepemilikan kripto tertinggi di dunia sebesar 25,3%.

UEA juga akan meluncurkan Dirham digitalnya untuk penggunaan ritel. Meskipun UEA memimpin, Singapura mempertahankan posisi kompetitifnya secara global.

Menurut Atmos, negara-kota tersebut mengalami pertumbuhan adopsi kripto sebesar 150% dengan hampir 25% penduduknya memiliki aset digital. Amerika Serikat juga telah menunjukkan adopsi teknologi yang cepat.

Dengan pertumbuhan sebesar 220%, AD menjadi tuan rumah jaringan ATM Bitcoin terbesar di dunia, yang diuntungkan oleh lingkungan regulasi yang lebih menguntungkan di bawah pemerintahan saat ini.

   

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya