Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, meminta satuan pendidikan lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan wirausaha bagi para peserta didik dan alumni. Hal ini antara lain dengan membangun showcase di dalam kampus untuk usaha perikanan, membuat kelompok wirausaha, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Trenggono saat kunjungan kerjanya, Jumat (30/7/2021), ke Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, Bali, di bawah Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP.
"Potensi yang dimiliki taruna-taruni Politeknik KP Jembrana harus dapat dikembangkan dan dipasarkan secara luas. Saya mendorong taruna-taruni beserta alumni untuk dapat mengembangkan showcase produk wirausaha kelautan dan perikanan, yang dapat diadaptasi untuk menjadi pondasi startup bagi para peserta didik," ungkap Menteri Trenggono, dikutip dari keterangannya pada Jumat (30/7/2021).
Advertisement
Showcase juga diadaptasi, serta menjadi percontohan bagi para taruna dan alumni untuk meningkatkan kreativitas dan nilai produksi olahan ikan karya mereka agar lebih bernilai jual dan diminati pasar. Showcase produk berisikan proses produk perikanan dari hulu ke hilir, seperti dari tahap pembenihan, produksi, pengolahan hingga pemasaran.
Ia juga mengimbau agar para alumni politeknik membuat kelompok wirausaha. Untuk itu, dia berharap pihak kampus dapat terus melakukan pembinaan serta mencarikan akses permodalan dan pemasaran.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apresiasi KKP
KKP pun mengapresiasi langkah Politeknik KP Jembrana, yang telah memfasilitasi para peserta didik untuk membentuk kelompok-kelompok wirausaha. Produk-produk tersebut sudah dipasarkan secara online di e-commerce.
Di dalam kampus Politeknik KP Jembrana juga sudah terdapat usaha budidaya, hasil kerja sama dengan Koperasi Cahaya Mina yang merupakan koperasi pegawai Politeknik KP Jembrana. Kendati demikian, Trenggono berpesan, meski kerja sama dengan koperasi pegawai tapi agar kegiatan usaha budidaya tersebut harus digunakan dalam mendidik taruna untuk berwirausaha.
Mengenai hal ini, Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan BRSDM, Bambang Suprakto, mengatakan pihaknya memprioritaskan anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, dan petambak garam. Saat ini mereka mendapat kuota 50 persen dari jumlah keseluruhan peserta didik di satuan pendidikan KKP. Jumlah tersebut ke depannya akan ditingkatkan lagi secara bertahap.
Sementara itu, Direktur Politeknik KP Jembrana, I Gusti Putu Gede Rumayasa Yudana, mengatakan saat ini terdapat produk hasil wirausaha dari alumni Politeknik KP Jembrana yang sudah dibina oleh BUMN PLN, dengan pemberian bantuan modal, sehingga produk sudah berkembang pesat.
Politeknik KP juga memiliki taruna-taruni aktif tingkat III, sebagai wirausaha yang sudah memiliki merek dagang dan memasarkan produknya di e-commerce serta mendapat binaan dari dunia usaha dan industri, seperti Pusat Oleh-oleh Krisna atau Krisna Holding Company.
Advertisement