Liputan6.com, Jakarta Beberapa pemilik bisnis sudah memiliki tujuan sejak awal untuk mengekspansi bisnisnya dalam bentuk waralaba (franchise). Sementara itu, beberapa pemilik bisnis lainnya baru mempertimbangkan bentuk tersebut saat mereka melihat bisnis modelnya sudah cukup kuat untuk direplikasi dan dilisensikan kepada orang lain.
Dalam franchise, pemilik bisnis masih dapat mempertahankan kepemilikan mereknya. Pembeli franchise akan membayar untuk penggunaan akses pengetahuan dan proses kepemilikan yang akan digunakan untuk mengoperasikan bisnis kecil mereka. T
Baca Juga
Terkadang, beberapa aspek dalam franchise cukup membingungkan. Melansir dari Forbes, Kamis (12/8/2021), berikut sembilan tips penting untuk membantu pemilik bisnis mengambil langkah yang tepat sebelum membuka franchise.
Advertisement
1. Memastikan Pembeli Franchise Sesuai
Jangan kehilangan visi, misi, dan nilai merek Anda. Tidak semua pembeli franchise sesuai dalam sebuah organisasi. Jangan takut untuk melawan arus demi menjaga integritas bisnis.
2. Ciptakan dan Temukan Keselarasan Nilai
Saat membuka franchise, ketahui esensi merek Anda, termasuk nilai dan prinsip yang mendorongnya. Jika belum 100 persen yakin mengenai hal ini, tinjau pelanggan Anda terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam terkait merek bisnis Anda di mata mereka.
3. Meninjau Kembali Perjanjian Pengoperasian
Sebagai tambahan dalam sisi hukum, Anda harus memiliki visi yang jelas dan meninjau kembali perjanjian pengoperasian untuk menghindari kesalahpahaman di masa mendatang. Anda membutuhkan perencanaan dan pengoptimalan di organisasi.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4. Mendapatkan Saran dari Konsultan Franchise
Konsultan franchise dapat menjadi penyelamat. Temukan orang lain yang telah sukses sebelumnya. Terima pandangan mereka tentang apa yang perlu Anda lakukan dan bagaimana melangkah maju dengan kepercayaan diri.
Kemudian, temukan pengacara yang berpengalaman dan cari tahu apa yang Anda perlukan lebih lanjut. Yang terpenting, biarkan rencana bisnis dan alasan mengapa Anda membangun sebuah bisnis menjadi pengingat terkait hal yang harus difokuskan saat keadaan menjadi sulit.
5. Menilai Komponen Sumber Daya Manusia
Ketika mencari pembeli franchise, pemilik bisnis sering fokus pada banyak pertimbangan hukum, keuangan, dan operasional. Namun, jangan lupa untuk menilai komponen sumber daya manusianya juga. Keberhasilan setiap organisasi berasal dari orang-orang di dalamnya.
6. Bangun Profil Pembeli Franchise yang Ideal
Buat profil pembeli franchise yang diinginkan untuk bergabung dengan bisnis Anda. Proses ini sering kali tidak diterjemahkan dengan baik sehingga mengakibatkan pemilik bisnis mengubah banyak keputusan dan mungkin membuat pilihan yang salah.
Advertisement
7. Ajukan Pertanyaan yang Tepat kepada Calon Pembeli Franchise
Apakah calon pembeli franchise benar-benar ingin membeli bisnis skalabilitas yang akan memberi mereka kebebasan yang diinginkan? Apakah mereka akan menerima pekerjaan yang tidak dapat dihentikan saat mereka sudah merasa cukup? Merefleksikan perbedaan antara dua konsep tersebut dapat membantu pemilik bisnis mengajukan pertanyaan yang tepat kepada calon pembeli franchise dan membuat keputusan terbaik.
8. Mencari Bimbingan dari Pakar
Anda harus memperkerjakan konsultan franchise dan pengacara untuk membantu dalam menerapkan franchise dan menyelaraskan semua mitra keuangan Anda. Ide-ide hebat ini tidak perlu diajukan kepada siapa pun kecuali orang-orang yang serius dan memiliki rekam jejak yang baik dalam penyelesaian sebuah konsep.
Melalui para pakar, Anda tidak hanya sekadar mendapatkan panduan umum, tetapi juga dapat melindungi kerahasiaan Anda.
9. Tetap Membuka Rekrutmen
Setiap franchise memiliki kebutuhan rekrutmen berkelanjutan yang harus diperhatikan oleh pemilik bisnis. Ini adalah bagian yang sulit dalam waralaba. Terdapat banyak pergantian karyawan. Pemilik atau pembeli franchise harus memahami hambatan tersebut.
Reporter: Shania