Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah menyasar target Indonesia bisa kembali jadi negara menengah atas pada 2023 mendatang. Target itu dinilai bisa tercapai asal ekonomi Indonesia bisa cepat pulih di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira pun menilai proyeksi tersebut masih reachable , dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5-6 persen.
Baca Juga
Bhima juga mengingatkan, tantangan eksternal sampai 2023 juga tidak mudah karena ada ketidakpastian eksternal yang tinggi dari tappering off The Fed, gelembung aset, sampai gejolak geopolitik
Advertisement
"Di dalam negeri kuncinya penanganan pandemi Covid-19 efektif di 2022 dan memulihkan trust konsumen untuk belanja," ujar Bhima kepada Liputan6.com, Sabtu (21/8/2021).
Selain itu, dia mendorong agar pemerintah bisa memacu dan memperluas ekspor suatu komoditas bukan hanya dilihat dari sisi nilai jualnya saja.
"Dari sisi ekspor peluangnya harus dioptimalkan bukan hanya mengikuti harga komoditas, tapi juga memacu ekspor produk bernilai tambah. Sehingga dampak ke serapan kerja dan kenaikan pendapatan masyarakat bisa lebih tinggi," imbuhnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prioritaskan Produk Lokal
Selanjutnya, Bhima mengutarakan, perkembangan ekonomi digital pun perlu dipastikan lebih memprioritaskan produk lokal dibanding impor.
"Target menjadi negara berpendapatan menengah ke atas harus jadi sasaran antara atau intermediate, karena tujuannya adalah lepas dari jebakan kelas menengah," pungkas Bhima.
Advertisement