Indonesia Bisa Jadi Negara Menengah Atas di 2023, Asal Pandemi Tertangani

Pemerintah tengah menyasar target Indonesia bisa kembali jadi negara menengah atas pada 2023 mendatang

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Agu 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2021, 17:00 WIB
Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Turun 5,6 Persen Akibat Covid-19
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah menyasar target Indonesia bisa kembali jadi negara menengah atas pada 2023 mendatang. Target itu dinilai bisa tercapai asal ekonomi Indonesia bisa cepat pulih di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira pun menilai proyeksi tersebut masih reachable , dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5-6 persen.

Bhima juga mengingatkan, tantangan eksternal sampai 2023 juga tidak mudah karena ada ketidakpastian eksternal yang tinggi dari tappering off The Fed, gelembung aset, sampai gejolak geopolitik

"Di dalam negeri kuncinya penanganan pandemi Covid-19 efektif di 2022 dan memulihkan trust konsumen untuk belanja," ujar Bhima kepada Liputan6.com, Sabtu (21/8/2021).

Selain itu, dia mendorong agar pemerintah bisa memacu dan memperluas ekspor suatu komoditas bukan hanya dilihat dari sisi nilai jualnya saja.

"Dari sisi ekspor peluangnya harus dioptimalkan bukan hanya mengikuti harga komoditas, tapi juga memacu ekspor produk bernilai tambah. Sehingga dampak ke serapan kerja dan kenaikan pendapatan masyarakat bisa lebih tinggi," imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Prioritaskan Produk Lokal

FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III 2020 Masih Minus
Pemandangan deretan gedung dan permukiman di Jakarta, Rabu (1/10/2020). Ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 membaik dari kuartal II 2020 lalu yang tumbuh minus 5,32 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selanjutnya, Bhima mengutarakan, perkembangan ekonomi digital pun perlu dipastikan lebih memprioritaskan produk lokal dibanding impor.

"Target menjadi negara berpendapatan menengah ke atas harus jadi sasaran antara atau intermediate, karena tujuannya adalah lepas dari jebakan kelas menengah," pungkas Bhima.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya