Kondisi yang Tidak Menentu Saat Ini, Persiapkan Rencana Finansial Mulai Sekarang!

Bancassurance Product & Marketing Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Asthika Dhamasatya atau yang kerap dipanggil Aska, bahwa ada kondisi yang harus diantisipasi oleh para pekerja lepas, apalagi yang beraktivitas sebagai pekerja seni.

oleh Reza pada 30 Agu 2021, 00:00 WIB
Diperbarui 27 Agu 2021, 15:22 WIB
I Gusti Ngurah Asthika Dhamasatya.
Bancassurance Product & Marketing Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Asthika Dhamasatya.

Liputan6.com, Jakarta Di era serba modern ini, bekerja sebagai freelancer atau pekerja lepas dapat menjadi pilihan banyak orang, terutama kaum muda, karena menawarkan kebebasan dan waktu yang fleksibel. Selain itu, pekerja lepas juga dapat mengatur sendiri beban kerja, dapat bekerja di mana saja, dan dapat mengatur pendapatan secara mandiri. 

Kebebasan dan fleksibilitas pekerja lepas sangat menarik bagi orang-orang yang memilih jalur karier ini, tetapi karier ini juga datang dengan risiko. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pekerja lepas potensial. Salah satu tantangannya adalah ketika pandemi ini melanda.. 

Menurut Bancassurance Product & Marketing Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Asthika Dhamasatya atau yang kerap dipanggil Aska, bahwa ada kondisi yang harus diantisipasi oleh para pekerja lepas, apalagi yang beraktivitas sebagai pekerja seni. Perubahan bisa dirasakan setiap saat. 

“Kalau kita lihat kondisi saat ini dimana masih dipenuhi oleh ketidakpastian. Maka bagi para pekerja lepas, ada hal yang perlu dipersiapkan,” tutur Aska. 

Menurut Aska hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah dana darurat. Pasalnya, kita tidak tahu apa yang bisa terjadi di kemudian hari dan bagaimana untuk menghadapinya.

“Kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, setidaknya kita sudah siap dengan dana darurat. Dana ini dibutuhkan untuk menghadapi risiko jika kita tidak bisa menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu tertentu, paling tidak dana ini dapat mencukupi kebutuhan harian. Besarannya sangat tergantung dari berapa banyak pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulannya, bagi seseorang yang masih belum memiliki tanggungan, dana darurat idealnya 3-6 kali penghasilan bulanan, namun bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan, minimum 10-12 kali penghasilan dipersiapkan sebagai dana darurat,” tutur Aska.  

Selanjutnya Aska mengatakan, hal kedua adalah melengkapi diri dengan proteksi. Ia menganggap pendapatan freelancer berbeda dengan karyawan tetap, dimana penghasilan bisa naik turun. Namun demikian perlindungan, baik kesehatan maupun jiwa tetap menjadi kebutuhan. 

“Sekarang memang sudah ada BPJS, namun kebutuhan dan aspirasi layanan kesehatan orang itu berbeda-beda. Sebagai contoh, BPJS hanya bisa memenuhi layanan kesehatan kelas 3 atau 2. Namun jika memiliki proteksi individual, kita bisa mendapatkan layanan yang lebih tinggi, misalnya kelas VIP. Tentu hal itu beda dan menjadi pilihan masing-masing individu," ujar Aska. 

“Memiliki asuransi juga penting dalam perencanaan keuangan pekerja lepas. Jangan sampai tabungan atau dana darurat yang susah payah dikumpulkan, habis begitu saja untuk biaya pengobatan” sambungnya.

Sangat penting menurut Aska bagi para pekerja lepas untuk melengkapi diri dengan proteksi diri saat pandemi ini. Mereka membutuhkan asuransi dengan perlindungan Covid-19 yang dapat mengcover biaya rumah sakit tanpa memerlukan masa tunggu.

Selain itu, penting untuk memiliki produk yang dapat memberikan perlindungan bagi mereka yang perlu menjalani proses isolasi mandiri. Dan yang terakhir dan tak kalah penting adalah mendapatkan perawatan setelah menjalani vaksinasi, jika diperlukan.

Poin terakhir yang tidak kalah penting adalah melindungi asset. Biasanya pekerja lepas memiliki asset yang krusial seperti laptop, kamera, kendaraan bermotor, dan asset-asset lain untuk mendukung pekerjaannya. “Dengan melindungi asset, seseorang bisa meminimalisasi risiko jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan”.

“Jadi jangan takut untuk menjadi pekerja lepas, namun siapkan produk proteksi sedini mungkin karena akan sangat diperlukan untuk mengantisipasi masa-masa yang penuh dengan ketidakpastian,” tutur Aska

Bekerjasama dengan para mitra asuransi, produk-produk asuransi yang ditawarkan melalui Danamon, lanjut Aska, memiliki banyak keunggulan, dapat menyesuaikan dengan kebutuhan para nasabah, tergantung tipe proteksi yang diinginkan.

“Kita ada 400 lebih cabang dan masing – masing cabang memiliki financial specialist yang bisa dimanfaatkan nasabah untuk konsultasi mengenai proteksi. Jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah,” tutup Aska. 

I Gusti Ngurah Asthika Dhamasatya
Bancassurance Product & Marketing Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Asthika Dhamasatya.

Buat kamu yang ingin menonton secara lengkap mengenai rencana finansial, kamu bisa cek di festivalkolaborasi.id atau langsung ke YouTube Bank Danamon, klik di sini.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya