Erick Thohir: Swasta Jangan Ngakali BUMN, Kerja Sama Harus Win-Win

Erick Thohir menekankan, pemerintah memastikan bentuk kerja sama antara BUMN dengan swasta akan menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2021, 11:36 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2021, 11:35 WIB
FOTO: Erick Thohir dan DPR Bahas Penyelamatan Perbankan Akibat COVID-19
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat bersama DPR di Ruang Pansus B Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/5/2020). Rapat membahas antisipasi skema penyelamatan perbankan akibat COVID-19 ini juga diikuti Gubernur BI, Pimpinan BIN, hingga Pimpinan KPK. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan, pemerintah memastikan bentuk kerja sama antara BUMN dengan swasta akan menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan (win-win solution).

Selain itu, ia juga menekankan bahwa segala bentuk proyek baik antara sesama BUMN maupun dengan swasta jangan sampai menimbulkan tindak korupsi.

"Saya tidak mau ada oknum BUMN yang mana selama ini sering terjadi tindak korupsi karena project based bukan bisnis proses yang baik," kata dia dalam acara Launching Produk Bersama dengan Nusakita, Panganesia, dan Rania!, Kamis (16/9/2021).

Erick Thohir juga tidak ingin para perusahaan swasta yang menjalin kerja sama dengan BUMN bersikap licik atau mengakali. Semua kerja sama baik BUMN, maupun swasta dan lainnya harus saling menguntungkan.

"Saya juga meminta para swasta yang berpartner dengan BUMN jangan ngakalin harus win-win," imbuhnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Transparan dengan Digitalisasi

Erick Thohir menambahkan, di era sekarang ini sudah sangat transparan dengan digitalisasi. Apalagi Covid-19 sendiri telah memaksa perusahaan-perusahaan untuk bertransformasi ke era digital.

"Digitalisasi artinya transparansi dan pasar terbuka," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya