Imbas Inggris Krisis Sopir Truk: SPBU Kosong hingga Ganggu Pengiriman Obat

Kedubes Inggris membantah isu kelangkaan BBM di negaranya. Hal yang terjadi, terkait jumlah sopir truk.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Okt 2021, 15:27 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 15:27 WIB
Inggris Krisis BBM, Antrean di SPBU Terus Berlanjut
Antrean pengemudi untuk membeli bahan bakar di sebuah pompa bensin di London, Rabu (29/9/2021). Pemerintah Inggris telah mengerahkan tentara untuk membantu mendistribusikan bensin akibat kurangnya pengemudi truk BBM yang membuat stok di ratusan SPBU kosong. (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari dua ribu pom bensin di Inggris kosong alias tak mendapatkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) imbas dari negara ini kekurangan sopir truk yang menghambat ke pengiriman BBM.

Masalah itu ternyata meluas dan berdampak pada pengiriman obat ke apotek. Bahkan para petani lokal memperingatkan kondisi ini akan membuat kurangnya pemotong daging yang berimbas pemusnahan babi ternak secara besar-besaran, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (1/10/2021).

Para menteri di Inggris telah berulang kali mengatakan krisis BBM bakal mereda. Tentara bahkan diterjunkan untuk mulai mengamankan area-area tanker bahan bakar.

Para menteri Inggris juga menolak tuduhan bahwa kekurangan pengemudi truk disebabkan oleh Brexit, menunjuk pada kekurangan serupa di tempat lain setelah lockdown COVID-19 menghambat perjalanan pengemudi truk.

Asosiasi Pengecer Bensin Inggris (PRA), yang mewakili 65 persen dari 8.380 pom bensin negara itu, mengatakan anggotanya melaporkan ada 27 persen pom bensin yang kosong, 21 persen hanya memiliki satu jenis stok bahan bakar dan 52 persen memiliki cukup bensin dan diesel.

"Ini habis lebih cepat dari biasanya karena permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Direktur Eksekutif PRA, Gordon Balmer.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Operator Farmasi Inggris Laporkan Seluruh Rantai Pasokan Terkena Dampak

Inggris Krisis BBM, Antrean di SPBU Terus Berlanjut
Antrean pengemudi untuk membeli bahan bakar di sebuah pompa bensin di London, Rabu (29/9/2021). Pemerintah Inggris telah mengerahkan tentara untuk membantu mendistribusikan bensin akibat kurangnya pengemudi truk BBM yang membuat stok di ratusan SPBU kosong. (AP Photo/Frank Augstein)

"Seluruh rantai pasokan telah terkena dampak dari pasokan depot grosir masuk hingga pengiriman depot keluar ke apotek," ungkap juru bicara asosiasi yang mewakili operator farmasi besar di Inggris.

Selain bahan bakar dan obat-obatan, industri peternakan di Inggris juga memperingatkan bahwa ratusan ribu ekor babi mungkin harus dimusnahkan dalam beberapa pekan kecuali pemerintah mengeluarkan visa untuk mengizinkan lebih banyak pemotong daging masuk ke negara itu.

Data Kementerian Perhubungan Inggris menunjukkan bahwa lalu lintas kendaraan mengalami penurunan sebesar 6 poin persentase pada Senin dari pekan sebelumnya ke volume terendah - di musim non-liburan sejak 12 Juli 2021.

Inggris mengakhiri pembatasan COVID-19-nya pada 19 Juli.

Gangguan tersebut, dan lonjakan harga yang diperkirakan akan terjadi, mengancam akan melemahkan pertumbuhan ekonomi Inggris, yang diproyeksikan sebesar 7 persen 2021 ini.

Data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Inggris pada Kamis (30/9) menunjukkan ekonomi tumbuh lebih dari yang diperkirakan sebelumnya pada periode April-Juni 2021 sebelum tampaknya menunjukkan perlambatan tajam baru-baru ini karena kemacetan pasca-lockdown, termasuk naiknya kekurangan pengemudi truk.

Kedubes Inggris Klarifikasi Isu Kelangkaan BBM

Inggris Krisis BBM, Antrean di SPBU Terus Berlanjut
Pengemudi mengantre untuk bahan bakar di sebuah pompa bensin di London, Rabu (29/9/2021). Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memastikan suplai bahan bakar minyak kini mulai stabil. Meski demikian, masih butuh waktu sampai situasinya kembali normal. (AP Photo/Frank Augstein)

Kedutaan Besar Inggris di Jakarta memberikan klarifikasi terkait isu kelangkaan BBM di negaranya. Mereka berkata tidak ada kelangkaan BBM yang terjadi, serta meminta agar tak perlu panic buying. 

Permasalah disebut terkait jumlah sopir truk. Pemerintah lantas merilis visa terbaru untuk memudahkan tenaga kerja asing masuk ke sektor tersebut. 

"Tidak ada kekurangan bahan bakar," kata Kedubes Inggris dalam pernyataan resmi, Jumat (1/10/2021).

"Masalah yang kita lihat selama beberapa hari terakhir ini adalah kekurangan pengemudi truk berat HGV (Heavy Goods Vehicle) yang bersifat sementara karena COVID-19, seperti yang terjadi di negara lain seperti Jerman dan Polandia," jelas pihak Kedubes. 

Inggris juga telah meibatkan anggota militer sebagai pengemudi tanker dalam jumlah yang terbatas yang siap untuk dikerahkan jika diperlukan. Diharapkan ini bisa lebih menstabilkan rantai pasokan.

Ada pula 5.000 visa untuk pengemudi truk berat HGV untuk periode tiga bulan. Visa ini bertujuan memberikan bantuan jangka pendek untuk industri pengangkutan menjelang Natal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya