BRI Sabet 3 Penghargaan Tempo Financial Award

Ketiga penghargaan tersebut adalah The Best Financial Performance Bank, The Best Bank in Digital Services kategori bank konvensional dengan aset lebih dari Rp100 triliun, dan The Best Bank in Financial Sustainability.

oleh stella maris diperbarui 20 Okt 2021, 18:47 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2021, 18:40 WIB
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo/Istimewa.

Liputan6.com, Jakarta Prestasi gemilang kembali ditorek BRI dengan menyabet tiga penghargaan dalam perhelatan Tempo Financial Award (TFI) 2021 yang digelar di Jakarta, Selasa (19/10).  

Ketiga penghargaan tersebut adalah The Best Financial Performance Bank, The Best Bank in Digital Services kategori bank konvensional dengan aset lebih dari Rp100 triliun, dan The Best Bank in Financial Sustainability.

Penyelenggaraan Tempo Financial Award (TFA) 2021 diinisiasi oleh Tempo Media Group dengan berkolaborasi bersama STIE Indonesia Banking School yang bertindak sebagai juri dalam rangkaian acara tersebut.

Anugerah Tempo Financial Award kali ini berfokus pada industri lembaga keuangan perbankan yang bertujuan untuk mengukur kinerja positif lembaga perbankan nasional atau The Real Indonesia Banking Barometer. Penilaian penghargaan dilakukan menggunakan data publikasi bank yang dinilai serta dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada periode 2019-2020.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengungkapkan bahwa penghargaan ini sejalan dengan apa yang telah dilakukan selama ini di BRI Group yang terus beradaptasi di situasi menantang seperti saat ini.

"Penghargaan ini  juga kami dedikasikan kepada Insan BRIlian dan nasabah yang memberikan kepercayaan kepada BRI, khususnya dengan terus mempercayakan layanan keuangannya, khususnya kepada digital service BRI selama masa pandemi Covid-19," jelasnya.

Indra Utoyo juga mengatakan, BRI terus beradaptasi dan bertransformasi dalam dengan mengimplementasikan dan mengembangkan teknologi digital. Tujuannya, adalah untuk menjawab kebutuhan pasar agar dapat terus tumbuh berkelanjutan. BRI menilai,  pasar dunia saat ini berada dalam fase volatile, uncertain, complex, dan ambiguous (VUCA). 

Pihaknya menjelaskan bahwa BRI bertekad terus memacu pertumbuhan untuk menjaga kinerja dan terus mendukung upaya pemerintah melalui untuk memulihkan perekonomian nasional, terutama di segmen UMKM. BRI menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 6%-7% pada tahun ini.

Pertumbuhan tersebut optimistis akan tercapai didorong dengan implementasi teknologi perbankan BRI yang sudah mumpuni yang mampu mengakomodir berbagai kebutuhan nasabah.

Selain itu, BRI juga dinilai sangat layak oleh para dewan juri yang diketuai Ketua STIE Indonesia Banking School Kusumaningtuti S. Soetiono; Hendri Saparini, Ekonom Senior Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE); M. Edhie Purnawan, Akademisi UGM, Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia ; Alexander S. Rusli, Profesional dan Ahli Teknologi Informasi, Former President Director & Chief Executive Officer at Indosat Ooredoo; dan Meiky Sofyansah, Direktur Tempo, menilai BRI sebagai salah satu bank milik negara yang performanya luar biasa dan terus bertumbuh di situasi menantang. 

Menanggapi hal tersebut, Indra mengatakan, BRI memang terus mengadaptasi kemajuan teknologi dengan mengadopsi teknologi terkini. Hal ini dilakukan untuk memperkuat digital resiliency agar BRI dapat bertahan di tengah perubahan dan disrupsi, seperti perubahan lanskap industri, krisis akibat pandemi, hingga pergeseran perilaku konsumen.

"Kami ingin memberikan pengalaman layanan perbankan digital yang aman, nyaman, dan responsif kepada seluruh nasabah. Khususnya melalui penerapan teknologi dan transformasi digital yang akan banyak memberikan kemudahan nasabah dalam mengakses fitur-fitur perbankan milik BRI," tutupnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya