Kasus Covid-19 Terkendali, Kini Tak Ada Provinsi Berstatus PPKM Level 4

Menko Airlangga membeberkan update terkait rapat khusus yang di pimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, yang membahas tentang penekanan terhadap penyebaran COVID-19 di Indonesia

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 15 Nov 2021, 17:40 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2021, 17:40 WIB
FOTO: Pelonggaran PPKM Level 3, Ancol Kembali Ramai Pengunjung
Para pengunjung berjalan di Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta, Minggu (10/10/2021). Pelonggaran PPKM level 3 di Jakarta membuat sejumlah tempat wisata kembali ramai didatangi pengunjung. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atau Menko Airlangga membeberkan update terkait rapat khusus yang di pimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, yang membahas tentang penekanan terhadap penyebaran COVID-19 di Indonesia.

"Dari segi level assessment, untuk per provinsi PPKM level 4 tidak ada, di level 3 tentunya kita melihat ada beberapa provinsi dan 25 provinsi berada di level dua sementara dua provinsi berada di level satu," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual soal evaluasi PPKM pada Senin (15/11/2021).

Sementara terkait capaian vaksinasi, Airlangga mengatakan bahwa tingkat vaksinasi dosis satu berada pada level memadai.

"Jadi dari kabupaten-kota, yang di level 4 ini adalah nol, kemudian untuk di level tiga ada lima kabupaten-kota yaitu di Tanah Tidung, Gayo, Gayo Lues, Sorong, Subuh Salam dan Teluk Bintuni. Kemudian untuk yang level dua ada di 207 dan di level 1 ada 174 kabupaten-kota," terangnya.

"Khusus di Lombok, seluruh kabupaten-kota berada dalam PPKM level 1 dan target dari acara Superbike kapasitasnya adalah 70 persen, sekarang hanya Lombok Timur yang 68,99 persen - sisanya sudah di 70 persen," lanjut Airlangga.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Update Terkini Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia

Warga Beraktivitas Saat PPKM Level 1
Warga beraktivitas saat penerapan PPKM level 1 di kawasan Jalan Sudirman - Thamrin, Jakarta, Minggu (7/11/2021). WHO melaporkan Indonesia nihil provinsi beresiko sedang dan tinggi Covid- 19. Akibatnya, antusiasme warga yang beraktivitas di luar ruangan meningkat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga membeberkan update terkait kasus aktif COVID-19 di Indonesia.

"Dapat dilaporkan bahwa secara keseluruhan, kasus aktif COVID-19 di Indonesia per 14 November ini ada 9.018 kasus dan sudah turun dibandingkan puncaknya pada 24 Juli lalu. Kasus konfirmasi harian dalam rata-rata tujuh hari ada 384 kasus dan per 14 November ada 339 kasus," kata Airlangga.

Terkait yang di luar Jawa, Airlangga menyebut, kasus konfirmasi harian COVID-19 mencapai 135 kasus dan dalam rata-rata selama tujuh hari adalah 117 kasus.

"Tren penurunannya juga konsisten," ungkapnya.

Kasus aktif COVID-19 per 14 November ada 4.339 kasus atau 0,31 persen dari kasus nasional, dan dibandingkan puncaknya pada 6 Agustus 2021 turun 98 persen.

Sementara itu, tingkat kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 3,12 persen dan kesembuhan 96,57 persen.

"Proporsi kasus harian COVID-19 di luar Jawa-Bali sebanyak 39,9 persen dari total dan kasus aktif sebesar 48,1 persen dari total kasus aktif nasional," imbuh Airlangga.

"Dari segi pulau per pulau, Sumatera recovery rate-nya 96,17 persen, fatality rate-nya 3,58 persen, Nusa Tenggara recovery rate-nya 97,47 persen dengan fatality rate 2,35 persen, Kalimantan recovery rate-nya 96,75 persen, fatality rate-nya 3,17 persen. Kemudian di Sulawesi recovery rate-nya 97,2 persen fatality rate 2,6 persen, dan Maluku-Papua recovery rate-nya 95,97 dan fatality rate di 1,7 persen," lanjut dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya