Gelar IOG 2021, SKK Migas Bantu Pulihkan Pariwisata Bali

SKK Migas membuka gelaran The 2nd International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021) secara hybrid.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 29 Nov 2021, 09:41 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2021, 09:40 WIB
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto secara resmi membuka layanan One Door Service Policy (ODSP) untuk merealisasikan target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) pada 2030. (Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membuka gelaran The 2nd International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021) secara hybrid. Venue offline diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (29/11/2021).

Pada hari pertama, kegiatan ini turut dihadiri secara virtual oleh sejumlah keynote speaker, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Dalam pidato sambutannya, Dwi Soetjipto menyampaikan, IOG 2021 sengaja diselenggarakan secara hybrid guna membantu sektor pariwisata di Bali yang tenggelam akibat pandemi Covid-19.

"Acara konvensi bertaraf internasional ini, diselenggarakan secara hybrid dengan protokol kesehatan yang ketat di Bali. Untuk memberikan sinyal kepada masyarakat global bahwa Industri Hulu Migas siap menarik investasi dalam era new normal, dan juga untuk mendukung perkembangan pariwisata Indonesia, khususnya di Pulau Bali yang biasanya dipenuhi turis dari mancanegara," ujarnya, Senin (29/11/2021).

"Secara khusus kami berharap, bahwa acara ini dapat mendukung kesuksesan dan pelaksanaan acara presidensi Group of Twenty (G20) pada tahun 2022 nanti," sambung Dwi Soetjipto.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada IOG 2020 lalu, pemerintah berhasil merumuskan strategi mencapai visi target produksi 1 Juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas pada 2030.

Pada 2021, visi bersama tersebut kemudian dicanangkan oleh Jokowi menjadi arah kebijakan dan strategi subsektor aumberdaya migas, yang dituangkan dalam lampiran pidato kenegaraan di acara HUT ke-76 RI pada 16 Agustus 2021 lalu.

"Menindaklanjuti kebijakan yang dicanangkan bapak Presiden tersebut dan juga mempertimbangkan kondisi global terkini akan tuntutan transisi energi, maka pada IOG 2021 ini kami ingin memperdalam bahasan pada masalah low carbon initiatives (LCI) dan pengembangan Migas un-convencional," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harapan SKK Migas

SKK Migas Berikan Insentif Khusus ke KKKS di Tengah Pandemi Covid-19
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (Dok. Humas SKK Migas)

Melalui IOG 2021 ini, SKK Migas berharap dapat mencapai beberapa hal, sebagai berikut:

1. Melakukan Identifikasi kebijakan dan strategi untuk dapat meningkatkan daya tarik investasi di Hulu Migas Indonesia dari kondisi dunia yang semakin kompetitif.

2. Melakukan diskusi dan identifikasi dampak kondisi Global utamanya Low Carbon Initiatives (LCI) dan energy transition pada Industri Hulu Migas

3. Meningkatkan kolaborasi antar para investor dan pemangku kepentingan. Kolaborasi ini tidak hanya untuk kegiatan di Hulu Migas, namun juga Sinergi dengan Program Transisi Energi.

4. Masukan dari para pemangku kepentingan terhadap Rencana Strategis IOG 4.0 sehingga dapat mempercepat Implementasinya.

5. Pemberian penghargaan atas pencapaian Kinerja KKKS di dalam Industri Hulu Migas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya