RNI Group Gandeng Askrindo Danai Petani Tebu Rp 5 Miliar

RNI menggandeng Askrindo untuk menyuntik dana kepada petani tebu dengan nilai mencapai Rp 5 miliar.

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Des 2021, 11:45 WIB
Diterbitkan 09 Des 2021, 11:45 WIB
Petani Tebu
Suasana aktivitas petani di kebun tebu di Modinagar di Ghaziabad, New Delhi, (31/1). Pemerintah India akan fokus pada sektor pertanian dalam anggaran tahunannya yang dirilis pada 1 Februari. (AFP Photo/Prakash Singh)

Liputan6.com, Jakarta PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai induk holding BUMN Klaster Pangan menggandeng PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) untuk menyuntik dana kepada petani tebu. Nilainnya mencapai Rp 5 miliar.

Askrindo yang merupakan anggota holding BUMN Indonesia Financial Group dan RNI menyepakati Perjanjian Kerjasama Penyaluran Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK).

Perjanjian Kerjasama tersebut ditandatangani langsung oleh Plt. Direktur Utama PT Askrindo, Liston Simanjuntak, Direktur PT PG Candi Baru, Adang Sukendar Juanda dan Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi di Gedung RNI, MT Haryono.

Melalui perjanjian kerjasama ini, Askrindo memiliki peran sebagai pihak yang berkewajiban menyediakan Dana Program PUMK Kolaborasi dan akan disalurkan kepada PG Candi Baru sebagai avalis atau penjamin. Dana PUMK tersebut disalurkan kembali oleh PG Candi Baru kepada 78 Petani Tebu dalam bentuk pinjaman Tebu Rakyat Kemitraan.

Total dana PUMK yang akan disalurkan oleh Askrindo mencapai Rp 5 Milyar lebih untuk Masa Tanam tahun 2021/2022. Selanjutnya, RNI sebagai induk holding dari PG Candi Baru, melakukan fungsi pengawasan, monitoring, dan penagihan dari pinjaman program PUMK yang dikelola oleh PG Candi Baru.

Plt Direktur Utama PT Askrindo Liston Simanjuntak, menjelaskan dengan terealisasinya sinergi penyaluran dana PUMK bagi para petani tebu dimaksud, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tebu yang dihasilkan yang berdampak terhadap peningkatan pendapatan dari para petani.

Hal ini selaras dengan Tujuan Pembangungan Berkelanjutan (TPB) pada pilar ekonomi, yakni TPB No. 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Tidak hanya itu, secara tidak langsung, penyaluran dana PUMK ini juga mendukung terwujudnya upaya Swasembada Gula Nasional.

"Pemerintah beberapa waktu lalu telah mencanangkan program swasembada gula untuk tahun 2024-2025, sejalan dengan itu melalui program PUMK ini kami juga berupaya memberikan dukungan untuk mewujudkan program swasembada tersebut dan sebagai bentuk Askrindo nyata bagi negeri,” tambah Liston melalui siaran persnya, ditulis Kamis (9/12/2021).

Ini merupakan kali pertama PT. Askrindo bekerja sama dengan PT RNI dan PG Candi Baru. Kedepannya, langkah ini diharapakan dapat menggali potensi sinergi di bidang lainnya yang dapat menunjang proses bisnis perusahaan satu sama lain, guna memberikan manfaat positif kepada para pihak.

Dengan begitu, dapat terjalin keharmonisan antar BUMN dalam membangun Indonesia menjadi lebih baik.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Skema Kerja Sama

Geliat Petani Tebu di Tengah Ekspansi Gula Impor
Aktivitas petani tebu di Desa Betet, Pesantren, Kediri, Jatim pada akhir September lalu. Bulog hanya membeli sekitar 100 ribu ton, sehingga sebagian petani terpaksa menjual gula dengan harga di bawah Rp 9.000 per Kg. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Informasi, skema proses bisnis kerja samanya adalah RNI melalui Anak usahanya PG Candi Baru bermitra dengan Petani Tebu Rakyat untuk bahan baku tebu, diolah menjadi produksi Gula Kristal Putih dan Tetes / Molasses.

Kemudian dilakukan penjualan melalui skema retail maupun sistem lelang gula. Sedangkan pendanaan UMK disalurkan dari TJSL Askrindo melalui Koperasi Unit Desa (KUD), BUMDes, Rayon ataupun kelompok petani.

Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi mengatakan, perluasan kerja sama di bidang pangan ini sesuai arahan Menteri BUMN, Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Bahwa peran dan kontribusi BUMN dalam ketahanan pangan dan swasembada gula dapat menjadi penyeimbang untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam mewujudkannya Menteri Erick berharap agar BUMN Pangan dapat mengedepankan kolaborasi, termasuk untuk industri gula Nasional.

“Sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang berpesan dalam mewujudkan keseimbangan sektor pangan, BUMN Pangan perlu membangun kolaborasi dengan Petani, BUMN, maupun pihak lainnya,"tambahnya.

Arief melanjutkan kolaborasi antara BUMN Pangan dengan BUMN Keuangan ini tentunya dengan mengedepankan peningkatan inklusivitas dan kesejahteraan Petani tebu guna mendukung transformasi pangan gula melalui program Kemitraan Petani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya