Jokowi Yakin Industri Syariah Indonesia Bakal Jadi Nomor 1 di Dunia

Presiden Jokowi memperkirakan perkembangan ekonomi syariah Indonesia dalam 6-7 tahun akan semakin berkembang karena didukung dengan jumlah penduduk muslim yang besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2021, 20:43 WIB
Diterbitkan 10 Des 2021, 20:40 WIB
Jokowi Bicara Perkembangan Fintech di IMF-Bank Dunia 2018
Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam Bali Fintech Agenda IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10). Jokowi mengaku mengacu pada kebijakan Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara kelahiran internet. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi cukup yakin bahwa ekonomi syariah Indonesia akan terus berkembang dan menjadi besar. keyakinan tersebut berdasarkan realisasi perkembangan yang terjadi saat ini.

"Saya ingin memberikan posisi ekonomi syariah kita yang 2014 itu pada posisi ranking yang ke-9, pada 2020-2021 kita sudah naik menjadi peringkat ke-4 dunia," kata Presiden Jokowi dikutip dari Antara, Jumat (10/12/2021).

Pernyataan Presiden Jokowi ini diungkap saat pembukaan Kongres Ekonomi Umat Islam II yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas serta peserta yang hadir langsung adalah 250 orang dan 1.250 sisanya secara daring.

"Perkiraan saya Insya Allah dalam 3-4 tahun ini akan masuk ke-2 atau ke-1, kalau growth, kalau pertumbuhannya seperti yang kita lihat sekarang, akan cepat sekali pasarnya masuk ke semua negara," tambahnya.

Presiden Jokowi memperkirakan perkembangan ekonomi syariah Indonesia dalam 6-7 tahun akan semakin berkembang karena didukung dengan jumlah penduduk muslim yang besar.

"Dan kita harapkan dengan jumlah penduduk terbesar, jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sebesar 87 persen atau 207 juta jiwa, kita telah berkomitmen untuk menjadi pusat ekonomi syariah di tahun 2024 dan kita akan berusaha keras untuk itu," ungkap Presiden.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Industri Halal

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain industri keuangan syariah, Presiden Jokowi juga mengungkapkan pengembangan industri halal.

"Termasuk pengembangan sektor keuangan syariah, pengembangan sektor keuangan sosial syariah, pengembangan kewirausahaan syariah, semuanya akan kita dorong karena memang kita ini adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," tambah Presiden.

Hal tersebut didukung dengan kinerja Bank Syariah Indonesia (BSI) yang tidak hanya melayani nasabah besar tapi juga yang kecil.

"Yang gede-gede, yang kecil menjadi, yang menengah menjadi gede bisa dilayani oleh BSI karena sekarang sudah masuk ke bank 8 besar dengan kekuatan kapital yang lebih kuat dan kita harapkan nanti baik itu berkaitan dengan industri halal, pariwisata halal, produk-produk halal, yang pangsa pasarnya sangat besar sekali, ini bisa dilayani oleh sebuah bank yang sudah gede," jelas Presiden.

Apalagi sejak 1 Desember 2021, Indonesia mengemban tugas menjadi Presidensi G20.

"Artinya kita menjadi ketua dari negara-negara besar, negara-negara maju dengan PDB dengan Gross Domestic Product (GDP) yang masuk dalam 20 besar. Kita sekarang di nomor 16 tapi seperti tadi disampaikan oleh Buya bahwa Insya Allah di 2040-2045 memang hitung-hitungan McKinsey, hitung-hitungan dari Bank Dunia dan IMF memang kita akan masuk ke empat besar," ungkap Presiden.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya