Permintaan Diramal Naik 50 Persen, Stok Ikan Jelang Tahun Baru Dipastikan Cukup

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memprediksi permintaan ikan akan meningkat sebesar 10-20 persen saat Natal dan Tahun Baru.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Des 2021, 20:30 WIB
Diterbitkan 28 Des 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi ikan segar
Ilustrasi ikan segar. (Photo by camila igisk on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memprediksi permintaan ikan akan meningkat sebesar 10-20 persen saat Natal dan Tahun Baru. Meski begitu, KKP memastikan stok ikan tersedia dan mencukupi kebutuhan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti memaparkan jenis ikan yang diburu masyarakat untuk merayakan momen pergantian tahun. Antara lain tuna, kakap, kerapu, kuwe, bawal, bobara, bandeng serta ikan air tawar seperti gurame dan nila.

"Untuk ikan-ikan tersebut kami prediksi mengalami peningkatan permintaan hingga 50 persen," terang Artati di Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Kendati mengalami peningkatan, Artati memastikan volume ketersediaan ikan selama bulan Desember 2021 dan Januari 2022 sebesar 2.497.000 ton. Dia pun menegaskan jumlah tersebut sangat mencukupi ketersediaan ikan pada Natal dan menjelang Tahun Baru. Terlebih kebutuhan ikan diperkirakan sebesar 2.230.000 ton pada periode tersebut.

"Kami perkirakan terdapat surplus ketersediaan ikan sebesar 267.000 ton," sambungnya.

Guna menjaga stabilitas pasokan dan harga ikan saat Natal dan Tahun Baru, Artati menyebut KKP telah menyiapkan sejumlah langkah seperti pengembangan program penangkapan terukur dan pengembangan perikanan budidaya.

Selain itu, KKP juga telah melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan pemasok, asosiasi, BUMN perikanan, retail modern, rumah makan, dan dinas kelautan dan perikanan untuk mengamankan pasokan dan harga ikan.

Artati mengungkapkan, jajarannya juga telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak (BPS, Kemendag, unit Eselon I lingkup KKP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi di beberapa lokasi survei, stakeholders perikanan terkait lainnya, pedagang grosir/eceran, restoran serta pasar ritel modern di beberapa kota besar).

Selanjutnya, tim Ditjen PDSPKP melakukan survei lapangan ke beberapa kota besar di antaranya Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Manado dan Ambon.

"Langkah lain yang kita lakukan ialah fasilitasi sarana rantai dingin berupa cold storage, pabrik es dan kendaraan berpendingin," urainya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sistem Resi Gudang

Semester I 2018, Ekspor Perikanan Alami Peningkatan
Nelayan memindahkan ikan laut hasil tangkapan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Kamis (26/10). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan hasil ekspor perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak hanya itu, KKP juga mengimplementasikan Sistem Resi Gudang komoditas ikan, kemitraan dengan marketplace serta penyedia jasa logistik untuk keterjangkauan ikan serta melakukan monitoring pasokan dan harga ikan.

"Intinya kita antisipasi, jadi masyarakat tak perlu khawatir untuk merayakan momen natal dan pergantian tahun dengan menu-menu ikan," tutupnya.

Sebelumnya, pada Peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2021 Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berharap kebutuhan protein masyarakat bisa terpenuhi dari ikan. Menurutnya, KKP memiliki 3 program terobosan guna memastikan keberlanjutan sumber daya ikan.

"(Kita) mengelola sumber daya kelautan tetap sehat supaya hasilnya bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia," ujar Menteri Trenggono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya