Induk Usaha Ganti Nama Jadi Capital A, Begini Nasib AirAsia

Induk perusahaan penerbangan AirAsia secara resmi mengganti nama menjadi Capital A.

oleh Arief Rahman H diperbarui 28 Jan 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 14:00 WIB
Tanpa Biaya Bahan Bakar, Terbang dengan AirAsia Lebih Hemat
AirAsia menghapus biaya bahan bakar, penumpang dapat lebih hemat ketika berpergian dengan AirAsia.

Liputan6.com, Jakarta Induk perusahaan penerbangan AirAsia secara resmi mengganti nama menjadi Capital A. Ini merupakan transformasi besar yang dilakukan dengan menempatkan Capital A sebagai perusahaan investasi.

CEO Capital A, Tony Fernandes menegaskan, nama maskapai AirAsia tetap akan digunakan terbang oleh layanan penerbangan yang beroperasi di Asia ini. Diketahui, AirAsia jadi maskapai yang cukup mampu menarik minat pelancong di Indonesia.

“Meskipun Capital A akan menjadi nama perusahaan induk Grup yang baru, satu hal yang tidak berubah adalah nama merek AirAsia untuk maskapai kami. Ini adalah salah satu merek terkuat di Asia, dan menjadi platform yang kuat untuk dapat dimanfaatkan lini produk dan layanan kami lainnya,” katanya dalam peluncuran nama dan logo Capital A, Jumat (28/1/2022).

Ia menyebutkan, di sisi industri penerbangan, dua tahun belakangan ini ia cukup kesulitan menghadapi dampak dari pandemi. Sehingga memberikan ketidakpastian bagi penerbangan komersial. Namun, Tony optimistis menghadapi kondisi industri penerbangan di 2022 dan kedepannya.

“Perjalanan udara domestik sudah mulai pulih di pasar utama kami. Meskipun pemulihan penerbangan internasional akan sedikit tertunda akibat varian Omicron, seperti yang diprediksi banyak ahli kesehatan global saya yakin ini juga tidak akan lama. Hal ini juga didukung oleh percepatan vaksinasi dan suntikan booster serta dunia yang sedikit demi sedikit mulai belajar hidup dengan Covid,” kata dia.

“Saya berharap perbatasan akan dibuka kembali secara bertahap di sepanjang tahun 2022 dan kapasitas layanan internasional kami akan mulai normal pada pertengahan hingga kuartal ketiga tahun ini,” tambahnya.

Sementara iau, Tony menegaskan dengan kondisi sulit yang dihadapi selama dua tahun kebelakang ini, ia memastikan fondasi perusahaan telah semakin kuat. Sehingga ia semakin percaya diri menghadapi tantangan kedepan.

“Selama dua tahun terakhir kami telah memanfaatkan masa sepi penerbangan dengan membangun fondasi yang solid untuk pengembangan peluang dan kesuksesan di masa depan, yang tidak hanya bergantung pada tiket pesawat saja. Capital A menjadi tanda era baru bagi bisnis maskapai dan portofolio bisnis Grup kami di saat kami memulai fase pertumbuhan baru yang signifikan,” tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

AirAsia Super App

Teleport, usaha logistik di bawah airasia digital, mengubah konfigurasi dua pesawat penumpang AirAsia A320 menjadi pesawat kargo.
Teleport, usaha logistik di bawah airasia digital, mengubah konfigurasi dua pesawat penumpang AirAsia A320 menjadi pesawat kargo.

Pada kesempatan yang sama, Tony menyampaikan memiliki 16 produk dan layanan di AirAsia Super App. Ini pun digadang sebagai dorongan penunjang bisnis perusahaan dan bagian dari transformasi.

“Kami mempunyai 16 produk dan layanan di airasia Super App, yang menawarkan nilai terbaik tidak hanya untuk penerbangan dan perjalanan, tetapi juga kebutuhan gaya hidup sehari-hari, mulai dari makanan hingga ritel dan e-commerce, hingga layanan pengiriman same-day, ride hailing, dan banyak lagi,” terangnya.

“Kami sudah menjadi salah satu dari tiga agen perjalanan online (OTA) teratas di Asean dan super app kami akan segera menjadi aplikasi gaya hidup terkemuka di kawasan ini,”

Ia mengklaim semua portofolio bisnis Capital sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin industri di bidangnya masing-masing di Asia Tenggara. Termasuk BigPay, divisi enjiniring pesawat Asia Digital Engineering (ADE), dan usaha logistik Teleport.

Disamping itu, super app miliknya yang telah menyandang status Unicorn dalam kurang dari dua tahun kini telah memiliki 50 juta pengunjung unik bulanan. Bisnis fintek BigPay telah menerima suntikan dana yang signifikan sebesar USD 100 juta dari konglomerat Korea Selatan SK Group.

“Secara keseluruhan hingga saat ini kami telah mengumpulkan lebih dari RM2,5 miliar melalui strategi penggalangan dana kami. Lebih lanjut, dengan kekuatan dukungan konsumen dan investor terhadap strategi transformasi kami, fokus kami kini beralih ke penggalangan modal untuk airasia Super App, Teleport, dan ADE yang akan kami umumkan pada waktunya nanti,” paparnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya