Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, merespons keluhan dari sejumlah pengembang perumahan yang mempertanyakan belum diterbitkannya Roadmap Program 3 Juta Rumah.
Menteri yang akrab disapa Ara ini menegaskan, langkah yang diambil pemerintah sudah jelas dan konkret dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Baca Juga
"Ini namanya apa sih? Ini namanya langkah untuk mencapai itu. Ini langkah nyata kan? Untuk bagaimana mencapai itu," kata Maruarar Sirait saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, ditulis Jumat (21/2/2025).
Advertisement
Ia menegaskan bahwa kreativitas sangat diperlukan agar target tersebut bisa tercapai, dan langkah yang diambil saat ini adalah bagian dari upaya nyata untuk mewujudkannya.
Maruarar juga menambahkan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah saat ini merupakan hal yang baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar pengembang tidak bingung dan mendukung upaya yang sudah ada, mengingat hal tersebut merupakan bagian dari pencapaian cita-cita besar bagi rakyat Indonesia.
"Justru itulah digunakan kreativitas. Supaya bisa tercapai salah satu bentuknya ini. Jadi jangan bingung. Ini langkah hari ini, langkah untuk mencapai cita-cita itu. Apakah langkah seperti ini ada sebelumnya? Belum pernah kan? Ya sudah, ini supaya mencapai itu ya," tegasnya.
Perlu Audit dari BPK untuk Program 3 Juta Rumah
Di sisi lain, Menteri Ara juga menekankan pentingnya audit terhadap program perumahan yang dijalankan. Menurutnya, rumah subsidi harus berkualitas, mengingat rumah tersebut merupakan rumah pertama bagi banyak warga.
Sebagai tindak lanjut, Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan agar perumahan tersebut diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dengan data yang disuplai oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan supervisi dari Bappenas.
"Perumahan diaudit oleh BPK. Sesuai arahan Presiden, harus tepat sasaran. Datanya dari mana? Dari BPS dengan supervisi dari Bappenas. Kalau untuk supaya berkualitas. Dari langkah itu, Presiden mengatakan, bagaimana rumah subsidi juga harus berkualitas," uajrnya.
Menurut Menteri Ara, audit ini juga diperlukan untuk memisahkan pengembang yang berkualitas dan bertanggung jawab dari yang tidak. Bagi pengembang yang telah berkomitmen untuk memberikan rumah berkualitas, ia memastikan bahwa mereka tidak perlu khawatir dengan audit yang diterapkan.
"Jadi, kalau tidak ada instrumen audit, bagaimana caranya untuk mengetahui, mana pengembang yang berkualitas dan bertanggung jawab, mana yang tidak. Jadi dasarnya harus audit," katanya.
Bahkan, ia mengungkapkan bahwa banyak pengembang yang sudah berbicara dengannya dan mendukung langkah tersebut tanpa masalah. Dengan adanya audit ini, pemerintah berharap dapat memastikan kualitas dan akuntabilitas dalam setiap pembangunan perumahan untuk rakyat.
"Bagi pengembang yang bagus, bertanggung jawab, tentu tidak pernah takut. Saya sudah bicara dengan banyak pengembang yang bagus, tidak ada masalah," ujar Ara.
Advertisement
Pemerintah Bakal Terbitkan SBN untuk 3 juta Rumah
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan dukungan terhadap program 3 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Menteri Ara, mengatakan angka SBN yang akan diterbitkan masih dalam tahap perhitungan, namun dipastikan jumlahnya akan sangat besar.
Langkah ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia (BI) yang turut berperan besar dalam mendukung sektor perumahan.
"Kami sepakat, tadi kami belum menyampaikan angkanya (SBN) dulu, sesudah kita mengkonsidasikan kesemua pihak, supaya semua aturannya, tapi saya bisa pastikan jumlanya besar. Ini menunjukkan bahwa, tadi saya katakan, dukungan BI yang sangat besar untuk sektor perumahan," kata Menteri Maruarar dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Menteri Ara mengaku akhir-akhir ini sering melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo guna membahas tindaklanjut program 3 juta rumah agar bisa segera terlaksana.
Segera Dilaporkan
Kata dia, dalam pertemuan rapat sore ini, Kamis (20/2), meskipun belum menyampaikan angka secara rinci SBN-nya, ia memastikan bahwa dukungan Kementerian Keuangan dan BI terhadap sektor perumahan akan sangat besar dan memiliki dampak yang signifikan.
Menteri Ara, menekankan bahwa hasil dari pertemuan tersebut akan segera dilaporkan kepada Presiden Prabowo untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.
"Ini menunjukkan bahwa, tadi saya katakan, dukungan BI yang sangat besar untuk sektor perumahan. Dan ini suatu langkah terobosan, nanti pada waktunya tentu kita akan ada rapat di DPR, dan juga kepada pihak-pihak yang perlu kami laporkan," pungkasnya.
Advertisement
