Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) optimis pertumbuhan ekonomi 2022 ini bisa tumbuh lebih tinggi dibanding 2021 yang berhasil tumbuh 3,6 persen.
"Ke depan, perekonomian domestik diperkirakan tumbuh lebih tinggi pada 2022, didukung oleh akselerasi vaksinasi, pembukaan ekonomi yang semakin meluas, dan berlanjutnya stimulus kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait lainnya," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip dari laman bi.go.id, Selasa (8/2/2022).
Baca Juga
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS), mengumumkan pemulihan ekonomi Indonesia berlanjut, tercermin pada pertumbuhan triwulan IV 2021 yang mencapai 5,02 persen (yoy), meningkat dari capaian kuartal sebelumnya sebesar 3,51 persen (yoy).
Advertisement
Kinerja positif itu sejalan dengan proses pemulihan aktivitas ekonomi domestik pasca merebaknya Covid-19 varian Delta pada triwulan III 2021, baik dari sisi pengeluaran maupun lapangan usaha.
"Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen (yoy), jauh meningkat dari kinerja tahun sebelumnya yang terkontraksi 2,07 persen (yoy)," ujar Erwin.
Sementara itu, jika dilihat dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen PDB pada kuartal IV 2021 tumbuh positif dan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya.
Konsumsi rumah tangga tumbuh 3,55 persen (yoy), jauh di atas capaian triwulan sebelumnya sebesar 1,02 persen (yoy), seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Investasi Tumbuh
Kemudian, investasi tumbuh sebesar 4,49 persen (yoy), terutama ditopang oleh investasi nonbangunan. Kinerja konsumsi Pemerintah tercatat sebesar 5,25 persen (yoy), didorong akselerasi belanja untuk program pemulihan ekonomi nasional yang terus berlanjut, termasuk penanganan Covid-19.
Lalu, kinerja ekspor tercatat tetap tinggi sebesar 29,83 persen (yoy), didukung oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat. Adapun impor kuartal IV 2021 tercatat tumbuh tinggi sebesar 29,60 persen (yoy).
Tidak berhenti disitu saja, dari sisi Lapangan Usaha (LU), hampir seluruh LU pada kuartal IV 2021 mencatat pertumbuhan positif.
Kinerja LU terutama bersumber dari peningkatan pertumbuhan pada beberapa LU utama, seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi. Kinerja beberapa LU yang terkait mobilitas, yaitu Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta Transportasi dan Pergudangan juga menunjukkan perbaikan.
"Secara spasial, perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2021 terjadi di hampir seluruh wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan." pungkas Erwin.
Advertisement