Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh positif 3,69 persen secara year on year dan 5,02 persen pada kuartal IV 2021. Hal ini juga terlihat dari perolehan dari lima sektor utama yang mendorong pertumbuhan.
Di sisi lain, dilihat dari pertumbuhan ekonomi per pulau, terjadi pertumbuhan yang beragam, meski seluruhnya mengalami pertumbuhan yang positif. Hal ini salah satunya disebabkan perbedaan potensi penunjang pertumbuhannya.
Baca Juga
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dari sejumlah sektor yang mengalami peningkatan, sektor pariwisata dinilai perlu mendapatkan perhatian lebih. Alasannya, sektor pariwisata paling terdampak dengan adanya covid-19.
Advertisement
Ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi di Bali-Nusa Tenggara yang tercatat tumbuh 0,07 persen year on year atau 1,9 persen di kuartal IV 2022. Pertumbuhan ini terlihat paling kecil diantara pertumbuhan di pulau-pulau lainnya yang tak terlalu bergantung dengan pariwisata.
“Yang berbasis pariwisata itu tumbuhnya masih sangat kecil ini membuktikan sektor pariwisata membutuhkan perhatian lebih, dan ini tergantung penanganan dari penyebaran varian omicron kedepannya,” kata Menko Airlangga dalam webinar peringatan Hari Pers Nasional 2022, Selasa (8/2/2022)
Sementara itu, pertumbuhan tertinggi dicatatkan Maluku-Papua yang tumbuh 10,09 persen secara year on year atau 12,52 persen pada kuartal IV. Kemudian, diikuti Sulawesi dengan tumbuh 5,67 persen yoy dna 7,73 persen pada kuartal IV 2021.
Lalu, pulau Jawa yang tumbuh 3,66 persen yoy dan 4,82 persen pada kuartal IV 2021, lalu Sumatera tumbuh 3,18 persen yoy dengan 4,56 persen pada kuartal IV 2021. Serta, Kalimantan yang tumbuh 3,18 persen yoy dan 4,31 persen pada kuartal IV 2021.
“Pertumbuhan tertinggi terlihat di Sulawesi dan Maluku Papua karena ditopang oleh komoditas andalan yakni industri baja dan lainnya,” katanya.
“Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada tahun 2021 masih didominasi kelompok Provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhaap PDB sebesar 57,89 persen,” imbuh Menko Airlangga.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Industri Pengolahan
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan dari sisi lima sektor andalan penunjang pertumbuhan ekonomi, sektor industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan paling tinggi. Sektor ini memberikan sebesar 1,01 persen dari total 5,02 persen.
Ia mengatakan, lima sektor utama yang memberikan kontribusi 63,81 persen terhadap perekonomian, terus menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. Sektor lainnya tumbuh tinggi dengan sektor jasa kesehatan mencatatkan pertumbuhan tertinggi.
Rinciannya, industri pengolahan tumbuh 4,92 persen di kuartall IV 2021, kemudian industri perdagangan tumbuh 5,56 persen di Kuartal IV 2021, lalu pertanian tumbuh 2,28 persen, pertambangan 5,15 persen, dan konstruksi 3,91 persen.
“Sektor industri dan konstruksi ini juga didorong adanya kebijakan terkait PPNBM yang terbukti efektif dan konstruksi PPN ditanggung pemerintah ini juga mendorong tingkat konstruksi,” katanya.
Advertisement