Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) melaksanakan Company Visit ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat, 11 Februari 2022 lalu.
Direktur Utama Perseroan, Destiawan Soewardjono didampingi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita, Taufik Hendra Kusuma berkesempatan untuk bertemu dan berdiskusi dengan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna.
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut, Destiawan menyampaikan apresiasinya kepada BEI serta komunitas pasar modal yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Waskita Karya, terutama sehubungan dengan keberhasilan saham WSKT masuk dalam daftar indeks LQ45 dan IDX30, berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia No. Peng00023/BEI.POP/01-2022.
Advertisement
Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan dan kepercayaan komunitas pasar modal kepada Perseroan, sehingga mendorong kinerja saham WSKT dengan likuiditas transaksi yang membaik di pasar reguler.
Hal ini menunjukkan optimisme yang tinggi pada prospek pertumbuhan Perseroan di masa depan, dengan berbekal kesuksesan implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita pada tahun 2021.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan dari komunitas pasar modal kepada Perseroan, terutama dalam proses recovery keuangan untuk terus membangun Indonesia yang lebih baik. Kedepannya Perseroan akan fokus menjalankan bisnis operasional dengan berbekal transformasi bisnis dan kemampuan likuiditas yang jauh lebih baik sehingga mampu memperbaiki kinerja keuangan yang berkelanjutan,” kata Destiawan, Minggu (13/2/2022).
Destiawan menegaskan, perseroan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan capaian nilai kontrak baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pada tahun ini, Perseroan tengah membidik beberapa proyek potensial yang ada di dalam negeri seperti Ibu Kota Negara Baru “Nusantara” serta beberapa proyek luar negeri melalui kerjasama G2G Indonesia dengan beberapa negara seperti Sudan Selatan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prinsip GCG dan Manajemen Risiko
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita, Taufik Hendra Kusuma, menambahkan, Perseroan juga selalu mengutamakan prinsip GCG & manajemen risiko serta melibatkan pihak eskternal sebagai business & finance controller dalam proses pemilihan kontrak baru yang akan dijalankan, sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko.
Selain itu, Perseroan juga sedang melanjutkan implementasi dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita melalui aksi korporasi penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan Pemerintah pada kuartal pertama tahun ini.
Adapun target proceeds dari penerbitan obligasi dan sukuk ini sebesar Rp3,83 triliun dan akan digunakan untuk refinancing serta memperkuat modal kerja Perseroan.
“Kami berharap komunitas pasar modal dapat selalu mendukung aksi korporasi Perseroan saat ini maupun di masa mendatang,” tambah Taufik.
Mewakili segenap manajemen BEI, I Gede Nyoman Yetna menyampaikan apresiasinya kepada Perseroan atas keberhasilan program restrukturisasinya di tahun lalu yang memberikan dampak positif terhadap perbaikan kinerja keuangan yang jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami berharap Waskita dapat terus mencatatkan kinerja yang lebih baik serta berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dari para investor kepada Perusahaan yang tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia. BEI juga siap mendukung Waskita maupun Perusahaan tercatat lainnya untuk senantiasa memberikan informasi, keterbukaan, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus memajukan Pasar Modal di Indonesia,” pungkas Nyoman.
Advertisement