Kenali 5 Tanda Pekerjaan Tidak Sebanding dengan Penghasilan

Dengan penghasilan yang tinggi pada akhirnya dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan finansial.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 06:00 WIB
Mekanisme Jam Kerja, Hari Libur, dan Cuti
Ilustrasi Co-Working Space Credit: unsplash.com/You

Liputan6.com, Jakarta Tujuan seseorang bekerja adalah untuk mendapatkan penghasilan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan tersebut tentunya yang sepadan dengan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki.

Dengan penghasilan yang tinggi pada akhirnya dapat membantu seseorang mencapai kesuksesan finansial. Bisa untuk menabung, dana darurat, investasi, membayar tagihan, dan sebagainya.

Akan tetapi, terkadang beberapa perusahaan seringkali memberikan penghasilan kepada karyawan dengan gaji yang tidak sebanding. Padahal karyawannya sudah bekerja keras hingga rela berkorban demi mencapai kesuksesan di perusahaan tersebut. Pada akhirnya hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan masalah kesehatan mental para karyawan.

Oleh sebab itu, Anda yang mungkin termasuk seorang karyawan di sebuah perusahaan perlu memahami tanda-tanda bahwa pekerjaan semakin tidak sebanding dengan apa yang didapatkan alias penghasilan. Dengan demikian, Anda bisa mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan baru yang sesuai antara kemampuan dan penghasilan.

Apa saja tanda-tandanya?

Melansir laman Real Simple, Jumat (18/2/2022), berikut ini lima tanda bahwa pekerjaan Anda tidak sepadan dengan penghasilan yang didapat.

1. Kesehatan mental dan pola pikir terganggu

Menurut sebuah studi dari American Psychological Association, “Pekerjaan adalah bentuk stres kedua yang paling umum.”

Akan tetapi, jika pekerjaan tersebut justru menimbulkan penurunan terhadap kesehatan fisik atau mental secara keseluruhan, patut dicurigai bahwa pekerjaan Anda bermasalah dan tidak sesuai.

Jika Anda menyadari bahwa ada beberapa masalah ketika bekerja, seperti sulit berkonsentrasi, merasa cemas, atau tertekan tentang pekerjaan, itu mungkin sudah waktunya untuk mencari pekerjaan baru yang tidak terlalu membuat stres.

Sebab, bagaimanapun, stres itu berbahaya dan dapat menyebabkan efek mental dan fisik jangka panjang. Mulai dari sakit kepala, masalah gastrointestinal hingga sulit tidur.

2. Tidak ada kemajuan

Beberapa bisnis perusahaan ada yang tidak memberikan kesempatan para karyawannya untuk berkembang, entah menaikan jabatan atau penghasilan. Padahal karyawan tersebut mungkin memiliki potensi dan kemampuan yang lebih baik.

Bila Anda terus diabaikan dan semakin lama tidak mendapatkan hak yang seharusnya didapatkan, Anda bisa membuat rencana untuk mencari pekerjaan baru sesuai keinginan.

3. Pekerjaan banyak tetapi penghasilan tidak berubah

Adalah hal yang baik ketika Anda memiliki inisiatif yang tinggi dalam sebuah tim kerja. Hal itu dapat mengarah pada kemajuan karier. Akan tetapi, jangan sampai Anda mengerjakan banyak tugas tetapi penghasilan yang didapatkan tidak sesuai.

Sebelum mengambil keputusan untuk keluar kerja, ada baiknya bila Anda mendiskusikan perihal ini terlebih dahulu kepada atasan.

4. Memiliki atasan yang toxic

Memiliki seorang bos atau atasan yang toxic bisa sangat merugikan. Menurut survei Society for Human Resource Management, 84 persen pekerja menyatakan bahwa rasa stres terhadap pekerjaan itu disebabkan oleh manajer yang buruk.

Bila tidak dapat membedakan atasan yang toxic atau tidak, Anda bisa mempelajari beberapa ciri-ciri berikut ini, seperti menetapkan tenggat waktu yang tidak realistis, bergosip, menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri, menyudutkan, hingga menciptakan konflik baru.

5. Kemampuan dan pekerjaan tidak dihargai

Kinerja yang tidak dihargai dapat menyebabkan menurunnya motivasi, berkurangnya rasa percaya diri, dan dapat menimbulkan rasa bosan dalam bekerja khususnya bagi para karyawan.

Sebagai karyawan, Anda berhak menggunakan keahlian unik dan berharga demi menjadi orang yang unggul dalam pekerjaan yang dijalani.

 

 

4 Tips Beralih Karier Menjadi Lebih Baik

Pekerja Kantor. Unsplash/Annie Spratt
Pekerja Kantor. Unsplash/Annie Spratt

Berikut ini beberapa tips beralih karier menjadi lebih baik demi mendapatkan penghasilan yang sesuai.

Identifikasi gairah hidup sesuai bidang yang digemari

Hal pertama yang harus dilakukan ketika memutuskan karier apa yang akan ditransisikan adalah mengidentifikasi gairah hidup Anda. Hal Ini akan membantu Anda menyusun daftar hal-hal yang disukai sehingga dapat bekerja untuk menemukan karier yang selaras dengan hal-hal ini.

Menentukan ide karier

Setelah menemukan hasrat dan nilai, Anda dapat mulai meneliti potensi karier yang memungkinkan Anda berkembang di bidang tersebut. Misalnya, katakanlah Anda seorang penyayang binatang. Anda dapat mempertimbangkan karier sebagai teknisi dokter hewan, pengasuh hewan peliharaan, atau memutuskan untuk pergi ke sekolah dokter hewan. Selain itu, bila mungkin Anda suka menulis. Anda bisa terjun ke dunia copywriting atau bahkan mencoba di ghostwriting.

Perbarui resume

Jadi, Anda telah memutuskan jalur karier yang membuat Anda bersemangat, langkah selanjutnya adalah memperbarui resume.

Lauren Rikleen, presiden Institut Rikleen untuk Kepemimpinan Strategis, menyarankan untuk memeriksa deskripsi pekerjaan yang Anda kejar dengan cermat; lihat keterampilan dan persyaratan apa yang menonjol sehingga Anda dapat memasukkan hal-hal itu di dalam resume.

Hubungi relasi

Setelah siap, Anda bisa memanfaatkan relasi untuk melanjutkan ke tahap berikutnya dalam mencari pekerjaan baru. Hubungi teman, keluarga, dan rekan kerja sebelumnya yang mungkin dapat menghubungkan Anda dengan peluang kerja baru.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya