Liputan6.com, Jakarta Selama ini, sistem distribusi dan rantai pasok dari perusahaan-perusahaan di Indonesia masih berjalan kurang efisien, terutama karena proses yang masih konvensional, manual, dan memakan banyak waktu. Misalnya saja, mayoritas distributor di Indonesia (61 persen) masih harus menggunakan dua atau lebih sistem yang berbeda untuk menjalankan operasional mereka - mulai dari sistem akuntansi, manajemen staf sales, hingga manajemen stok.
Banyaknya sistem operasional perusahaan mengakibatkan potensi kesalahan data yang tidak akurat antarsistem, sinkronisasi yang tidak real-time terhadap perubahan yang terjadi di lapangan, serta integrasi data yang lebih rumit karena format yang berbeda-beda. Belum lagi, pelaku bisnis juga harus menanggung biaya operasional yang lebih tinggi untuk berlangganan, instalasi, dan integrasi sistem.
Baca Juga
Melihat hal ini, startup Software-as-a-Service (SaaS) Advotics hadir untuk menyediakan solusi all-in-one bagi segmen perusahaan besar dan produsen untuk mendigitalisasi rantai pasok dan jaringan distribusi mereka. Advotics memperkenalkan sistem manajemen distribusi bernama Distri, yaitu platform yang menghubungkan karyawan di lapangan (salesman, canvasser, atau pengemudi) melalui aplikasi, dengan manajemen dan tim back office melalui portal web.
Advertisement
Melalui Distri, sinkronisasi data antara lapangan dan back office tersimpan dan diolah di cloud, sehingga hasil aktivitas di lapangan seperti pesanan, pengantaran, penagihan invoice, dsb., dapat diketahui secara instan.
Di samping itu, berbagai fitur unggulan Distri juga membantu distributor menjalankan bisnisnya di era digital, seperti sinkronisasi stok dengan berbagai channel penjualan, pencatatan transaksi keuangan dan pembuatan laporan keuangan otomatis, live-tracking untuk tim yang bekerja remote/mobile, serta fasilitas pembayaran digital untuk para pelanggan mereka.
“Sistem Manajemen Distribusi dari Advotics telah terbukti meningkatkan jumlah kunjungan ke pelanggan hingga 40 persen dan transaksi penjualan hingga 53 persen. Karena itu, kami ingin membantu lebih banyak distributor untuk membuat rantai pasok dan sistem mereka lebih efisien dan serba-otomatis melalui Distri. Dengan penggunaan solusi digital all-in-one Distri, kini kita bisa mengelola bisnis dengan lebih modern, tanpa perlu menggunakan beberapa sistem berbeda untuk kebutuhan operasional perusahaan,” ungkap CEO dan Co-Founder dari Advotics Boris Sanjaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/3/2022).
Saat ini, Distri menyediakan integrasi dengan platform e-commerce Tokopedia untuk pengguna Distri yang memiliki kanal penjualan digital. Di samping itu, Distri juga terhubung dengan payment gateway Stripe untuk menyediakan pembayaran invoice secara online, langsung dari pengguna Distri dengan konfirmasi pembayaran otomatis.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cocok untuk Startup
Pemilik usaha yang tertarik menggunakan Distri dapat langsung melakukan registrasi melalui website Distri (distri.id) dan berhak mendapatkan uji coba selama 14 hari gratis.
Mereka dapat memasukkan beberapa data utama, seperti data produk atau staf, langsung di hari pertama penggunaan. Mereka juga bisa mendapatkan penjelasan dari tim Advotics melalui kelas training, tutorial langsung di web portal, serta panduan berupa langkah-langkah penggunaan dan video.
Aplikasi berbasis android juga dapat langsung diunduh ke perangkat seluler pengguna, tanpa perlu investasi hardware, server, ataupun instalasi yang rumit.
“Karena sistem yang telah dirancang ringkas dan mudah digunakan, Distri dapat digunakan oleh perusahaan skala rintisan atau kecil sekalipun. Kami memiliki dua pilihan layanan, dimana Distri Pro diperuntukkan untuk industri distribusi/manufaktur yang membutuhkan fitur lengkap untuk keseluruhan aktivitas distribusi, sementara Distri Lite diperuntukan untuk perusahaan jasa yang ingin memonitor aktivitas teknisi yang ditugaskan langsung ke lokasi-lokasi pelanggan mereka,” tambah Boris.
Advertisement