Timnas Indonesia Jaga Asa Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Tetap Evaluasi

Inilah 10 Perusahaan dengan Budaya Tempat Kerja Terbaik

Terdapat hampir 20 topik berbeda yang mendefinisikan budaya tempat kerja yang positif termasuk kompensasi, keseimbangan kehidupan kerja.

oleh Nurmayanti diperbarui 30 Mar 2022, 07:04 WIB

Diterbitkan 30 Mar 2022, 07:04 WIB

Ilustrasi semangat, motivasi, inspirasi, kerja di kantor. (Photo by krakenimages on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Banyak perusahaan mengklaim memberikan budaya tempat kerja terbaik buat pekerjanya. Seperti diketahui, budaya organisasi sering tercermin dalam pernyataan misi dan kepemimpinannya, terbukti dalam cara manajer memperlakukan karyawan dan manfaat yang ditawarkan.

Menurut laporan baru dari situs ulasan perusahaan Comparably, Rabu (30/3/2022), menyebutkan jika Microsoft menjadi perusahaan global No. 1 dengan budaya tempat kerja terbaik.

Pemeringkatan tahunan didasarkan pada survei kepada karyawan anonim di 70.000 perusahaan yang dibagikan di situs mereka selama periode 12 bulan dari Maret 2021 hingga Maret 2022.

Terdapat hampir 20 topik berbeda yang mendefinisikan budaya tempat kerja yang positif termasuk kompensasi, keseimbangan kehidupan kerja dan peluang pengembangan profesional.

Banyak dari perusahaan yang ditampilkan juga masuk dalam peringkat tahun lalu. Ini termasuk HubSpot, IBM, RingCentral, dan Microsoft. Mereka mampu mempertahankan posisi di 10 besar.

"Itu karena perusahaan-perusahaan ini terus menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel bagi karyawan dan tetap untung selama pandemi," ujar CEO Comparably Jason Nazar memberi tahu CNBC Make It.

“Kohort perusahaan ini tidak reaktif terhadap kebutuhan karyawan, tetapi menetapkan aturan tentang cara menavigasi dunia kerja baru yang kita tinggali,” katanya.

Karyawan di Chegg, IBM, Elsevier, dan organisasi lain juga memuji upaya kepemimpinan untuk membangun lingkungan kerja yang beragam dan adil.

Salah satu karyawan di Concentrix menulis bahwa inisiatif semacam itu telah meningkatkan budaya menjadi lebih “inklusif, setara, dan menyenangkan.”

Yang membedakan Microsoft, kata Nazar, adalah CEO Satya Nadella dan kepercayaan yang ia tanamkan pada tenaga kerjanya. Bulan lalu Nadella, yang telah menjabat peran tersebut sejak 2014, terpilih sebagai CEO "paling diremehkan" oleh rekan-rekannya dalam survei yang dilakukan oleh Fortune dan Korn Ferry.

Ternyata survei tersebut mencatat bahwa pria berusia 54 tahun itu telah memimpin daftar tersebut sejak 2017 karena pendekatannya yang transparan dan empati terhadap kepemimpinan dan kerendahan hati.

“Dia memiliki visi yang bagus dan strategi global yang sangat baik,” tulis seorang karyawan di Comparably. “Di masa yang rumit ini, sangat meyakinkan untuk berada di perusahaan yang kuat dengan tim kepemimpinan yang kuat.”