Showcase Produk Lokal Kemenkop UKM Bikin Pengusaha Semangat Berinovasi

Negara melalui beberapa kementeriannya, lakukan pameran dan pertemuan bisnis dengan pelaku UKM yang selalu mendukung dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 15 Apr 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2022, 20:00 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali. (Dok Kemenkop)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam Business Matching Pengadaan Produk Dalam Negeri dan UMKM 2022 di Nusa Dua, Bali. (Dok Kemenkop)

Liputan6.com, Jakarta Negara melalui beberapa kementeriannya, lakukan pameran dan pertemuan bisnis dengan pelaku UKM yang selalu mendukung dalam pengadaan barang dan jasa pemerintahan.

Dalam gelaran pameran dan temu bisnis besutan Kementerian Koperasi dan UKM, serta menggandeng kementerian lain, seperti Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pariwisata serta Ekonomi Kreatif, menjadi lanjutan dari business matching tahap I di Bali.

Sehingga ini menjadi tahap ke II kegiatan showcase dan business matching dengan kategori produk alat kesehatan, alat pertanian, dan manufaktur, di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Senin 11 April 2022 hingga Jumat, 22 April 2022.

Sementara, Teten Masduki mengatakan, sudah sewajarnya negara mengedepankan inovasi dalam negeri dalam hal ini produk UMKM dalam pengadaan barang dan jasanya.

"Kegiatan ini menjadi upaya percepatan penyerapan 40 persen produk dalam negeri (PDN) dan UMKM oleh pemerintah. Tahun ini, potensi pembelian PDN sebesar Rp1.481 triliun dan BUMN sebesar Rp420 triliun," ungkap Teten.

Dia juga mengajak kementerian lembaga dan Pemda untuk memperbaiki Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan mempercepat kontrak pengadaan barang maupun jasa. Sehingga, target realisasi pengadaan barang/jasa pemerintah bagi UMKM dapat mencapai lebih dari Rp400 triliun pada tahun ini.

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun menyambut baik niat Kemenkop dan UKM. Kemenkes menargetkan belanja pengadaan barang dan jasa khusus di bidang kesehatan sebesar 78 persen dari dalam negeri.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Melebihi Target

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dalam Rapat Koordinasi Nasional Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dalam Rapat Koordinasi Nasional Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM.

Persentase tersebut dia targetkan melebihi dari target yang diusulkan Presiden Joko Widodo kepadanya. Menkes Budi menjabarkan, belanja Kementerian Kesehatan Rp. 35,3 triliun setahun, lalu telah mengarahkan sebesar Rp. 11,7 triliun atau 40 persen diantaranya untuk pembelian pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri sesuai usulan Presiden.

“Presiden memberi target 40 persen, tapi kami minta kalau bisa ditingkatkan dari Rp.11 triliun menjadi Rp 28 triliun. Jadi bukan 40 persen tapi 78 persen, kita inginkan itu pembeliannya bisa di dalam negeri,” tutur Menkes Budi.

Sementara, salah satu pelaku UKM asal Cianjur, Jawa Barat di bidang kesehatan, Ahmad Syarifudin yang juga pemilik pabrik alat kedokteran, Nuritek Indonesia. mengaku, para pengusaha dalam negeri sedang bersemangat menyiapkan berbagai inovasinya masing-masing. Pasalnya pelaku UMKM ataupun UKM dijadikan peran utama dalam memasok kebutuhan di negeri sendiri.

"Setelah diperhatikan pemerintah, khususnya Depkes, para produsen alat kesehatan sekarang bersemangat menambah jenis produk alat kesehatan yang di produksi di dalam negeri, Menkes pun mengakui produk dalam negeri," tuturnya.

Dia pun menjamin, produk UMKM buatan anak bangsa tidak kalah bersaing dengan produk impor. Sehingga, bisa terus menggeliatkan ekonomi rakyat.

"Kami jamin, produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri, apalagi saat ini dukungan pemerintah sangat besar sekali,"katanya. (Pramita Tristiawati)

 

UMKM Asal Kabupaten Malang Ekspor ke Taiwan dan Thailand

Geliat UMKM di Malang yang Makin Menggiurkan
Berbagai makanan ringan produksi UMKM di salah satu pusat oleh - oleh di Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Camilan Keripik Nangka dan olahan buah khas Kabupaten Malang Jawa Timur kembali di ekspor ke Thailan dan Taiwan.

Ekspor tersebut dilepas langsung oleh Dirjen Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag RI. Ekspor dilakukan oleh dua pelaku UMKM Malang CV Aurasufa dan PT Agro Nurnikayah Abadi.

CV Aurasufa dari Kabupaten Malang mengekspor Keripik Nangka dan aneka buah ke Taiwan senilai Rp23 juta dari total trial order Rp53 juta.  

Sedangkan PT Agro Nurnikayah Abadi mengekspor produk lidi nipah kelapa senilai Rp550 juta ke importir Coco Ltd Thailand. Ekspor PT Agro Nurnikayah Abadi ini merupakan pengiriman kedua ke Thailand. 

Sebelumnya, mereka melakukan ekspor pada Januari 2022 senilai Rp588 juta dengan volume ekspor mencapai 112 ton dengan mitra dagang Ware Broom, Thailand.

“Momentum ini harus kita jaga terus untuk menjaga kinerja ekspor Indonesia. Kami harapkan ekspor dapat terus berkelanjutan sehingga menginspirasi pelaku UKM lainnya,” kata Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi dalam sambutanya secara daring, Rabu (13/4/2022).

Diketahui, CV Aurusufa dan PT Agro Nurnikayah Abadi adalah binaan program Export Center Surabaya. Program itu merupakan hasil kerja sama Kemendag dan KADIN Provinsi Jawa Timur, sebagai pengelola. 

Didi Sumedi menjelaskan, pada program tersebut, pelaku usaha dapat memperoleh layanan konsultasi satu pintu terkait peluang ekspor, pemanfaatan perjanjian kerja sama perdagangan, pendampingan standardisasi produk, promosi, prosedur ekspor, serta permasalahan yang dihadapi pelaku usaha melalui koordinasi dengan para pemangku kepentingan.

Infografis Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto 2019-2021. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto 2019-2021. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya