Dalam 3 Bulan, BRI Berhasil Salurkan KUR Rp66,99 Triliun

Ekosistem digital yang diciptakan oleh BRI nyatanya mampu mendorong penyaluran KUR, utamanya dari sektor produksi.

oleh stella maris diperbarui 18 Apr 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 15:37 WIB
Strategi BRI Berhasil Menyalurkan KUR Pertanian Rp 26,5 Triliun dalam 6 Bulan
(Foto:Dok.BRI)

Liputan6.com, Jakarta Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp66,99 triliun kepada 1,8 juta nasabah dalam tiga bulan pertama di ini. Keberhasilan tersebut menjadi komitmen BRI atas pencapaiannya sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. 

Penyaluran ini setara dengan 25,77% dari total plafond KUR yang diberikan oleh pemerintah kepada BRI pada 2022 senilai Rp260 triliun. Apabila dirinci per segmen, penyaluran KUR BRI kepada segmen mikro tercatat sebesar Rp56,69 triliun kepada 1,6 juta nasabah.

Segmen kecil sebesar Rp.8,67 triliun kepada 31 ribu nasabah dan segmen ultra mikro sebesar Rp1,64 triliun kepada 186 ribu nasabah. Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan salah satu kunci keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR yakni terbentuknya ekosistem digital yang diciptakan oleh perseroan.

"Melalui digitalisasi, BRI dapat menciptakan efisiensi proses bisnis melalui revitalisasi Mantri, enhancement BRISPOT Mikro, serta memperbarui operating model end to end tenaga pemasar yang berdampak pada peningkatan produktivitas Mantri dalam penyaluran KUR," imbuh Catur.

Catur juga menambahkan saat ini perseroan juga telah mengembangkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar, kelompok pelaku usaha, dan komoditas tertentu, serta menggunakan data analitik untuk memperkuat proses credit underwriting.

"Ekosistem digital yang diciptakan oleh BRI nyatanya mampu mendorong penyaluran KUR, utamanya dari sektor produksi. Tercatat sebesar 56,58% penyaluran KUR BRI pada Maret 2022 disalurkan kepada sektor produksi," ujarnya.

Strategi BRI dalam menyalurkan KUR, menggunakan pendekatan selective growth. Catur menjelaskan, program pembiayaan dilakukan secara cermat dan selektif dengan fokus pada optimalisasi potensi bisnis di daerah.

"Terutama kepada usaha-usaha dari sektor ekonomi yang dinilai unggul, relatif mampu bertahan, dan terus tumbuh di tengah kondisi pemulihan ekonomi nasional," jelasnya. 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya