Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah studi terkait kebiasaan yang sering dilakukan para orang kaya mengungkapkan bahwa setidaknya ada empat tipe kebiasaan. Studi ini telah diuji selama hampir lima tahun dengan jumlah audiens 225 yang terdiri dari para miliarder.
Tom Corley yang merupakan penulis Rich Habits: The Daily Success Habits of Wealthy Individuals pada 2004 memulai studi tersebut selama lima tahun.
Tujuannya melakukan itu adalah untuk mengeksplorasi bagaimana orang-orang terkaya di dunia berpikir tentang uang.
Advertisement
Dilansir dari CNBC,Ā Kamis (4/8/2022), masing-masing dari 225 jutawan yang dia wawancara dikelompokkan dalam salah satu dari empat kategori, yaitu:
1. Saver-Investors : Tidak peduli dengan pekerjaan sehari-hari, mereka menganggap menabung dan berinvestasi sebagai bagian dari rutinitas harian, mereka terus-menerus memikirkan cara cerdas untuk menumbuhkan kekayaan.
2. Company Climbers : Kategori ini untuk sebuah perusahaan besar dan mencurahkan seluruh waktu dan energi untuk menaiki tangga perusahaan sampai mereka mendapatkan posisi eksekutif senior dengan gaji yang sangat tinggi.
3. Virtuoso : Mereka termasuk yang terbaik dalam bekerja dan dibayar mahal karena pengetahuan dan keahlian. Pendidikan formal, seperti gelar lanjutan (misalnya, dalam hukum atau kedokteran), biasanya merupakan persyaratan.
4. Pemimpi : Orang-orang dalam kelompok ini semuanya mengejar mimpi, seperti memulai bisnis sendiri, menjadi aktor, musisi, atau penulis buku laris yang sukses. Pemimpi menyukai apa yang mereka lakukan untuk mencari nafkah, dan gairah mereka muncul di rekening bank mereka.
Hasilnya, Saver-Investor membutuhkan risiko paling sedikit, setidaknya dibandingkan dengan mengejar impian kewirausahaan atau hasrat artistik. Akan tetapi, 88 persen jutawan yang Corley wawancarai mengatakan bahwa menabung secara khusus sangat penting untuk kesuksesan finansial jangka panjang mereka.
Sementara itu, rata-rata jutawan dalam studi Corley membutuhkan waktu antara 12 hingga 32 tahun untuk mengumpulkan kekayaan bersih mulai dari USD 3 juta hingga USD 7 juta.
Lebih lanjut, berikut ini tiga kebiasaan paling umum yang dilakukan para orang kaya menurut studi Corley sehingga bisa dicoba oleh siapapun.
Ā
Kebiasaan
1. Menghemat 20 persen dari gaji bersih
Setiap Saver-Investor dalam penelitian Corley secara konsisten menghemat 20 persen atau lebih dari gaji bersih.
Banyak yang mencapai ini dengan mengotomatiskan penarikan persentase tetap dari gaji bersih. Biasanya, 10 persen masuk ke rekening pensiun yang disponsori majikan dan 10 persen lainnya secara otomatis diarahkan ke rekening tabungan terpisah.
Sebulan sekali, Saver-Investor kemudian akan mentransfer akumulasi 10 persen tabungan bulanan ke rekening investasi, seperti rekening perantara.
Bahkan jika 20 persen terlalu curam saat ini, menyimpan persentase yang lebih kecil secara konsisten masih dapat membantu Anda memenuhi tujuan keuangan untuk masa depan.
2. Secara teratur menginvestasikan sebagian dari tabungan
Karena Saver-Investor secara konsisten menginvestasikan tabungan, uang yang dimiliki bertambah seiring waktu. Ketika mereka mulai, bunga majemuk ini tidak terlalu signifikan. Tetapi setelah 10 tahun, mereka mulai mengumpulkan kekayaan yang signifikan. Menjelang tahun-tahun terakhir kehidupan kerja, kekayaan Saver-Investors tumbuh menjadi rata-rata USD 3,3 juta.
Para jutawan yang mengejar mimpi dan memulai tidak memiliki kemampuan untuk menginvestasikan tabungan, terutama pada tahap awal mengejar impian. Berapapun tabungan yang mereka miliki digunakan sebagai modal kerja untuk mendanai impian.
Menariknya, bagaimanapun, begitu sebagian besar orang yang bermimpi jadi pengusaha ini mencapai kesuksesan dalam bentuk arus kas yang tersedia. Mereka segera berputar dan mulai menginvestasikan pendapatan mereka.
3. Sangat hemat
Studi Corley menunjukkan bahwa ketiga kategori tersebut sangat berhemat. Mereka berhemat dimulai saat menerima gaji pertama. Bagi orang yang bermimpi jadi pengusaha, ini dimulai saat impian mereka menciptakan arus kas yang cukup untuk memungkinkan mereka menabung dan berinvestasi.
Namun, upaya berhemat itu membutuhkan tiga hal, yaitu:
1. Kesadaran: Menyadari cara mengelola dan membelanjakan uang.
2. Fokus pada kualitas: Menghabiskan uang untuk produk dan layanan berkualitas.
3. Belanja murah: Menghabiskan jumlah sesedikit mungkin dengan berbelanja di sekitar untuk harga terendah.
Ā
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement