Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp657,1 Triliun, Imbas Kuatnya Penerapan ESG

BRI semakin kuat menerapkan prinsip ESG atau Environmental, Social and Governance, khususnya dalam menjaga kinerja fundamental.

oleh Gilar Ramdhani pada 05 Agu 2022, 19:41 WIB
Diperbarui 05 Agu 2022, 19:41 WIB
Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp657,1 Triliun
SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi di Acara Diskusi Taman BRI dengan tema “Green Financing dan Komitmen Pengurangan Emisi” yang diselenggarakan oleh BRI Research Institute.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai perusahaan publik terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI semakin kuat menerapkan prinsip ESG atau Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (tata kelola yang baik), khususnya dalam menjaga kinerja fundamental. Hal itu tercermin dari konsistensi pertumbuhan kredit berkelanjutan dan pembiayaan hijau yang dibukukan perseroan.

SEVP Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi menjelaskan bahwa kredit berkelanjutan BRI hingga akhir Kuartal II-2022 telah mencapai Rp657,1 triliun atau setara dengan 65,5% dari total portofolio. Adapun dari jumlah tersebut, Rp74,7 triliun diantaranya disalurkan kepada pembiayaan hijau.

“Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan akhir kuartal I-2022,” ujar Achmad Royadi di Acara Diskusi Taman BRI dengan tema “Green Financing dan Komitmen Pengurangan Emisi” yang diselenggarakan oleh BRI Research Institute pada, Rabu, (3/8).

Seperti diketahui, pada kuartal I-2022 kredit berkelanjutan BRI tercatat mencapai sebesar Rp639,9 triliun atau setara dengan 65,5% dari total portofolio, dengan pembiayaan hijau sebesar Rp71,5 triliun. Sementara pada akhir 2021, kredit berkelanjutan yang dibukukan BRI mencapai Rp617,8 triliun sekitar 65,5% dari total portofolio, dengan pembiayaan hijau mencapai Rp66 triliun.

Royadi melanjutkan, pertumbuhan tersebut menjadi salah satu indikator implementasi prinsip ESG dalam kinerja BRI. Perseroan pun senantiasa aktif mengikuti rating MSCI, SUSTAINALYTICS, Dow Jones, S&P Global sebagai bagian dari continuous improvement penerapan ESG dan sustainability. Hal ini juga sesuai dengan POJK Nomor 51/POJK.03.2017.

Wholesale Funding BRI Tumbuh 49,7%

Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp657,1 Triliun
Acara Diskusi Taman BRI dengan tema “Green Financing dan Komitmen Pengurangan Emisi” yang diselenggarakan oleh BRI Research Institute.

Dari sisi wholesale funding yang diterbitkan oleh treasury BRI juga mengalami peningkatan. Komposisi wholesale funding yang berbasis ESG sebesar 9% pada 2021, tumbuh pesat mencapai 49,7% hingga akhir semester I-2022. Wholesale funding merupakan non dana pihak ketiga (DPK) sebagai alternatif pemulihan likuiditas dan potensi diversifikasi funding berbasis ESG. BRI pun optimistis mampu mencapai target wholesale funding hingga lebih dari 50% pada 2024.

Penguatan penerapan prinsip ESG oleh BRI tersebut memiliki alasan kuat. Hal ini berkaitan dengan tren investasi global yang lebih peduli terhadap peningkatan kualitas sosial melalui tata kelola perusahaan yang baik. Dengan demikian, BRI sebagai BUMN dengan reputasi global akan terus berkomitmen menganut principle of responsible investment untuk keberlanjutan bisnis yang lebih baik.

Obligasi BRI Berhasil Diserap Pasar

Kredit Berkelanjutan BRI Tembus Rp657,1 Triliun
Acara Diskusi Taman BRI dengan tema “Green Financing dan Komitmen Pengurangan Emisi” yang diselenggarakan oleh BRI Research Institute.

Di samping itu, juga diketahui pada bulan Juni 2022 lalu, BRI telah menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I Bank BRI yang menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun, dengan jumlah emisi tahap I di tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun. Penerbitan yang dilakukan BRI tersebut berhasil diserap seluruhnya oleh pasar, bahkan oversubscribed 4,4 kali.

Hasil penghimpunan dana tersebut akan dialokasikan paling sedikit 70 persen untuk kegiatan usaha atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) yang baru, sedang berjalan, atau telah selesai sesuai dengan kerangka kerja obligasi.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya