Indonesia Tak Bakal Jatuh ke Jurang Resesi

pencapaian ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh sebesar 5,44 secara year on year (yoy) di kuartal II 2022 menjadi sinyal kuat akan prospek cerah di tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2022, 20:00 WIB
FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tak akan jatuh ke jurang resesi seperti yang dialami oleh beberapa negara lain. Hal itu diungkap oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Bahlil menjelaskan, realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 di atas angka 5 persen. Ia pun yakin ekonomi Indonesia tetap akan tumbuh di atas 5 persen sepanjang 2022.

"Resesi masih masih jauh sekali. Untuk 2022 kami optimistis bisa mencapai target pertumbuhan di atas 5 persen," katanya dalam konferensi pers Ekonomi Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat di Kantor BKPM Jakarta, Senin (8/8/2022).

Bahlil mencontohkan, pencapaian ekonomi Indonesia yang mampu tumbuh sebesar 5,44 di kuartal II 2022 secara year on year (yoy) menjadi sinyal kuat akan prospek cerah di tahun ini. Mengingat, sejumlah negara justru mengalami perlambatan ekonomi imbas dari kenaikan harga komoditas energi akibat konflik Rusia dan Ukraina.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 bagus 5,44 persen. Kita lihat investasi tumbuh, konsumi rumah tangga juga tumbuh," bebernya

Selain itu, ucap Bahlil, laju inflasi di Indonesia juga relatif terkendali di level 4,35 persen yoy pada Juni 2022 dibandingkan negara di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Misalnya, Singapura sebesar 6.68 persen, Thailand 7,66 persen, Laos 23,60 persen, Myanmar 17,30 persen, dan Filipina 6,10 persen.

"Hampir semua negara mengalami persoalan inflasi. Di Indonesia, sekalipun naik tapi masih terkendali," tekannya.

Lanjutnya, kinerja neraca dagang Indonesia juga tetap memperpanjang rekor surplus selama 26 bulan berturut-turut. Per Juni 2022, neraca perdagangan surplus USD 5,09 miliar.

"Untuk 2022 kami optimistis bisa mencapai target pertumbuhan di atas 5 persen," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari AS

Pertumbuhan Ekonomi 2022 Akan Meningkat
Anak-anak dengan latar gedung bertingkat bermain di Jakarta, Sabtu (19/3/2022). Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat lebih tinggi, pada kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen, dari pertumbuhan 3,69 persen pada 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, Ekonomi Indonesia cenderung lebih kuat dibanding banyak negara dunia, termasuk Amerika Serikat (AS) yang saat ini secara teknis sudah masuk dalam lubang resesi.

Hal ini ditunjukan dengan angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 yang menyentuh 5,44 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Menengok catatan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi positif di atas 5 persen ini terus terjaga sejak akhir tahun lalu, dimana pada kuartal IV 2021 ekonomi tumbuh 5,02 persen. Sementara pada kuartal I 2022 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen.

"Kita selama tiga kuartal di atas 5 persen. Ini menunjukan Indonesia relatif lebih baik dari negara lain," ujar Menko Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Sebagai perbandingan, ia menyebut ekonomi Indonesia jauh lebih perkasa dibanding Amerika Serikat yang mengalami resesi. Sebagai catatan, Negeri Paman Sam pertumbuhan ekonominya terperosok minus 1,6 persen di kuartal IV 2021, dan masih bertahan di minus 0,9 persen pada kuartal I 2022.

"Amerika sudah negatif dua kuartal. Itu artinya Amerika sudah masuk resesi," kata Menko Airlangga.

Pelemahan ekonomi juga terasa di negara-negara Uni Eropa akibat adanya konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Seperti Jerman, yang pertumbuhan ekonominya bertengger di angka 1,51 persen.

"China juga untuk pertama kalinya mendekati nol, 0,4 persen. Ini jadi catatan karena China dan Amerika (Serikat) dua engine pertumbuhan ekonomi dunia," ungkap Menko Airlangga Hartarto.

Namun, ia tak mau jumawa dan tetap mewaspadai imbas pelemahan ekonomi negara-negara besar dunia tersebut. "Kita berharap impact jangka panjangnya tidak berdampak pada ekonomi di Asean," tandasnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2022 Tembus 5,44 Persen

Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022
Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 tembus 5,44 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan kuartal I pada 2021 sebelumnya.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022 bila dibandingkan dengan triwulan I 2022 tumbuh 3,72 persen. Bila dibandingkan kuartal II 2021, tumbuh 5,44 persen," terang Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Jumat (5/8/2022).

Secara kumulatif, Margo mengatakan, ekonomi Indonesia di sepanjang semester I 2022 ini sukses tumbuh 5,23 persen dibandingkan dengan semester I 2021.

Merujuk pada catatan peristiwa domestik, capaian tersebut berhasil diperoleh karena adanya mobilitas yang makin tinggi dibanding periode-periode sebelumnya.

"Untuk mobilitas terjadi kenaikan penumpang untuk seluruh moda transportasi. Rilis BPS sebelumnya disampaikan, selama Q2 ini penumpang transportasi tumbuhnya sangat signifikan, baik secara q2q maupun secara YoY," imbuhnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya