Harga Emas Melejit Imbas Kekhawatiran Resesi, Cek di Sini Harga Terbaru

Harga emas berjangka AS naik 2,1 persen pada Jumat, 11 April 2025. Sentimen dolar AS yang melemah dan kekhawatiran resesi bayangi harga emas.

oleh Agustina Melani Diperbarui 12 Apr 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2025, 07:31 WIB
Harga Emas Melejit Imbas Kekhawatiran Resesi
Kekhawatiran resesi hingga dolar AS membayangi harga emas tetapi masih catat penguatan.(Foto: Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas masih naik melewati posisi USD 3.200 pada Jumat, 11 April 2025. Hal itu seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah dan perang dagang AS-China memicu kkehawatiran resesi yang mendorong investor berbondong-bondong mencari emas.

Mengutip CNBC, Sabtu (12/4/2025), harga emas spot naik hampir 2% menjadi USD 3.232,89 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi USD 3.245,28 pada awal sesi perdagangan. Harga emas batangan telah naik lebih dari 6% pada pekan ini. Di sisi lain, harga emas berjangka AS naik 2,1% menjadi USD 3.244,6.

Sementara itu, harga perak spot naik 2,7% menjadi USD 32,05 per ounce, sedangkan platinum bertambah 0,2% menjadi USD 939,80. Paladium bertambah 0,6 persen menjadi USD 913,65.

“Emas jelas terlihat sebagai aset safe haven yang disukai di dunia yang kacau akibat perang dagang Trump. Dolar AS telah terdepresiasi dan obligasi pemerintah AS mengalami aksi jual besar-besaran, karena kepercayaan terhadap AS sebagai mitra dagang yang dapat diandalkan telah berkurang,” ujar Commodities Strategist WisdomTree, Nitesh Shah.

Sementara itu, China menaikkan tarif impor AS menjadi 125% pada Jumat pekan ini sehingga meningkatkan taruhan dalam konfrontasi antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Selain itu, sejumlah faktor juga mendukung reli harga emas pada 2025. Faktor itu mulai aksi beli oleh bank sentral, harapan penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed), ketidakstabilan geopolitik dan lonjakan arus investor ke ETF.

 

 

 

Ada Potensi Koreksi

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Sentimen lainnya yang pengaruhi harga emas yakni data makro ekonomi AS. Harga produsen bulanan AS secara tak terduga turun 0,4 persen pada Maret, tetapi tarif impor akan mendorong inflasi lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.

Pelaku pasar sekarang bertaruh the Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada Juni, dan melihat penurunan 90 basis poin pada akhir 2025.

"Koreksi kecil untuk emas tidak akan mengejutkan, tetapi jalan ke depan adalah naik, dan consumer price index (CPI) dan producer price index (PPI) memberi the Fed lebih banyak ruang untuk memangkas dan akan terus menekan dolar AS,” ujar Independent Metals Trader, Tai Wong.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil yang merupakan lindung nilai tradisional terhadap ketidakpastian global dan inflasi, juga cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.

Namun, berdasarkan catatan analis UBS,  perkembangan tertentu dapat membatasi kenaikan harga emas termasuk meredanya keteganan geopolitik, kembalinya hubungan perdagangan yang lebih kooperatif atau peningkatan signifikan di makro dan fiskal AS.

Hati-Hati Aksi Ambil Untung

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di tengah gejolak global dan memanasnya tensi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Setelah melonjak tajam pada sesi Amerika hari Kamis (10/4/2025) dan menyentuh rekor tertinggi baru di USD 3.175 per troy ons, harga emas kembali mencetak level tertinggi sepanjang masa di kisaran USD 3.210 saat sesi Asia pada Jumat pagi (11/4/2025).

Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, penguatan harga emas saat ini merupakan hasil dari tekanan geopolitik dan respons pasar terhadap data inflasi AS yang mengejutkan

“Secara teknikal, pola candlestick dan pergerakan indikator Moving Average menunjukkan tren bullish yang semakin solid. Jika tidak ada gangguan, harga berpotensi menguji level resistance berikutnya di USD 3.225,” ujar Andy dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025). 

Namun, Andy juga menekankan bahwa potensi koreksi tetap perlu diwaspadai, terutama jika terjadi aksi ambil untung di pasar. “Apabila harga gagal mempertahankan momentum bullish dan terjadi pembalikan arah, maka level USD 3.182 bisa menjadi titik support penting dalam jangka pendek,” tambahnya.

Kondisi makroekonomi saat ini memang sangat mendukung penguatan harga emas. Melemahnya Dolar AS menjadi salah satu katalis utama, setelah data inflasi AS menunjukkan penurunan yang lebih besar dari ekspektasi.

Perang Dagang Meningkat

Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP
Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP... Selengkapnya

Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Maret turun menjadi 2,4% YoY, dibandingkan bulan sebelumnya di 2,8%, dan lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 2,6%. Penurunan inflasi ini memberikan ruang bagi The Fed untuk tetap mempertahankan suku bunga, meskipun tekanan geopolitik tetap menjadi fokus utama pasar.

Di sisi lain, tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali meningkat tajam. Presiden AS, Donald Trump, secara mendadak menaikkan tarif terhadap produk China hingga 125%, sebagai tanggapan atas kebijakan balasan dari Beijing sebesar 84%.

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa total tarif terhadap China kini mencapai 145%. Langkah ini meningkatkan kekhawatiran terhadap potensi perlambatan ekonomi global dan semakin mendorong investor untuk mengalihkan dana ke emas.

Meskipun ekspektasi penurunan suku bunga The Fed mulai berkurang, pasar tetap memperkirakan adanya penurunan suku bunga lanjutan pada Juni, dengan kemungkinan penurunan hingga 1% sepanjang tahun ini. Sentimen ini menahan laju penguatan Dolar AS dan memperkuat daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya