Liputan6.com, Jakarta Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, menyoroti rentetan kasus kecelakaan lalu lintas akibat truk atau kendaraan besar yang terjadi di Indonesia dalam waktu belakangan.
Terakhir, sebuah truk kontainer menabrak tiang di depan SD Negeri Kota Baru II dan III di Bekasi Barat pada Rabu (31/8/2022) siang. Akibatnya, sejumlah korban luka hingga 10 korban jiwa timbul dalam insiden tersebut.
Baca Juga
Djoko berharap kepolisian serius menyikapi masalah ini, hingga melakukan investigasi terdalam ke pihak pemilik truk, dalam hal ini pengusaha. Pasalnya, supir truk kerap jadi tumbal dalam peristiwa tersebut.
Advertisement
Adapun dalam kasus truk maut di Bekasi, Polres Metro Bekasi telah menetapkan supir truk berinisial S (30) jadi tersangka.
"Bukan utamanya karena apa, tetapi akar masalahnya apa. Polisi tidak pernah mengungkap akar permasalahan, makanya selalu terjadi. Enggak pernah namanya pengusaha jadi tersangka, belum pernah dalam sejarah," keluhnya kepada Liputan6.com, Kamis (1/9/2022).
Oleh karenanya, Djoko meminta keseriusan pemerintah dan polisi dalam mengusut tuntas kasus kecelakaan lalu lintas yang terus berulang. Menurut dia, ada hal yang perlu diinvestigasi lebih dalam dibanding kesalahan sang supir truk.
Â
Basmi Truk ODOL
Khususnya indikasi adanya kendaraan berlebih muatan, atau Over Dimension Overload (ODOL). Dia menekankan, bila hal-hal seperti itu dibiarkan, maka kecelakaan maut akan terus terjadi.
"Kalau seperti ini (kecelakaan) bakalan terus terjadi, enggak pernah selesai, karena selalu supir yang disalahkan, tidak mau cari akar masalahnya," ungkapnya.
Tak hanya itu, profesi supir kendaraan berat juga bakal semakin ditinggalkan. Padahal, Djoko menilai, mereka memainkan peran krusial dalam perputaran roda konsumsi di tengah masyarakat.
"Supir itu sudah jarang peminat. Kalau ada pilihan pekerjaan mereka mau beralih pekerjaan, enggak mau mereka jadi supir. Sekarang jumlah supir di Indonesia sudah berkurang. Cari supir yang bagus tuh susah sekarang," tegasnya.
Advertisement
Polisi Amankan Sopir Truk Maut di Bekasi
Polisi telah mengamankan sopir truk trailer penyebab kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).
Sang sopir saat ini masih dimintai keterangan untuk memastikan kronologi dan penyebab kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang dan melukai puluhan orang lainnya tersebut.
"Kita lagi mendalami kronologisnya, karena untuk sementara kita sudah amankan sopir. Nanti akan mintai keterangan," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman kepada awak media, Rabu.
Namun berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi sementara menduga kecelakaan dipicu sopir yang tak bisa mengendalikan truk saat melaju dengan kecepatan cukup kencang.
"Ini masih kita duga. Kita hanya melihat di TKP, bahwa letak persneling ada di gigi tiga. Nanti akan kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar Latif.
Â
Truk Oleng
Menurutnya, truk awalnya oleng dan menabrak halte yang saat itu terdapat puluhan murid SDN Kota Baru II dan III, Bekasi. Namun truk masih terus melaju dan berhenti setelah menabrak dan merobohkan tiang BTS.
"Bukan nabrak SD. Jadi itu kan jam pulang sekolah, ada anak-anak dan orang tuanya lagi jemput," ungkap Latif.
Sejauh ini, pihaknya mencatat ada 30 orang korban kecelakaan dengan 10 di antaranya meninggal dunia dan 20 lainnya luka-luka.
"Anak sekolah ada 20 orang lebih yang menjadi korban, dan meninggal tadi anak sekolahnya ada tujuh orang," ucap Latif.
Advertisement