Dari Iseng, Agen BriLink Fitra Yanti Justru Raup Puluhan Juta Sebulan

Ketika awal menjadi agen BRILink, Fitra hanya mengeluarkan modal Rp 20 juta.

oleh Tira Santia diperbarui 13 Sep 2022, 11:26 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 11:26 WIB
Fitra Yanti (38 tahun) sukses memiliki empat cabang agen BRILink di Pekanbaru.
Fitra Yanti (38 tahun) sukses memiliki empat cabang agen BRILink di Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Awalnya cuman iseng, eh malah keterusan. Itulah yang terjadi pada Perempuan asal Pekanbaru, Fitra Yanti (38 tahun) yang kini sukses memiliki empat cabang agen BRILink di daerahnya.

Selain menjadi agen BRILink, perempuan yang biasa disapa Fitra ini juga memiliki usaha menjual kasur bernama " Dinda Spring Bed, " usaha milik sang suami. Usaha penjualan kasur ini lebih dulu digelutinya sejak 2007.

Kemudian Fitra tergerak menambah pundi penghasilan dengan memiliki usaha sampingan lainnya. Pilihannya jatuh pada menjadi agen BRILink pada tahun 2016.

“Saya buka agen BRILink pada Oktober 2016. Dulu saya sempat kerja di rumah sakit dan hamil lalu bedrest sehingga berhenti bekerja. Saat di rumah merasa suntuk, saya usaha menjadi agen BRILink, awalnya iseng-iseng. Ada juga usaha suami spring bed,” kata Fitra kepada Liputan6.com.

Awalnya, alasan menjadi agen BRILink untuk memancing pelanggan datang ke toko kasur miliknya. Saat ada BRILink, diyakini jumlah pengunjung yang datang ke toko akan meningkat.

Sebab, ketika nasabah BRILink hendak bertransaksi bisa sekalian melihat-lihat barang yang dijual di tokonya.

“Kalau usaha spring bed ini kan orang yang masuk ke toko tidak seramai ke agen yang datangnya. Saya coba buka agen, mana tahu orang yang datang ke toko bisa sekalian lihat-lihat spring bed, begitu awalnya,” ujar dia.

Perempuan berusia 38 tahun itu mengakui, ketika awal menjadi agen BRILink belum banyak nasabah datang. Dugaannya, banyak masyarakat yang belum mengerti apa itu BRILink.

Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai mengetahui dan paham fungsi keberadaan agen BRILink.

Alhasil, semakin hari transaksi di agen milik Fitra semakin bertambah. Selain itu, Fitra juga rajin memberikan hadiah kepada nasabah, agar mereka bisa kembali lagi bertransaksi terus.

“Awalnya susah juga kita meyakinkan masyarakat kalau di sini tuh bisa transaksi. Lama-lama orang tahu agen BRILink itu apa,” ujarnya.

Ketika awal menjadi agen BRILink, Fitra hanya mengeluarkan modal Rp 20 juta. Berkat ketelatenan mengelola agen BRILink miliknya, kini Fitra memiliki 4 cabang agen BRILink, diantaranya, Agen BRILink Dinda Spring Bed di Jalan Kaharuddin Nasution Kubang Jaya Depan Simpang SMPN 1 Kubang

Kemudian Agen BRILink Syifa di Jalan Kubang raya depan Samsat Kubang samping Indomaret IBS. Serta Agen BRILink Dinda Syifa di Jalan Kubang raya simpang sertu depan bakso seragen. Terakhir, agen BRILink Dinda Spring Bed 2 di Jalan Gading Marpoyan samping Indomaret.

Saat itu, Fitra mengelola gerai BRILink sendiri, namun karena jumlah nasabah yang bertransaksi semakin banyak, akhirnya berani mempekerjakan orang agar layanan kian mumpuni.

Tercatat jika dalam satu cabang BRILink di kelola 4 pekerja. Mereka dibagi per shift tiap 2 orang. Saat ini, total pekerja di agen BRILink milknya mencapaiu 17 orang. Pekerja tersebut digaji rata-rata Rp 2,5 juta per orang.

 

Omzet per bulan jadi agen BRILink

Fitra Yanti (38 tahun) sukses memiliki empat cabang agen BRILink di Pekanbaru.
Fitra Yanti (38 tahun) sukses memiliki empat cabang agen BRILink di Pekanbaru.

Untuk omzet sendiri bervariasi setiap cabang BRILink yang dikelolanya, ada yang penghasilan per bulan mencapai Rp 15 juta, Rp 20 juta, Rp 25 juta, hingga Rp 35 juta per bulan.

“Transaksinya gak sama (setiap cabang) yang paling banyak itu di BRILink yang pusat,” ujarnya.

Dalam sehari, dia mampu melayani 200 hingga 370 transaksi per hari. Kalau rata-rata transaksi adalah 200 transaksi. Jumlah nominal transaksi terkecil Rp 50 ribu dan dia pernah melayani transaksi terbesar Rp 500 juta.

Sudah hal yang lumrah dalam menjalankan usaha mengalami kesulitan, hal yang sama juga dirasakan Fitra.

Sejauh ini, kesulitan yang dihadapi sebagai agen BRILink adalah dalam hal teknis. Karena sering kali transaksi nasabah tidak selesai dengan cepat akibat gangguan jaringan.

“Apabila transaksinya nyangkut, terus nasabahnya ngomel-ngomel. Dari situ saya tahu, cara menyampaikan masalah harus bisa meyakinkan nasabah kalau uang nasabah aman sama kita,” ujarnya.

Masalah lain seperti ada nasabah yang mempermasalahkan soal tarif. Karena setiap agen berbeda tarif transaksi.

Kendati begitu, Fitria selalu dengan sabar menjelaskan kepada nasabah terkait tarif transaksi tersebut, agar tidak timbul kesalahpahaman.

Kantongi Penghargaan

Selain mendapatkan penghasilan besar per bulannya, ternyata salah satu BRILink yang dikelolanya pernah mendapatkan penghargaan sebagai agen BRILink dengan transaksi tertinggi se-Cabang Lancang Kuning Pekanbaru.

“Saat itu jumlah transaksinya 7000 per bulan,” cerita dia.

Penghargaan nasional ikut disabet yakni “Super Agen BRILink tahun 2018”. Bahkan, dia mendapatkan kesempatan umrah dari BRI pada 2019, serta emas 25 gram dalam program super agen BRILink nasional.

Menurut dia, dari penghasilan sebagai agen sudah cukup untuk mengembangkan usaha. Bahkan Fitra menyebut penghasilan menjadi agen BRILink lebih menjanjikan dibanding penghasilan usaha kasurnya. Jadi dari sampingan, usaha agen BRILink justru menjadi sumber penghasilan utama.

“Jadi agen BRILink, awalnya iseng-iseng sekarang jadi utama,” kata Fitra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya