Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) bisa menjadi bank raksasa dalam pengembangan UMKM kedepannya. Khususnya di sektor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM.
Ia memandang, perang BRI cukup sentral dengan menghadirkan berbagai program yang mendukung usaha kerakyatan ini. Terbaru, ia turut serta meluncurkan BRI Growpreneur di Smesco Indonesia, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga
"Saya semakin merasa optimis, makin hari makin percaya diri karena BRI terus support program Kemenkop UKM. Jadi sekarang BRI adalah salah satu bank garda terdepan dalam berdayakan UMKM Indonesia. Dan BRI tak hanya sekadar memberikan akses pembiayaan bagi UMKM tapi juga mengembangkan ekosistem yang komplit bisa koneksikan UMKM dengan kewirausahaan," kata dia dalam sambutannya, di Gedung Smesco Indonesia, Kamis (15/9/2022).
Advertisement
Ia mencatat setidaknya ada 5 jenis dukungan yang dilakukan BRI untuk UMKM. Diantaranya, BRIncubator, BRI Ventures, Pembiayaan KUR, Brillianpreneur, hingga Growpreneur.
"Untuk KUR, nah ini saya minta terus tambah sampai nanti kredit perbankan UMKM itu 50 persen di 2024, ya pasti BRI jadi raksasa," ujarnya.
Teten Masduki juga menyoroti program Brilianpreneur yang memberikan dorongan bagi UMKM masuk ke pasar ekspor. Namun, yang jadi catatannya, ekspor dari sektor ini masih rendah, sehingga diperlukan penguatan tak hanya di sisi produk, tapi juga ekosistem pendukungnya.
Menurut pantauan di lapangan, Growpreneur ini mengambil satu sudut di gedung Smesco Indonesia. Disana ditampilkan berbagai produk UMKM hingga adanya ruang sebagai co-working space.
Â
Perkuat UMKM Naik Kelas
Pada kesempatan yang sama, Menteri Teten menegaskan fokusnya untuk mendorong peningkatan kelas dari UMKM. Caranya dengan menyasar pelaku-pelaku usaha yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Nantinya, bisa berimbas pada pembukaan lapangan kerja yang lebih luas.
"Salah satu fokus KemenKopUKM saat ini adalah memperkuat UMKM yang potensial untuk scaling up, para local champion yang dalam proses bisnisnya juga mengagregasi dan memberdayakan UMKM yang bermitra dengan mereka," kata dia.
"Hal ini sejalan arahan Bapak Presiden dengan Perpres No 2/2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024 sebagai panduan dalam kolaborasi lintas stakeholder meningkatkan rasio kewirausahaan dan scaling up UMKM," tambahnya.
Menurutnya, lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia bisa dibagi menjadi dua kategori, yakni usaha mikro dan usaha kecil menengah. Maka, Menteri Teten menginginkan pada tingkat usaha kecil menengah ini bisa didorong untuk semakin besar.
"Dengan begitu, yang mikro-mikro ini berkurang, karena terserap dengan adanya lapangan kerja. Dengan cara itu kita bisa meningkatkan kualitas lapangan kerja," ungkapnya.
Â
Advertisement
Go Digital
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menggelar sinergi kegiatan yang mengusung tema Cerita Kriya di Bali, Kamis (8/9/2022) kemarin.
Dalam kegiatan ini, Kemenkop UKM bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Bidang Pendanaan dan didukung oleh para kolaborator yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Lembaga Layanan Pemasaran KUKM (Smesco Indonesia), Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI), WhatsApp Indonesia, serta UKM Indonesia.
Pemilihan Bali sebagai pusat kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan Pemerintah tehadap upaya agar Pulau Dewata pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Sebagaimana diketahui, Bali yang mengandalikan sektor parawisata itu, sempat terpukul akibat hantaman Pandemi Covid-19.
Padahal, selama ini parawisata Bali berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional dan menyumbang banyak devisa bagi negara.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, kegiatan sinergi KemenKopUKM dengan Bidang Pendanaan Dekranas pada 8 September 2022 di Bali mendorong ekosistem UMKM Perajin Indonesia menjadi lebih berdaya dan mandiri seiring menguatnya ekonomi digital.
Program ini, lanjut dia, menjadi gerbang kolaborasi lintas sektor. Kerjasama ini memberikan peluang bagi UMKM Perajin lokal untuk bisa mengakselerasi potensi supaya dapat onboarding ke digital.
"Berbicara mengenai literasi keuangan dan ekonomi digital, tentu sangat lengkap dengan memanfaatkan aspek tekonolgi digital terkait proses bisnis UMKM dan koperasi. UMKM Perajin Indonesia akan semakin berdaya dan mandiri jika masuk dan go digital. Untuk itu, dibutuhkan banyak inovator digital," ujar Teten.
Â
Lebih Kuat
Pemanfaatan ekonomi digital saat ini menjadi perhatian bagi pengembangan proses bisnis UMKM Perajin Indonesia dan koperasi. Digitalisasi yang diciptakan para inovator selama ini telah terbukti mengubah jutaan pelaku UMKM menjadi lebih berdaya dan kuat kendati terhimpit pandemi Covid-19.
Digital onboarding ini memang penting bagi pelaku UMKM Perajin Indonesia. Itu karena digital onboarding dapat menjadi solusi atas urusan perbankan yang cukup menyita waktu.
Onboarding membuat pemasaran online menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan hanya dari genggaman tangan Anda.
Advertisement