Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Percepat Transformasi Digital UMKM

Kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam mendorong digitalisasi pencatatan keuangan sangat dibutuhkan, terutama di tengah keterbatasan anggaran.

oleh Tim News Diperbarui 12 Apr 2025, 16:01 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2025, 08:12 WIB
Coach Adha dan Kepala Balatkop Provinsi Jawa Tengah Dwi Solo Raharjo saat membuka resmi Pelatihan Pencatatan Keuangan. (Istimewa)
Coach Adha dan Kepala Balatkop Provinsi Jawa Tengah Dwi Solo Raharjo saat membuka resmi Pelatihan Pencatatan Keuangan. (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyambut baik kehadiran aplikasi kasir online Kantong UMKM sebagai terobosan baru dalam mendukung digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kepala Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) Jawa Tengah, Dwi Silo Raharjo, menyebut aplikasi ini sebagai bagian integral dari pembangunan UMKM di provinsi tersebut.

"Kami menyambut baik kehadiran aplikasi kasir online Kantong UMKM ini. Semoga bisa memberikan warna baru bagi UMKM di Jawa Tengah," ujar Dwi saat membuka kegiatan edukasi dan pelatihan digitalisasi UMKM yang digelar oleh Kantong UMKM bersama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), PT Eastern Global Remittance (EGR), dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Dwi menilai, kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam mendorong digitalisasi pencatatan keuangan sangat dibutuhkan, terutama di tengah keterbatasan anggaran. Menurutnya, sistem keuangan digital dapat meningkatkan transparansi UMKM sekaligus memudahkan mereka dalam mengakses perbankan dan menarik minat investor.

"Digitalisasi menjadi kebutuhan mutlak. Aplikasi Kantong UMKM hadir sebagai solusi atas kebutuhan tersebut. Saya harap pelatihan ini bisa diikuti dengan baik, karena ini menjadi bagian dari peningkatan kapasitas pelaku UMKM menuju era digital," tambahnya.

Sementara itu, Direktur PT Eastern Global Remittance (EGR), Novianto, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya pencatatan keuangan digital sebagai fondasi kemajuan usaha.

"Aplikasinya sangat bagus dan harus dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku UMKM. Pembukuan yang rapi dan terstruktur, apalagi berbasis digital, adalah kunci utama kemajuan bisnis," katanya.

Adha Wahyudi, inisiator sekaligus praktisi di balik aplikasi Kantong UMKM, mengungkapkan bahwa aplikasi ini dikembangkan setelah melakukan survei terhadap sejumlah Point of Sales (POS) yang sudah ada di Indonesia. Hasilnya, Kantong UMKM menawarkan fitur unggulan yang diklaim belum tentu dimiliki aplikasi sejenis.

"Ada sepuluh keunggulan utama dalam aplikasi Kantong UMKM, mulai dari akses gratis, pencatatan keuangan, kasir digital, transfer saldo real-time, pembayaran digital termasuk QRIS, multi-user, transaksi cepat kurang dari satu menit, laporan keuangan harian hingga bulanan, hingga nota pembelian digital," jelas Adha.

Beri Keuntungan Besar untuk UMKM

Menurut Adha, fitur-fitur tersebut memberikan keuntungan besar bagi pelaku UMKM, baik dalam peningkatan literasi keuangan maupun sebagai langkah awal menuju usaha yang lebih modern dan bankable.

Adha, yang akrab disapa Coach Adha, mengatakan bahwa pengembangan aplikasi ini bermula dari keinginannya untuk mendorong UMKM naik kelas dan siap menghadapi ekosistem keuangan digital. Bersama PT TDC, ia menggagas kolaborasi untuk menghadirkan solusi digital bagi pelaku UMKM di berbagai daerah.

Sejauh ini, pelatihan penggunaan aplikasi Kantong UMKM telah diberikan kepada ribuan pelaku usaha kecil di berbagai wilayah seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Cilegon, Serang, Jakarta Barat, Bandung, dan Semarang. "Pekan depan kami akan ke Yogyakarta. Target kami menjangkau seluruh Jawa, memberikan pelatihan sekaligus solusi pencatatan keuangan digital bagi UMKM," ujarnya. 

INFOGRAFIS JOURNAL_Digitalisasi Teknologi Membuat Adanya Perubahan Transaksi Pembayaran
INFOGRAFIS JOURNAL_Digitalisasi Teknologi Membuat Adanya Perubahan Transaksi Pembayaran  (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya