Tak Cuma Setor ke Negara, Pemerintah Tuntut Usaha Tambang Sejahterakan Warga Sekitar

Selain menambah pemasukan untuk negara, perusahaan tambang juga harus dapat mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat sekitar lokasi pertambangan

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2022, 16:35 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2022, 16:30 WIB
FOTO: Ekspor Batu Bara Indonesia Melesat
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 mencapai USD 3,77 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Selain menambah pemasukan untuk negara, perusahaan tambang juga harus dapat mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat sekitar lokasi pertambangan.

Staf khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan dan Tata Kelola Sektor Mineral dan Batubara, Irwandy Arif, menyampaikan hal itu dalam sambutanya, di acara Penghargaan Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan Mineral dan Batu bara yang baik (Good Mining Practice Award – GMP).

“Semoga para penerima penghargaan dapat menjadi role model dalam menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik. Kami berharap (para pemenang) dapat terus meningkatkan komitmen dan integritas terhadap pencapaian good mining practice, sehingga kegiatan pertambangan dapat diwujudkan secara bertanggung jawab dan semakin mensejahterakan masyarakat," ujar Irwandy Arif, si acara penyerahan penghargaan yang digelar di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (29/09/2022).

Penyerahan penghargaan prestasi penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, merupakan rangkaian acara peringatan Hari Jadi Pertambangan ke-77 yang jatuh pada 28 September 2022.

Penghargaan diberikan kepada badan usaha pertambangan yang telah menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik dengan aspek Pengelolaan Konservasi Mineral dan Batubara, Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara.

Kemudian, Pengelolaan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara, Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara serta Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara.

 

Perkuat Aspek ESG

Kideco
Kideco. (Sumber: kideco.co.id)

Pada acara tersebut, PT Kideco Jaya Agung (Kideco) anak perusahaan dari PT Indika Energy Tbk. (INDY) berhasil mendapat penghargaan tertinggi piagam Aditama untuk aspek Pengelolaan Standarisasi dan Usaha Jasa Pertambangan Batubara.

Kideco juga meraih Piagam Aditama untuk aspek Pengelolaan Teknis Pertambangan Batubara, Piagam Aditama untuk aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Batubara, serta piagam Utama untuk aspek Konservasi Batubara.

Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung, Mochamad Kurnia Ariawan dalam sambutanya saat menerima penghargaan, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut adalah bukti komitmen Kideco telah menjalankan prinsip Good Mining Practice di seluruh aktivitas operasional.

"Ini merupakan kepercayaan dari pemerintah yang harus kami jaga. Selain itu kami juga berkomitmen untuk terus melakukan inovasi serta memperkuat aspek ESG dalam mewujudkan perusahaan yang produktif, efektif, efisien dan berkelanjutan," ujar Mochamad Kurnia.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa Kideco melakukan aktivitas pertambangannya di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, telah melakukan sejumlah terobosan untuk mewujudkan operasional pertambangan yang berkelanjutan.

 

Kemandirian Masyarakat

Kideco
Sebanyak 1.695 orang warga di 27 desa di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mengikuti program vaksinasi yang digelar sejak 13 Juni kemarin, dan ditargetkan akan selesai pada akhir Juli 2022.

Salah satunya adalah menjalin kerjasama dan dengan mitra bisnis, dalam implementasi target Environment serta ESG yang telah ditetapkan untuk dijalankan bersama.

"Beberapa target dari komitmen tersebut antara lain penurunan konsumsi bahan bakar dalam proses produksi, penggunaan energi terbarukan seperti solar panel dan bus listrik, penanaman pohon dan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai upaya dekarbonisasi (penyerapan emisi)," ujarnya.

Selain itu, Mochamad Kurnia menjelaskan bahwa Kideco yang sudah berdiri sejak tahun 1982, juga memastikan kemandirian masyarakat melalui beberapa program CSR yang dijalankan, serta kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.

Kideco yang pada tahun 2021 produksi kumulatifnya mencapai 600 juta ton, juga memastikan tata kelola perusahaan berjalan dengan baik, dengan diperolehnya standar internasional sertifikasi ISO 370001 Anti Bribery Management System yang harus terus dipertahankan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya