Antisipasi Gagal Panen, Kementan Dorong Petani Manfaatkan Asuransi Lahan Pertanian

Kementerian Pertanian memberikan proteksi dalam bentuk asuransi lahan pertanian.

oleh Fachri pada 28 Okt 2022, 12:30 WIB
Diperbarui 28 Okt 2022, 12:26 WIB
Mentan SYL Ajak Petani Jawa Tengah Gerakkan Ekonomi Nasional Lewat Food Estate
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Liputan6.com, Gianyar Guna menanggulangi ancaman gagal panen yang membayangi petani, Kementerian Pertanian memberikan proteksi dalam bentuk asuransi lahan pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan asuransi pertanian adalah bentuk proteksi terhadap lahan.

“Di tengah cuaca ekstrem saat ini, petani harus mengambil langkah untuk menjaga lahan pertanian. Sebab kondisi ekstrem bisa membuat tanaman menjadi gagal panen. Akibatnya bukan hanya petani yang merugi, stok bahan pangan masyarakat pun bisa terhambat,” katanya, Kamis (27/10/2022).

Menurut Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil, cuaca ekstrem membuat petani tidak tenang, itu disebabkan karena ada ancaman gagal panen.

"Untuk itu, kita sarankan petani mengasuransikan lahan. Biarkan asuransi melindungi lahan. Jika gagal panen, ada ganti rugi yang dapat di klaim petani,” terangnya.

“Sehingga pertanian tidak berhenti, dan petani pun terhindar dari kerugian,” tambah Ali. 

Dibayangi Gagal Panen

FOTO: Panen Padi Rutin di Kawasan Ujung Menteng
Petani memanen padi dari Sawah Abadi di kawasan Ujung Menteng, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Padi hasil panen tersebut tidak dijadikan beras, tapi dijadikan benih untuk dibagikan kepada kelompok tani yang ada di wilayah Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Para petani di Gianyar dibayangi gagal panen karena cuaca ekstrem. Itu mengakibatkan sejumlah saluran irigasi tersumbat dan sejumlah varietas terancam mengalami pembusukan akar dan batang.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar menargetkan 2.000 hektar lahan tanaman padi diasuransikan di tahun ini.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian IB Purnama, menjelaskan target asuransi tersebut sudah terealisasi. Lahan pertanian yang diasuransikan pada lahan pertanian yang sebelumnya masa tanam padi. Untuk petani, cukup membayar sebesar Rp36 ribu per hektare sedangkan sebesar Rp144 ribu disubsidi pemerintah.

"Target 2.000 hektare ini sudah berjalan merata di seluruh kecamatan di Gianyar," jelas IB Purnama.

Sedangkan dari keseluruhan petani yang mengikuti asuransi, terdapat 1 hektare lahan padi yang gagal panen. Diakuinya, gagal panen memang kerap dialami para petani lantaran sejumlah faktor.

Panen terjadi di Subak Langkih, kecamatan Tegalalang seluas 0,5 hektare akibat hama tikus, sedangkan di Subak Laud, kecamatan Sukawati gagal panen seluas 0,5 hektare akibat serangan hama wereng coklat. 

"Klaim asuransi sudah dibayarkan, di mana lahan yang mengalami kerusakan masing-masing mendapat Rp3 juta,” katanya.

 

(*) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya