Liputan6.com, Jakarta Indonesia merupakan salah satu daerah ekspansi potensial lintas industri teknologi informasi (TI) yang menjadikan negara ini sebagai potensi pertumbuhan pasar bagi bisnis global.
"Itulah yang menjadi alasan utama ekspansi EdgeRay ke Indonesia setelah Malaysia, Filipina, Singapura di Asia Tenggara," tutur Country Manager Edgeray, Ferry Dingin Sinaga saat melakukan grand launcing produk di CGV FX Senayan, Jakarta dikutip Jumar (11/11/2022).
Baca Juga
Sambung Ferry, EdgeRay adalah anak perusahaan dari Wangsu Science & Technology, perusahaan distribusi cloud terkemuka di dunia.
Advertisement
"EdgeRay adalah perusahaan cloud computing netral dan andal yang menggunakan arsitektur terpadu untuk menyediakan produk dan layanan kepada perusahaan mulai lightweight hyperconverged cloud sampai ultraâlargeâscale fullâstack enterprise cloud, memenuhi kebutuhan penyebaran yang fleksibel dan beragam dari perusahaan seperti Public , Private, Hosting, dan Hybrid," jelasnya.
Bertepatan pada Hari Pahlawan 10 November, EdgeRay mengadakan acara peluncuran di Indonesia untuk produk-produknya dan secara resmi berkolaborasi dengan Wahana Piranti Teknologi untuk menyediakan solusi IT hyperconverged infrastructure cloud, private cloud, public cloud and hybrid cloud ke market indonesia.
Ferry menyatakan bahwa kerja sama dengam Wahana akan terus berlanjut untuk mensosialisasikan produknya.
Â
Distribusikan Solusi IT
Sementara itu, Director Wahana Piranti Teknologi, Lenna Phang menyatakan bahwa Wahana merupakan distributor EdgeRay untuk Indonesia, yang telah aktif mendistribusikan solusi IT untuk pasar Indonesia selama dekade terakhir,
"Kami berkomitmen untuk berkolaborasi dengan EdgeRay untuk memberikan solusi cloud berkualitas tinggi bagi pelanggan lokal," ucap Lenna.
Lenna menyebut pasar cloud Indonesia sedang dalam tahap pembentukan, dengan potensi besar untuk tumbuh dan memberi nilai tambah bagi ekonomi lokal.
"Saat ini Indonesia merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik. CAGR (Compouned Annual Growth Rate-red) yang diproyeksikan adalah 25% selama beberapa tahun ke depan, mencapai dari 200 juta dolar AS pada 2018 menjadi 800 juta dolar AS pada 2023," jelas Lenna.
Masih kata dia, hal itu yang menjadikan peluang besar bagi EdgeRay untuk mengembangkan ekosistem berstandar global di Indonesia.
"Kami percaya bahwa dalam dua tahun, EdgeRay dapat memenuhi visi kami untuk menjadi penyedia Cloud Computing paling populer di Indonesia," pungkasnya.
Advertisement
Valuasi Sektor TI Diperkirakan Tembus Rp 218 Triliun pada 2021
Sebelumnya, pertumbuhan pasar Teknologi Informasi (TI) melambat secara substansial tahun lalu. Industri manufaktur elektronik Indonesia, yang mencakup kegiatan seperti handset seluler, perangkat TV, dan perakitan printer, menghadapi tantangan operasional selama fase akut pandemi.Â
Ini termasuk menurunnya permintaan perangkat jadi di pasar ekspor utama, menerapkan jarak sosial sambil mempertahankan kelangsungan bisnis untuk operasi perakitan, dan kemacetan rantai pasokan untuk suku cadang dan input komponen. Pasar Teknologi Informasi Indonesia tumbuh sebesar 1,7 persen dalam mata uang lokal (rupiah/IDR) pada 2020, dengan kontraksi sebesar 1,3 persen dalam dolar AS karena depresiasi Rupiah.
Dalam laporan Fitch Solutions, pertumbuhan pasar TI di Indonesia diperkirakan meningkat pada 2021, ketika ekonomi keluar dari resesi dan vendor TI mendapat manfaat dari sentimen bisnis dan konsumen yang lebih kuat. Dengan asumsi, vaksinasi dapat segera digulirkan secara merata, dan diharapkan dapat menekan laju penyebaran covid-19.
"Kami memperkirakan pertumbuhan valuasi pasar TI dalam mata uang Rupiah sebesar 15,6 persen pada 2021, ke nilai Rp 218 triliun. Sementara dalam dolar AS kami memperkirakan pertumbuhan yang lebih cepat sebesar 18,2 persen karena apresiasi rupiah," tulis Fitch Solutions seperti dikutip, Jumat (25/6/2021).
Selain itu, Fitch Solutions juga mencermati percepatan transformasi digital dan adopsi cloud sebagai akibat dari pandemi. Bersamaan dengan itu, modernisasi operasional oleh perusahaan akan menjadi pendorong utama permintaan Teknologi Informasi melalui strategi ekspansi sejumlah perusahaan menuju digital.
Didukung Populasi dan Transaksi Ritel
Fitch Solutions menilai, penguatan di sektor ini salah satunya didukung oleh besarnya populasi masyarakat Indonesia di rentang usia 15-64 tahun yang diperkirakan akan meningkat pada tingkat pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 0,9 persen 2021-2025 menjadi 194 juta pada 2025.
Sementara itu, PDB per kapita diperkirakan meningkat pada CAGR 7,8 persen 2021-2025, yang akan menghasilkan PDB per kapita menjadi 48 persen lebih tinggi dalam dolar AS pada 2025, dibandingkan dengan 2020.
Transisi ritel menuju belanja e-commerce mendorong investasi oleh pengecer serta perusahaan logistik dalam solusi seperti pengembangan situs web dan platform aplikasi, sistem pembayaran, dan logistik back-end seperti otomatisasi di gudang dan pusat pemenuhan.Â
Sektor ini banyak berinvestasi di TI, dengan perusahaan lokal seperti VIP Plaza, Berrybenka dan Hijabenka (fashion yang berfokus pada Islam) bersaing dengan raksasa internasional seperti Alibaba yang memiliki saham di platform e-commerce Asia Tenggara Lazada dan pasar online Tokopedia.
"Tren teknologi, seperti e-commerce dan pembayaran/perbankan seluler, juga akan mendorong investasi TI yang lebih tinggi,â tulis Fitch Solutions.Â
Advertisement