SPBU Vivo di Jabodetabek Tak Pernah Sepi, Ini Penyebabnya

Selain soal antrean, harga BBM yang bersaing juga menjadi salah satu faktor pendorong masyarakat membeli BBM di SPBU milik Vivo.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2022, 13:55 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2022, 13:50 WIB
RON 89 Vivo Mendadak Hilang dari Pasaran
Sejumlah pengendara melakukan pengisian bahan bakar di SPBU Vivo di kawasan Jakarta, Minggu (4/9/2022). Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan pihak Vivo akan segera menyesuaikan harga BBM murah di Indonesia. Sebelumya Vivo menjual bahan bakar jenis Ron-89 dengan harga dibawah pertalite namun itu hanya untuk menghabiskan stok bahan bakar tersebut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - SPBU milik PT Vivo Energy Indonesia selalu diserbut oleh masyarakat di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir. SPBU Vivo ini mulai ramai sejak ada kenaikan harga BBM Pertamina.  

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menjelaskan alasan ramainya SPBU Vivo ini.  Antrean yang panjang di SPBU lain menjadi pendorong utama masyarakat Jabodetabek membeli BBM di SPBU Vivo. Sebab, bagi masyarakat perkotaan yang didominasi pekerja swasta waktu merupakan hal penting yang berkaitan dengan produktivitas kerja.

"Jadi, yang kejar waktu pastinya milih ke sana," ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Selain antrean, lanjut Mamit, harga yang bersaing juga menjadi salah satu faktor pendorong masyarakat membeli BBM di SPBU milik Vivo. Diketahui, Vivo menjual harga BBM jenis Revvo 90 sebesar Rp12.600 per liter dibandingkan Pertalite per liter.

"(Alasan) membeli di swasta harganya gak beda jauh, tapi gak antri bagi mereka. Di mana pasti diserbu masyarakat," ujarnya.

Berkaca pada fenomena tersebut, Mamit meminta PT Pertamina Persero selaku pengelola SPBU terbesar di Indonesia untuk lebih berbenah meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen. Hal ini penting untuk memastikan konsumen tetap setia membeli BBM.

"(Karena) saya kira dengan kenaikan (BBM subsidi) kemarin, saat ini kondisi harga BBM di SPBU swasta tidak jauh berbeda dengan harga BBM Pertamina," katanya

Diketahui, saat ini fenomena yang unik adalah driver Ojek Online (Ojol) berbondong-bondong lebih memilih membeli bensin di SPBU Vivo. Hal tersebut dirasakan oleh salah satu Ojol asal Bekasi yang ditanya langsung oleh Merdeka.com.

Johanas (41) mengatakan, dirinya lebih memilih dan mencari SPBU vivo untuk mengisi bensin kendaraannya. Dia mengaku lebih irit jika menggunakan Ron 89 dibandingkan dengan Ron 90 milik Pertamina.

"Saya lebih mengusahakan apabila ada SPBU Vivo ya beli di sana. Karena walaupun terlihat harga lebih mahal tapi irit banget," ujar Johanas kepada Merdeka.com, Jumat (14/10).

Kendati demikian, walaupun SPBU Vivo belum sebanyak dengan Pertamina dia lebih memilih membeli di SPBU Vivo.

"Ya saya tetap beli, saya usahakan kalau ada (SPBU Vivo). Ya kalau tidak ada terpaksa beli Pertalite. SPBU Vivo belum banyak sih, di Bekasi kota aja baru 2 SPBU Vivo. Jadi antrian panjang," kata dia.

Hasil Uji Oktan: Produk Revvo 89 SPBU Vivo Lebih Baik dari Pertalite Pertamina

SPBU VIVO
Angkutan umum antri melakukan pengisian BBM di SPBU Vivo di kawasan Cilangkap, Jakarta, Kamis (26/10). SPBU tersebut akan menyalurkan BBM bensin Research Octane Number (RON) 89, 90, dan 92 dengan merk Revvo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Anggota DPR fraksi PKS Mulyanto, menyoroti hasil uji coba Research Octane Number (RON) bahan bakar Vivo Revvo 89 dan Pertamina Pertalite. Dimana oktan Revvo 89 lebih tinggi dibanding Pertalite.

Adapun hasil uji coba terhadap dua bahan bakar tersebut dilakukan oleh laboratorium milik Sucofindo. Uji coba sampel dilakukan pada pertengahan 10-13 Oktober 2022. Hal itu diungkapkan Mulyanto melalui akun twitter pribadinya @pakmul63.

“Tweps berikut hasil akhir pengukuran kualitas Pertalite dan Revvo-89. Termasuk pengukuran RON dan nilai kalor. Mohon dicermati data tersebut,” cuit Mulyanto, dikutip Rabu (2/11/2022).

Dari hasil uji coba tersebut, Mulyanto memberikan enam catatan analisis data, diantaranya:

1. Kandungan Pb masih ada baik pada Pertalite maupun Revvo 89.

2. Pengukuran RON Revvo 89, cukup baik, bahkan sedikit di atas 90.

3. Parameter lainnya yang diuji, secara umum masuk dalam standar.

4. Dari data yang diuji, tidak ditemukan indikasi menyimpang.

5. Secara umum dalam pengujian ini tidak ditemukan indikasi penyebab Pertalite boros atau akselerasinya lamban.

6. Untuk pengujian lebih lanjut perlu dilakukan uji performa. Namun, untuk keperluan kami, maka cukup dengan uji ini.

“Cukup menarik, RON Revvo-89 ini yang angka hasil ujinya sedikit lebih baik dari Pertalite,” pungkasnya.

 

Komentar Netizen

Sontak postingan itu mengundang komentar netizen di twitter. Rata-rata yang berkomentar, sependapat dengan Mulyanto. Mereka menilai jika seandainya Pemerintah tidak membatasi harga RON Revvo 89 milik Vivo, maka produk milik Vivo akan banyak digunakan masyarakat dibanding produk Pertalite milik Pertamina.

“Jadi....buat apa Pertalite yg konon Ron90 ternyata masih kalah dgn Revvo89? Revvo lebih murah dan kualitas lebih baik. Say bye Pertalite,” cuit akun @MasAdiSus.

“YESS.... Lebih baik pakai swasta, nilai mutu yang lebih real, gak ikutan jadi beban subsidi pemerintah, biar gak rugi terus Pertamina,” cuit @sobatatap.

“Betul, seandainya Revvo diatas pertalite tdk banyak pun saya akan beli Revvo , tp sayang lokasi blm merata di setiap daerah,” cuit @Mujayadi8. 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Infografis Alasan & Solusi Harga BBM Subsidi Naik
Infografis Alasan & Solusi Harga BBM Subsidi Naik (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya