Rasa Penasaran Bawa Perempuan Ini Jadi AgenBRILink Andalan Masyarakat Nagekeo

Agus Pancawaty (51 tahun) perempuan asal Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan untuk menjadi agen BRILINK

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jan 2023, 11:12 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2023, 10:41 WIB
Agus Pancawaty (51 tahun) perempuan asal Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan untuk menjadi agen BRILINK
Agus Pancawaty (51 tahun) perempuan asal Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan untuk menjadi agen BRILINK (dok: BRI)

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari penasaran, Agus Pancawaty (51 tahun) perempuan asal Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan untuk menjadi agen BRILINK.

Perempuan yang akrab disapa Bu Agus ini sudah menjadi agen BRILINK sejak 2017. Mulanya dari rasa penasaran dengan iklan BRI terkait BRILINK di televisi. Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, dia mencari tahu dengan bertanya kepada saudaranya yang kebetulan merupakan pegawai di BRI.

"Ada iklan BRILINK di tv, kebetulan saya punya saudara di BRI, dan ketika kumpul keluarga terus saya tanya 'apa BRILINK itu?' kata dia di BRILINK itu bisa melakukan transaksi dan penarikan, bayar listrik, beli pulsa," kata Agus kepada Liputan6.com.

Mendengar penjelasan itu, dia pun tertarik menjadi Agen BRILINK. Apalagi, dirinya sudah memiliki usaha jualan pulsa listrik dan pulsa handphone, serta usaha warung sembako kecil-kecilan. Menurutnya, itu adalah peluang untuk mengembangkan usaha.

"Kan pulsa ini setiap orang banyak cari, mau saya. Habis acara pertemuan dengan keluarga itu saya langsung ke pak Mantri BRI terdekat. Pak, saya bilang mau jadi agen BRILINK. Saya disuruh siapkan dokumen-dokumen, dan mengajukan diri," ucapnya.

Dalam prosesnya, Bu Agus sempat mengalami kesulitan. Karena modal atau saldo agen masih kecil, sehingga ia sering menolak nasabah yang akan melakukan transaksi dengan nominal yang besar. Namun, setelah berjalan 6 tahun, akhirnya dia mampu melayani transaksi tersebut.

 

Jaringan Internet Jadi Kendala

Agus Pancawaty (51 tahun) perempuan asal Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan untuk menjadi agen BRILINK
Agus Pancawaty (51 tahun) perempuan asal Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memutuskan untuk menjadi agen BRILINK (dok: BRI)

Selain itu, kesulitan yang dihadapi biasanya mengenai jaringan internet di daerahnya yang kurang mendukung. Di luar itu tidak ada kesulitan yang berarti.

"Paling jaringan yang sering saya alami. Tapi kesini sudah teratasi," imbuhnya.

Dalam sebulan Bu Agus mampu melayani hingga 6.800 transaksi. Rata-rata nasabah yang dilayani berasal dari kalangan pedagang pasar. Karena lokasi agen BRILINK miliknya terletak di dekat pasar. Tak hanya pedagang, masyarakat umum juga sering menggunakan jasa BRILINKnya.

"Biasanya pedagang, karena saya dekat dengan pasar, ada juga masyarakat umum yang kirim uang untuk anaknya sekolah di luar daerah. Ada juga pedagang hewan, tapi mereka biasanya musiman menjelang Qurban. Kan pedagang hewan itu penarikannya besar-besar untuk transaksi beli sapi, kerbau," ujarnya.

Adapun beberapa layanan transaksi yang tersedia di agen BRILINK miliknya, seperti layanan transfer ke sesama BRI, transfer antar bank (rekening bank berbeda), pembayaran BRIVA, setor dan tarik tunai, bayar tagihan listrik, bayar iuran BPJS Kesehatan, bayar angsuran kredit, bayar belanja online, pembelian pulsa, pembayaran KUR, dan lainnya.

 

Sudah Melek Inklusi Keuangan

Agen BRILink.
Agen BRILink.

Bu Agus bercerita, masyarakat di sekitarnya sudah melek inklusi keuangan dan pelayanan digital. Hal itu terlihat dari animo masyarakat yang saling mengajak warga lain menggunakan jasanya.

"Gak ada masyarakat yang takut gunakan BRILINK, justru mereka memberitahu masyarakat yang lain untuk bertransaksi ke saya," ucapnya.

Berkat menjadi agen BRILINK Bu Agus mampu meraup keuntungan belasan juta per bulannya. Dari hasil itu, mampu menyekolahkan anak-anaknya dan mengembangkan usaha warung sembakonya.

"Lumayan besar ya penghasilan saya, bisa menyekolahkan anak. Penghasilan sudah belasan juta per bulan. Kita bisa semakin diperhatikan, dan bisa terus menjadi mitra BRI," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya