Tips KPR, dari Harga Rumah Hingga Besaran Cicilan untuk Rumah Pertama

Liputan6.com, Jakarta Selama ini, masih banyak orang yang beranggapan bahwa membeli hunian alias rumah sendiri adalah hal yang sulit dilakukan. Karena penilaian mereka terhadap harga rumah yang dianggap tinggi dan cicilan yang besar. 

Padahal asumsi tersebut belum tentu benar. Jika dipertimbangkan lagi, rumah merupakan salah satu aset yang nilainya akan naik setiap tahun. Selain bisa menjadi aset, rumah juga bisa dijadikan tempat tinggal untuk kamu dan keluarga hingga masa tua nanti.

Kamu merasa rugi? Tentu saja tidak. Bayangkan, jika uang yang dimiliki 'habis' hanya untuk mengontrak dalam waktu lama. Jika uang tersebut dikumpulkan, tentunya kamu bisa membeli rumah idaman sendiri. 

Nah, untuk memudahkan mendapatkan rumah, kamu bisa mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Mungkin kamu kembali berpikir, apakah ada batas aman pembayaran cicilan yang menjadi utang di kemudian hari? 

Jawabannya ada! Namun untuk menentukan cicilan, ada baiknya kamu tahu dulu berapa harga rumah yang akan kamu ambil. Dengan kata lain, carilah cicilan KPR yang ideal dan sesuai dengan kemampuan finansialmu.

Agar cicilan KPR nggak menjadi beban dan keuanganmu tetap aman terkendali, yuk, cek beberapa tips KPR untuk membeli rumah pertama berikut ini: 

Sebelum membeli hunian idaman, seperti disinggung sebelumnya, idealnya adalah membelinya sesuai dengan kemampuan finansial dan besaran pengeluaranmu setiap bulan. Pastikan kamu menghitung dulu, berapa pendapatan dan pengeluaran per bulannya. Untuk memudahkanmu kamu bisa cek di sini untuk berapa maksimal harga rumah yang bisa kamu beli. Hal ini perlu dipertimbangkan dengan matang, agar nggak berisiko gagal bayar atau menjadi kredit macet di tengah jalan. 

Banyak pakar keuangan menyarankan, untuk mengajukan KPR, idealnya pengeluaran untuk semua cicilan adalah 30% dari total pemasukan per bulan. Itu artinya, jika kamu memiliki utang lain, maka rasio dari 30% harus dibagi rata. Idealnya pembagiannya sebesar 20% untuk cicilan KPR dan sisanya untuk cicilan utang lain. 

Namun, jika ingin agar pengajuan KPR lekas diterima, ada baiknya kamu melunasi semua tagihan berjalan untuk memiliki riwayat kredit atau BI checking bersih. Dengan kata lain, pengajuan KPR untuk cicilan bisa dialokasikan 30% dari pendapatanmu per bulan. 

Selain harga rumah dan cicilan, kamu juga harus menyiapkan biaya-biaya lain yang diperlukan saat pengajuan KPR. Sebelumnya, kamu harus tahu bahwa besaran uang muka memengaruhi jumlah cicilan. 

Setelah mengetahui berapa uang muka yang akan dikeluarkan, idealnya kamu juga menyiapkan dana untuk biaya provisi dan administrasi. Setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda. 

Selain itu, biaya pajak penghasilan final atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (PPhTB), biaya notaris, asuransi, dan lainnya. Ada baiknya kamu menyiapkan dana sekitar 15-20% dari harga rumah yang diinginkan untuk memenuhi biaya-biaya KPR ekstra tersebut.

Untuk mengetahui beberapa hal di atas, kamu nggak perlu repot-repot lagi datang ke kantor cabang bank dan antre berjam-jam. Ada cara praktis, aman, dan nyaman untuk mengetahui dan mengajukan KPR, yaitu melalui KPR BTN. 

Ya, Bank BTN hadir menawarkan KPR yang memudahkan kamu untuk bisa membeli rumah. Kamu bisa mengetahui berbagai informasi KPR, cari rumah, simulasi KPR, hingga ajukan KPR secara online. 

Semua informasi tersebut bisa dilakukan di satu aplikasi, BTN Mobile. Sekarang punya rumah idaman nggak lagi jadi PR. Yuk segera download BTN Mobile di App Store dan Google Play untuk semua kebutuhan finansialmu.  

Untuk info lebih lanjut kunjungi bit.ly/btnmobile atau hubungi Contact Center BTN 1500286. Tunggu apalagi, yuk dapatkan berbagai penawaran menarik dengan mengajukan KPR BTN dan Mudahkan Hidup Digitalmu bersama BTN Mobile karena #HidupGakCumaTentangHarilni. 

(*)