Kurs USD Hari Ini Rabu 6 April 2023, Naik atau Turun?

Kurs dolar AS masih terus mengalami perubahan yang cukup signifikan sejak memasuki April 2023.

oleh Jessica Sheridan diperbarui 06 Apr 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 13:00 WIB
Kurs Rupiah terhadap Dolar
Pada Kamis (6/4/2023) kurs jual USD ada di Rp 15.007,67 setelah sebelumnya sempat menginjak sekitar Rp 14.000 kemudian kurs beli USD hari ini di Rp 14.858,33. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kurs dolar AS masih terus mengalami perubahan yang cukup signifikan sejak memasuki April 2023. Berdasarkan informasi dari laman Bank Indonesia, pada Kamis (6/4/2023) kurs jual USD ada di Rp 15.007,67 setelah sebelumnya sempat menginjak sekitar Rp 14.000 kemudian kurs beli USD hari ini di Rp 14.858,33.

Sementara, kurs jual Poundsterling Inggris hari ini berada di Rp 18.740,08 dan kurs beli Rp 18.550,63. Sementara Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.433,40       dengan kurs beli Rp 16.263,93.

Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.073,15 dan kurs beli Rp 9.969,94.

Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 11.422,23 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.307,71 per 100  Yen. Sementara Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.181,98 diikuti kurs beli Rp 2.159,14.

Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,44 dengan kurs beli Rp 11,32 per Won dan juga dolar Hong Kong hari ini dengan kurs jual Rp  1.911,85 serta kurs beli sebesar Rp 1.892,81.

Selanjutnya, negara kawasan Asia Tenggara hari ini mulai dari  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.327,40        dan kurs beli Rp 11.210,45 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.414,71 dan kurs beli Rp 3.377,66.

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 275,88 dan kurs beli Rp 272,93 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 443,36 dan kurs belinya Rp 438,43 per Baht.

Rupiah Melemah ke 14.965 per Dolar AS Dampak Kekhawatiran Pelemahan Ekonomi Global

Kurs Rupiah terhadap Dolar
Karyawan bank menunjukkan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (2/11/2020). Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin (2/11) sore ditutup melemah 0,1 persen ke level Rp14.640 per dolar AS, dari perdagangan sebelumnya yaitu Rp14.690 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada Kamis pekan ini. Pelemahan rupiah ini terjadi akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Pada Kamis (6/4/2023), nilai tukar rupiah hari ini dibuka menurun 33 poin atau 0,22 persen ke posisi 14.965 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni 14.932 per dolar AS.

"Di tengah pelemahan data-data ekonomi AS, bisa jadi muncul kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global," kata Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Ia menyebutkan sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat negatif pagi ini. Kebanyakan indeks saham Asia pun bergerak melemah.

Sementara itu, dolar AS terlihat menguat terhadap nilai tukar lainnya pagi ini. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS naik 0,13 persen ke level 101,98.

Kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global bisa mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dolar AS.

Sentimen dari China

Kendati demikian, Ariston menilai data survei aktivitas manufaktur dan sektor jasa Tiongkok pada bulan Maret 2023 yang akan dirilis pagi ini bisa menjadi pertimbangan pasar untuk masuk ke aset berisiko, lantaran Tiongkok masih dianggap salah satu motor penggerak ekonomi dunia.

"Kalau hasilnya membaik, ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," ungkapnya.

Oleh karenanya, dirinya memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak melemah terhadap dolar AS ke kisaran Rp15.000 per dolar AS, dengan potensi penguatan ke kisaran Rp14.900 per dolar AS.

Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS
Infografis Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya