Mahfud MD: Lebaran Beda Hari, Tidak Perlu Ribut!

Mahfud MD berkomentar masyarakat Indonesia sepertinya akan dihadapkan pada perbedaan waktu Lebaran atau Salat Idul Fitri tahun ini. Hal ini sesuai dengan Rukyat dan Hisab yang diumumkan Nu dan Muhammadiyah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Apr 2023, 11:01 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 11:01 WIB
Mahfud MD dan Komisi III DPR Bahas Transaksi Mencurigakan Rp 349 Triliun di Kemenkeu
Mahfud hadir dalam posisinya sebagai Ketua Komite Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Sri Mulyani sebagai anggota. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia sepertinya akan dihadapkan pada perbedaan waktu Lebaran atau Salat Idul Fitri tahun ini. Hal ini sesuai dengan Rukyat dan Hisab yang diumumkan Nu dan Muhammadiyah.

Mengenai kemungkinan perbedaan waktu lebaran ini, membuat Menko Polhukan Mahfud MD angkat suara. Dirinya menitipkan pesan kepada masyarakat untuk tidak perlu meributkan hal ini.

Dijelaskan Mahfud MD, NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya pada tanggal 1 Syawal. Hanya saja perbedaannya dalam melihat derajat ketinggian hilal.

"Jadi cara memahami secara sederhana begini. NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya tanggal 1 Syawal, hanya beda pilihan ukuran ufuk. Sama juga, misalnya, ummat Islam sama-sama melaksanakan salat dzuhur saat matahari lengser ke arah barat sekitar jam 12.00. Tetapi yang satu salat jam 12.00, yang satu salat jam 13.00. Sama benarnya, tak perlu ribut," ujarnya seperti dikutip dari akun instagramnya, Selasa (18/4/2023).

Perlu diketahui, Rukyat adalah melihat dengan mata/teropong seperti praktik zaman Nabi. Hisab adalah melihat dengan hitungan ilmu astronomi.

Mahfud MD menegaskan, Rukyat tentu didahului dengan hisab juga untuk kemudian dicek secara fisik.

Pesan ke Pemerintah Daerah

Untuk itu, dia meminta kepada Pemerintah Daerah atau Pemda mengizinkan fasilitas publik seperti lapangan, untuk dijadikan tempat salat Idul Fitri jika ada ormas atau kelompok masyarakat yang ingin menggunakannya.

"Kita harus membangun kerukunan meski berbeda waktu hari raya," tambahnya.

Perhitungan NU dan Muhammadiyah

Sebelumnya, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023. Artinya, warga Muhammadiyah menjalankan ibadah puasa Ramadhan hanya 29 hari. Pada Jumat pekan ini mereka akan melaksanakan sholat id.

Sementara NU, berdasarkan data markaz Jakarta, ketinggian hilal pada 29 Ramadhan 1444 H berada pada 1 derajat 55 menit 43 detik dan elongasi 3 derajat 18 menit 23 detik. Adapun waktu hilal di atas ufuk berlangsung selama 9 menit 29 detik. Sementara ijtimak terjadi pada Kamis Legi, 20 April 2023 pada pukul 11.16.38 WIB.

Letak matahari terbenam pada 11 derajat 30 menit 16 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada 13 derajat 02 menit 49 detik utara titik barat. Kedudukan hilal sendiri berada pada 1 derajat 32 menit 32 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara. 

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi ketinggian hilal masih berada di bawah standar minimal imkan rukyah (visibilitas) yakni 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dengan demikian, kemungkinan kecil hilal dapat dirukyat. Apabila hilal tidak terlihat atau teramati oleh para perukyat, maka bulan Ramadhan 1444 H digenapkan menjadi 30 hari. Kemungkinan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H atau lebaran tahun ini bertepatan dengan Sabtu, 22 April 2023

 

Mudik Lebaran 2023, Kapolri Imbau Pemudik Bisa Berangkat Siang Hari

Kemacetan Panjang Pemudik di Pintu Tol Cikupa
Foto udara menunjukkan kendaraan terjebak macet di gerbang masuk tol Cikupa, Tangerang, Banten, Kamis (28/4/2022). Memasuki H-4 Hari Raya Idulfitri 1443 H atau Lebaran 2022, kendaraan pemudik dengan menggunakan kendaraan pribadi mengular di pintu tol Cikupa arah Merak. Kemacetan terjadi kurang lebih hingga dua km meter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat, agar melakukan perjalanan pada siang hari ketika mudik lebaran ke kampung halaman. Hal ini dilakukan supaya mengurangi kepadatan volume kendaraan.

"Tingkatkan pula imbauan kepada masyarakat agar memilih waktu perjalanan pada siang hari guna mengurai kepadatan volume kendaraan," ujar Sigit saat Apel Operasi Ketupat di Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023).

Sebab pengalaman mudik tahun 2022, pemudik cenderung melakukan perjalanan pada malam hari. Khususnya yang menyeberang pulau.

"Hal tersebut penting mengingat tahun lalu pemudik cenderung melakukan perjalanan pada malam hari khususnya pada jalur penyeberangan," ungkap Sigit.

Maka itu juga, Polri menyiapkan Satgas untuk melakukan pengamanan dan pengawalan di jalur Sumatera dan Jawa. Satgas ini diturunkan untuk menjamin keamanan para pemudik.

"Oleh sebab itu siapkan Satgas untuk pengamanan maupun pengawalan disepanjang jalur-jalur Sumatra maupun Jawa. Baik siang maupun malam hari terutama pada jalur Sumatera selat Bakaheuni sehingga masyarakat merasa aman," ujar Sigit.

 

Keputusan Bersama

H-3 Lebaran One Way Masih Diberlakukan
Kendaraan pemudik melintas di ruas jalan tol Batang - Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, kepolisian dan pengelola jalan tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang yang terpantau ramai lancar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Kapolri mengingatkan kembali Keputusan Bersama tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah, salah satunya terkait pembatasan angkutan barang.

"Demi kelancaran arus mudik dan balik maka dilakukan pembatasan operasional angkutan barang, terdapat klasifikasi angkutan yang masih diijinkan beroperasi," kata Listyo di Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

Dia merinci kendaraan yang tetap diperbolehkan beroperasi seperti Kendaraan pengangkut BBM, pengantar uang, pengantar hewan ternak, pupuk dan Bahan Pokok dan Penting.

"Pastikan kendaraan-kendaraan tersebut dilengkapi dengan surat muatan yang ditempelkan pada kaca kendaraan sebelah kiri. Sehingga mempermudah proses pemeriksaan," ujar Listyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya