Liputan6.com, Jakarta Raksasa barang mewah LVMH menjadi perusahaan Eropa pertama yang melampaui nilai pasar mencapai USD 500 miliar atau sekitar Rp 7.360 triliun pada Senin (24/4).
Melansir CNBC, Minggu (30/4/2023), perusahaan induk Louis Vuitton, Moët & Chandon dan Hennessy serta beberapa merek termasuk Givenchy, Bulgari dan Sephora, melaporkan kenaikan sebesar 17 persen pada penjualan kuartal pertama di awal bulan April, lebih dari dua kali lipat dari ekspektasi analis.
Baca Juga
Saham LVMH mencapai rekor tertinggi menyusul hasilnya dan mencapai rekor tertinggi lainnya pada Senin kemarin. Harga sahamnya naik hingga 32,8 persen pada tahun ini.
Advertisement
Menurut laporan, pendapatan perusahaan mencapai 79,2 miliar euro atau senilai USD 87,1 miliar pada 2022. Dengan laba dari operasi berulang sebesar 21,1 miliar euro, hasil rekor tahun kedua berturut-turut.
Perusahaan yang berbasis di Paris itu mengatakan akan mendapat manfaat berkat pembukaan kembali dari Covid-19 di China karena kembalinya perjalanan wisatawan yang membawa konsumen kelas atas.
Harapan rebound dalam belanja konsumen China juga telah mendorong harga saham kelompok barang mewah lainnya, itu termasuk Richemont, Keringdan Burberry.
Â
Jadi Orang Terkaya di Dunia
Sebagai informasi, CEO LVMH Bernard Arnault saat ini menjadi orang terkaya di dunia, menurut indeks miliarder real-time Forbes.
Berdasarkan data terbarunya, kini juragan barang mewah yang saat ini menginjak usia 74 tahun itu memiliki harta kekayaan mencapai USD 236 miliar atau sekitar Rp 3.475 triliun.
Pada 2021, LVMH menyelesaikan akuisisi perhiasan AS Tiffany & Co senilai USD 15,8 miliar.
Advertisement