Sukanto Tanoto Beli Tanglin Mall Singapura Rp 9,6 Triliun, DJP Siap Telusuri Laporan Pajak

Pusat Perbelanjaan Tanglin Mall yang terkenal di kawasan Orchard Road kini dijual secara kolektif seharga 868 juta dolar Singapura atau setara Rp9,5 triliun setelah tiga kali gagal. Pembelinya adalah seorang pengembang dan miliarder Indonesia Sukanto Tanoto.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 21:00 WIB
Sukanto Tanoto adalah Pendiri dan Chairman RGE
Sukanto Tanoto, miliarder Indonesia yang berbisnis sawit membeli pusat Perbelanjaan Tanglin Mall yang terkenal di kawasan Orchard Road. (dok: Website RGE)

Liputan6.com, Jakarta - Sukanto Tanoto, miliarder Indonesia yang berbisnis sawit membeli pusat Perbelanjaan Tanglin Mall yang terkenal di kawasan Orchard Road. Pembelian ini bernilai 868 juta dolar Singapura atau setara Rp 9,5 triliun.

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun ikut suara menanggapi pembelian ini. DJP akan meneliti Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Sukanto Tanoto untuk memastikan yang bersangkutan sudah melaporkan semua harta di SPT.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kementerian Keuangan Dwi Astuti menjelaskan, pemeriksaan dan penelitian dilakukan di SPT Sukanto Tanoto untuk memastikan harta untuk membeli mal itu sebelumnya telah dilaporkan di SPT.

"Terkait hal tersebut DJP akan melakukan penelitian lebih lanjut apakah telah dilakukan pelaporan atas harta tersebut di SPT Tahunannya," kata Dwi dikutip dari Belasting.id, Selasa (2/5/2023).

"Apabila belum dilakukan pelaporan, DJP akan melakukan klarifikasi kepada wajib pajak yang bersangkutan," tambahnya.

Sekadar informasi, Wajib Pajak memang wajib melaporkan semua kekayaannya di SPT, baik di SPT Badan maupun Pribadi. Bila ada informasi yang menunjukkan Wajib Pajak tersebut memiliki harta lebih banyak dari yang dia laporkan, maka yang bersangkutan patut diduga telah menyembunyikan hartanya.

Maka itu perlu dilakukan penelitian terhadap SPT untuk memastikan kesesuaian data SPT dengan profil kekayaan Wajib Pajak tersebut.

Dwi juga menambahkan dapat mengajukan permintaan pertukaran data atau Exchange of Information (EOI) on request ke negara tempat Wajib Pajak itu diyakini menaruh hartanya.

Tujuan EOI on request itu mencegah penghindaran pajak serta untuk mendapatkan informasi terkait pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.

 

Miliarder Indonesia Beli Mall Mewah di Singapura Seharga Rp9,5 Triliun

Mengenal Tanglin Mall, Pusat Perbelanjaan Ikonis di Orchard Road Singapura yang Dibeli Miliarder Indonesia Sukanto Tanoto
Tanglin Mall, pusat perbelanjaan di kawasan Orchard Road Singapura yang dibeli miliarder asal Indonesia, Sukanto Tanoto. (dok. TripAdvisor)

Sebelumnya, Pusat Perbelanjaan Tanglin Mall yang terkenal di kawasan Orchard Road kini dijual secara kolektif seharga 868 juta dolar Singapura atau setara Rp9,5 triliun setelah tiga kali gagal.

Pembelinya adalah seorang pengembang dan miliarder Indonesia Sukanto Tanoto, dikutip dari laman Straits Times, Kamis (27/4/2023).

Harga Rp9,5 triliun ini sudah termasuk kompleks komersial 364 unit dengan luas sebesar 313.435 kaki persegi. Len Hoo (71) yang telah menjadi ketua komite penjualan kolektif mal sejak upaya pertama pada tahun 2007, mengatakan: "10 persen di atas harga cadangan wajar."

Hoo dari toko perhiasan C.T. Hoo, memiliki toko seluas 300 kaki persegi dan unit kantor seluas 800 kaki persegi di kompleks tersebut.

Tiga upaya penjualan kolektif terakhir dilakukan pada tahun 2007, 2011, dan 2017.

Dinobatkan Sebagai 50 Miliarder Terkaya Versi Forbes

Tanoto dinobatkan oleh Forbes sebagai salah satu dari 50 miliarder terkaya di Indonesia pada tahun 2021 sebagai pengusaha yang bergerak di banyak bidang seperti bisnis serat alam, minyak nabati dan gas alam.

Direktur Real Estat Pacific Eagle, Sun You Ning mengatakan: “Pusat Perbelanjaan Tanglin adalah salah satu landmark ritel paling awal di Singapura dan menjadi lokasi yang menonjol di sebelah St Regis Hotel di kantong Orchard Road.”

Pusat Perbelanjaan Tanglin adalah kompleks 12 lantai dengan dua tingkat basement dan tempat parkir tambahan delapan lantai. Kompleks utamanya selesai pada tahun 1970-an, sedangkan perpanjangan menara kantor selesai pada awal 1980-an.

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya