Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat pada Maret 2023 simpanan orang kaya di atas Rp 5 miliar di perbankan meningkat sebesar 9,36 persen secara year on year (yoy). Peningkatan simpanan orang kaya di atas Rp 5 miliar ini menjadi yang paling tinggi dibanding simpanan dengan nominal lain.
Pertumbuhan tabungan orang kaya dengan nilai di atas Rp 5 miliar tersebut diungkap Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Ia mengatakan, peningkatan tersebut menjadi yang paling tinggi dibandingkan jumlah simpanan yang lain. Misalnya, simpanan yang di bawah Rp 100 juta hanya tumbuh 6,6 persen.
Baca Juga
"Yang di bawah Rp 100 juta hanya tumbuh 6,6 persen. Jadi kelihatannya di sini ada indikasi bahwa yang kaya atau perusahaan mungkin punya uang lebih banyak dibandingkan kita," kata Purbaya saat ditemui di kantornya LPS, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Advertisement
Adapun nominal simpanan orang kaya di atas Rp5 miliar yang tumbuh 9,36 persen tersebut mencapai Rp4.280 triliun per Maret 2023. Angka itu meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp3.904 triliun.
"Jadi pertumbuhan di atas Rp5 miliar lebih cepat dan jauh di atas rata-rata yang lain," katanya.
Lebih lanjut, Purbaya juga menyampaikan, dari penjaminan simpanan, jumlah rekening nasabah Bank Umum yang dijamin seluruh simpanannya oleh LPS per Maret 2023 adalah sebanyak 99,93 persen dari total rekening atau setara 510.872.846 rekening.
Bunga Penjaminan LPS
LPS juga telah menetapkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) untuk periode 1 Maret 2023 sampai dengan 31 Mei 2023 di level 4,25 persen untuk simpanan Rupiah dan 2,25 persen untuk simpanan valuta asing di Bank Umum, naik 25 bps dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, TBP untuk simpanan Rupiah di BPR juga diputuskan naik 25 bps ke level 6,75 persen. Keputusan tersebut sejalan dengan laju kenaikan suku bunga simpanan, upaya sinergi kebijakan program penjaminan simpanan dengan kebijakan moneter, serta antisipasi terhadap volatilitas pasar keuangan global.
"Ke depan, LPS secara berkelanjutan akan terus melakukan asesmen terhadap perkembangan kondisi perekonomian, perbankan, dan SSK sebagai dasar penetapan TBP," pungkasnya.
Sistem Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ancaman Ekomi Global
Sebelumnya, Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan pada kuartal I-2023 kondisi keuangan Indonesia tetap terjaga ditengah tantangan pasar keuangan global.
"Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan I tahun 2023 terus terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global perkembangan positif ini ditopang koordinasi kebijakan yang ditempuh serta optimisme serta pemulihan yang masih kuat dengan membaiknya berbagai indikator," kata Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK, Senin (8/5/2023).
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani yang menjabat sebagai Menteri Keuangan, juga menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2023 tumbuh positif dikisaran 5,03 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2023 tercatat pada tingkat 5,03 persen, ini sedikit meningkat dibanding pertumbuhan sebelumnya, yang levelnya 5,01 persen yoy," ujarnya.
Â
Advertisement
Ekonomi Indonesia Kuat
Ke depan, KSSK memprediksi pertumbuhan ekonomi tetap kuat. Pertumbuhan ini didukung oleh membaiknya mobilitas masyarakat, keyakinan konsumen dan membaiknya daya beli.
Bahkan, KSSK optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai angka 4,5 - 5,3 persen pada tahun 2023.
"Dengan perkembangan tersebut, 2023 akan bias ke atas dalam kisaran 4,5 - 5,3 persen," ucapnya.