Mentan SYL Minta Pengusaha Jamin Kesehatan Pangan Asal Hewan Ternak

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta pengusaha ternak untuk mematuhi aturan yang menjamin kesehatan produk pangan asal hewan

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Jun 2023, 20:35 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 20:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kecukupan nutrisi yang bisa menjamin generasi Indonesia bisa makin baik kedepannya. Hal ini juga yang dinilai menjadi satu tantangan kedepannya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kecukupan nutrisi yang bisa menjamin generasi Indonesia bisa makin baik kedepannya. Hal ini juga yang dinilai menjadi satu tantangan kedepannya.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta pengusaha ternak untuk mematuhi aturan yang menjamin kesehatan produk pangan asal hewan. Tujuannya, agar distribusi hewan ternak dari satu wilayah ke wilayah lainnya tak membawa penyakit yang ditakutkan menyebar luas.

Salah satu langkahnya adalah dengan diterbitkannya sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV). Nantinya, sertifikat ini sebagai bukti tertulis secara sah yang menjamin kelayanan dasar keamanan pangan asal hewan.

"NKV yang dikeluarkan ini menjadi penting karena kita tidak membiarkan penyakit hewan datang dari segala penjuru. Jadi semua unit usaha harus memiliki sertifikat itu untuk menjamin kesehatan hewan yang dikonsumsi," kata Mentan dalam Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Menurut Mentan SYL, pengawasan produk pangan hasil hewan perlu dilakukan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah yang bercengkerama langsung dengan masyarakat.

"Momentum peringatan ini harus menjadi upaya bersama dalam menjaga pangan Indonesia dari berbagai bahaya lain yang masuk ke dalam tubuh kita. Artinya pengawasan pangan harus betul-betul didukung oleh semua pihak, termasuk juga dari pemerintah daerah," ujar kata dia.

Dilakukan Masif

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah mengatakan selama ini penanganan penyakit hewan terus dilakukan secara masif melalui upaya pengawasan dan pengecekan dari hulu ke hilir.

"Kami berharap kemanan pangan yang kita lakukan bersama ini dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap pangan yang sehat dan aman. Jadi hari ini adalah momentum tepat untuk mempromosikan kondisi keamanan pangan yang ASUH (Aman Sehat dan Halal)," ungkapnya.

 

Lakukan Pembinaan

FOTO: Persiapan Perayaan Hari Raya Idul Adha di Yaman
Sapi dipajang sebagai hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha di pasar ternak di Sanaa, Yaman, Rabu (14/7/2021). Saat Idul Adha, umat muslim mengorbankan berbagai hewan seperti sapi, unta, kambing, dan domba. (MOHAMMED HUWAIS/AFP)

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Kementan, Syamsul Ma'arif menambahkan bahwa pemerintah terus melakukan pengujian dan pembinaan terhadap peternak seluruh Indonesia sesuatu standar yang ditetapkan.

"Kami terus melakukan pengawasan pembinaan dan pengujian sesuai standar yang ada. Bahkan pengawasan kami lakukan di Pasar-pasar becek di seluruh daerah," paparnya.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi meminta pelaku usaha untuk mematuhi peraturan dan himbauan pemerintah Indonesia dalam menerapkan standar kesehatan hewan. Salah satunya melengkapi sertifikat NKV.

"Dan pemda juga harus Betul-betul mengawasi peternakan yang dimandatkan regulasi kementan agar betul betul aman," jelasnya.

 

Pastikan Keamanan Pangan

Ilustrasi hewan ternak sapi (Istimewa)
Ilustrasi hewan ternak sapi (Istimewa)

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kecukupan nutrisi yang bisa menjamin generasi Indonesia bisa makin baik kedepannya. Hal ini juga yang dinilai menjadi satu tantangan kedepannya.

Ungkapan ini disampaikan Mentan Syahrul dalam Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia di Kementerian Pertanian tahun 2023. Nutrisi yang baik, menurutnya, bisa didapat dari produk hasil hewan ternak yang juga dalam kondisi sehat.

"Ini penting bagi kita dan momentum ini mengingatkan kita pemangku kepentingan yang berkait ternak dan hewan termasuk tentang nutrisi itu menjadi bagian-bagian konkret, jadi tantangan besok," kata dia dalam sambutannya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (8/6/2023).

"Indonesia baik besok kalau nutrisinya cukup, nutrisi cukup hanya ada dari hewan dan tumbuhan yang baik," sambungnya.

Satu hal yang perlu dipastikan menurutnya adalah makanan dari hewan atau tumbuhan tidak terkontaminasi oleh bakteri. Sehingga tak menimbulkan penyakit yang berdampak buruk kedepannya.

Alhasil, kecerdasan anak-anak disebut akan terganggu. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah yang memerangi rasio stunting di Indonesia.

"Kalau dibiarkan, ini dikira penyakit doang? Populasinya berkurang, animo beternak turun karena persoalan market budidaya, ke investasinya, perdagangan bersoal, akhirnya nutrisi hewani kita bersoal," bebernya.

 

Gerakan Makan Telur dan Minum Susu

Pengelolaan Ternak Sapi Perah yang Optimal Jadi Kunci Produksi Susu Melimpah
Pengelolaan Ternak Sapi Perah yang Optimal Jadi Kunci Produksi Susu Melimpah, Malang (30/5/2023). Foto: Ade Nasihudin/Liputan6.com.

Pada kesempatan ini, Mentan Syahrul sekaligus mengampanyekam gerakan untuk makan 2 butir telur setiap hari. Tentunya, ini perlu dibarengi juga dengan minum satu gelas susu setiap harinya.

Mentan Syahrul sendiri mencontohkan langsung dengan memakan dua butir telur rebus yang dipegangnya. Kemudian, serentak diikuti oleh seluruh pejabat dan jajaran Kementerian Pertanian di Auditorium F Kementan.

Guna menjamin hal ini, dia meminta jajarannya untuk bisa memastikan manajemen di sektor ternak bisa dilakukan dengan baik.

"Ini harus diatur dengan manajemen agenda bangsa, baik nasional, provinsi, kabupaten dan kota, suprastruktur dan infrastruktur. Makan telur penting. Ini semua membuat nutrisi kan, hanya orang bernutrisi yang punya kreativitas dan bisa bersaing," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya