Liputan6.com, Jakarta Kurs rupiah pada Jumat pagi melemah 51 poin atau 0,34 menjadi Rp14.992 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.941 per dolar AS.
Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyatakan Rupiah tertekan oleh penguatan dolar AS, usai Ketua Dewan Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga oleh The Fed belum mendekati akhir.
Advertisement
Baca Juga
"Testimoni kedua Powell lebih tegas dan hawkish. Investor melihat harapan untuk pelonggaran kebijakan tingkat suku bunga oleh bank-bank sentral semakin menjauh," ujar dia dikutip dari Antara, Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Advertisement
Menurut dia, harapan investor yang semakin jauh terkait kebijakan tingkat suku bunga dikarenakan inflasi pada umumnya masih bertahan tinggi. "Adapun dalam kasus The Fed, mereka melihat inflasi inti yang menurun sangat pelan dan masih di atas 5 persen," ucapnya.
Selain itu, Lukman menilai adanya divergensi antara Bank Indonesia (BI) dengan bank sentral dunia lainnya yang kembali pada tren kenaikan suku bunga.
"Hal ini akan terus membebani Rupiah, saya lihat dalam waktu dekat ini rupiah masih akan berkisar di Rp15 ribu," ungkap Lukman.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan keputusan mempertahankan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juni pada level 5,75 persen untuk memastikan inflasi tetap terkendali.
Selain itu suku bunga deposit facility dan lending facility juga tetap dipertahankan masing-masing sebesar 5,75 persen dan 6,5 persen.
"Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2 persen sampai 4 persen pada sisa tahun 2023 dan tahun 2024," kata Perry dalam konferensi pers RDG BI bulan Juni di Jakarta, Kamis (23/6).
Â
BI Jember Imbau Warga Waspada Uang Palsu di Jasa Penukaran, Kenali Ciri-Ciri Rupiah
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember Yukon Afrinaldo mengimbau masyarakat waspada peredaran uang palsu menjelang Lebaran 2023.
Uang palsu biasanya sering beredar dari jasa penukaran uang di luar perbankan dan transaksi di tengah masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri, apalagi masih banyak warga yang belum memahami dengan baik uang rupiah emisi 2022.
"Kami terus melakukan sosialisasi dan kampanye keaslian uang rupiah untuk mengantisipasi peredaran uang palsu," katanya, S elasa 11 April 2023.
Selain melakukan sosialisasi secara khusus terkait keaslian rupiah, lanjut dia, pihak Bank Indonesia Jember setiap dalam kegiatan UMKM atau literasi keuangan selalu menyelipkan materi tentang ciri-ciri uang rupiah.
"Persentase peredaran uang palsu di wilayah kerja BI Jember masih kecil dan kami yakin pemahaman masyarakat lebih baik terkait uang rupiah, meskipun masih ada yang belum mengenal dengan baik uang rupiah emisi 2022," tuturnya.
Ia mengimbau masyarakat yang menukar uang pecahan baru untuk kebutuhan Lebaran melalui kas keliling yang disediakan Bank Indonesia melalui aplikasi pintar dan pihak perbankan yang siap melayani penukaran uang.
"Kami juga bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI yang bersentuhan langsung dengan masyarakat yakni babinkamtibmas dan babinsa untuk menekan peredaran uang palsu," katanya.
Advertisement
Siapkan Rp 1,6 T Uang Pecahan
Berdasarkan data Bank Indonesia Jember, jumlah uang palsu beredar di wilayah kerjanya meliputi Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi selama Januari hingga Maret 2023 sebanyak 382 lembar.
Sementara itu, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jember menyediakan sebanyak Rp1,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menukar uang pecahan baru untuk momentum Lebaran 2023.
 Â