Daftar 10 Negara Produsen Beras Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut adalah daftar 10 negara dengan produksi beras terbesar di dunia, menurut World Population Review.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Agu 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2023, 14:00 WIB
5000 Ton Beras Impor Asal Vietnam Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - India mengejutkan pasar pangan dunia setelah mengumumkan akan memberhentikan ekspor beras putih non basmati. Penutupan keran ekspor itu dilakukan dalam mempertahankan ketersediaan dan meredam kenaikan harga domestik.

Sebagai informasi, India dikenal sebagai pengekspor beras terbesar di dunia, menyumbang lebih dari 40 persen perdagangan beras global.

Mengutip laman World Population Review, Jumat (4/8/2023) beras merupakan bahwa makanan  yang paling banyak diproduksi ketiga di dunia, setelah tebu dan jagung.

Untuk lebih dari setengah populasi dunia, beras menjadi makanan pokok utama, terutama di kawasan Asia, Afrika Sub-Sahara, dan Amerika Selatan yang menjadi konsumen terbesarnya.

Pada tahun 2022, tercatat 10 produsen beras terbesar berada di negara Asia di antaranya adalah China dan India yang menyumbang lebih dari setengah beras yang diproduksi secara global.

Padi juga merupakan tanaman utama yang ditanam di Thailand dan Indonesia, serta negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Pada akhir tahun 2022 diperkirakan sekitar 515 juta ton beras akan diproduksi di seluruh dunia. Angka tersebut mewakili peningkatan 0,23 persen dalam produksi global. India tetap menjadi pengekspor beras terbesar di dunia, sementara wilayah Afrika Sub-Sahara mengimpor beras paling banyak.

Lebih dari 80 persen beras dunia dipanen di 10 negara. Karena populasi global terus meningkat, beras akan terus menjadi sumber utama kalori dan nutrisi.

Berikut adalah daftar 10 negara dengan produksi beras terbesar di dunia, menurut World Population Review :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

  1. China: 148, 9 juta metrik ton
  2. India: 129 juta metrik ton
  3. Bangladesh: 35,8 juta metrik ton
  4. Indonesia: 34,4 juta metrik ton
  5. Vietnam: 27,1 juta metrik ton
  6. Thailand: 19,7 juta metrik ton
  7. Myanmar: 12,6 juta metrik ton
  8. Filipina: 12,4 juta metrik ton
  9. Pakistan: 8,7 juta metrik ton
  10. Jepang: 7,5 juta metrik ton

10 Negara dengan Konsumsi Beras Terbesar di Dunia

Budi Waseso dan Zulkifli Hasan Tinjau Kedatangan Beras Impor di Pelabuhan Tanjung Priok
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat meninjau aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Melansir InsiderMonkey, Jumat (4/8/2023) laporan yang dikeluarkan oleh IndustryARC, menunjukkan bahwa nilai industri beras global mencapai USD 293,8 miliar pada tahun 2022. Industri ini akan berkembang dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 2,6 persen atau mencapai USD 356 miliar padda akhir dekade ini.

Secara keseluruhan, rata-rata konsumsi beras per orang setiap tahun bisa mencapai 67,5 kg pada tahun 2023. Hal ini berarti konsumsi beras per kapita per hari sebesar 184,9 gram.

Berikut adalah daftar 10 negara dengan konsumsi beras terbesar di dunia, dikutip dari laman Statista : 

1. China : 154.946 metrik ton

2. India:  108.500 metrik ton

3. Bangladesh: 37.300 metrik ton

4. Indonesia: 35.200 metrik ton

5. Vietnam: 21.500 metrik ton

6. Filipina: 15.750 metrik ton

7. Thailand: 13.000 metrik ton

8. Myanmar: 10.300 metrik ton

9. Jepang: 8.200 metrik ton

10. Nigeria: 7.450 metrik ton


IMF Sebut Larangan Ekspor Beras India Berpeluang Picu Volatilitas Harga Pangan

Ilustrasi Beras (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Beras (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Sebelumnya,  International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional mengatakan akan “mendorong” India untuk hapus pembatasan ekspor beras kategori tertentu. Hal ini seiring langkah India larang ekspor untuk kategori beras tertentu akan berdampak pada inflasi global.

Dikutip dari theindianexpress.com, Jumat (28/7/2023), Pemerintah India pada 20 Juli 2023 telah melarang ekspor beras putih non-basmati untuk meningkatkan pasokan domestic dan menjaga harga eceran tetap terkendali selama musim perayaan mendatang.

Beras jenis ini merupakan sekitar 25 persen dari total beras yang diekspor dari India. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pangan India menyebutkan tidak akan ada perubahan dalam kebijakan ekspor beras non-basmati setengah matang dan beras basmati yang merupakan bagian terbesar dari ekspor.

Dengan lingkungan saat ini, jenis pembatasan ini cenderung memperburuk volatilitas harga pangan di seluruh dunia. Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas menuturkan, mereka juga dapat mengarah pada tindakan pembalasan.

"Jadi, itu pasti sesuatu yang akan kami dorong penghapusan jenis pembatasan ekspor ini, karena bisa berbahaya secara global," tutur dia.

 


Nilai Ekspor Beras India Capai USD 4,2 Juta

Ilustrasi bendera India (AFP Photo)
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Adapun total ekspor beras putih non-basmati dari India mencapai USD 4,2 juta pada 2022-2023 dibandingkan USD 2,62 juta pada tahun sebelumnya. Tujuan utama ekspor beras putih non-basmati India meliputi Amerika Serikat, Thailand, Italia, Spanyol dan Sri Lanka.

Untuk memastikan ketersediaan beras putih non-basmati yang cukup di pasar dalam negeri dan untuk menahan kenaikan harga di dalam negeri, pemerintah telah mengubah kebijakan ekspor dari bebas bea keluar 20 persen menjadi dilarang dengan segera.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya