Mendag Sebut Bawa UMKM Naik Kelas Butuh Kolaborasi Semua Pihak

pelaku UMKM harus mendapatkan pelatihan. Bekal pengetahuan dalam berusaha itu bisa digunakan untuk berinovasi pada produk maupun proses, serta meningkatkan nilai usaha dan produknya.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Agu 2023, 22:04 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2023, 22:04 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menekankan kolaborasi dalam mengembangkan UMKM.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menekankan kolaborasi dalam mengembangkan UMKM.

 

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan perlu kolaborasi dari semua pihak untuk menguatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, swasta, dan semua pihak dapat mengambil peran sesuai bidang masing-masing.

“Kita semua satu tim bisa bekerja sama,” kata Zulkifli Hasan dalam acara penghargaan Indonesia Entrepreneur Challenge atau IEC 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, dikutip Kamis (31/8/2023).

“Satu goal habis-habisan bela UMKM," lanjut dia.

Zulkifli Hasan menegaskan, pelaku UMKM harus mendapatkan pelatihan. Bekal pengetahuan dalam berusaha itu bisa digunakan untuk berinovasi pada produk maupun proses, serta meningkatkan nilai usaha dan produknya.

Dia mencontohkan, sambal yang dikemas dalam plastik memiliki nilai jual yang lebih rendah dibandingkan sambal yang dikemas dalam botol kaca.

Akan bertambah lagi nilainya, Zulkifli Hasan melanjutkan, jika memiliki label dengan tulisan bahasa asing, misalkan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab.

“Harganya bisa lebih tinggi dan pangsa pasar yang lebih luas,” ucap dia.

Dan kegiatan IEC ini, menurut dia, termasuk bentuk dukungan agar pelaku UMKM naik kelas.

 

Tercatat 58.444 pendaftar IEC 2023. Dari jumlah itu, tersaring 100 peserta berdasarkan usia, kepemilikan Nomor Induk Berusaha (NIB), dan tren kenaikan omzet usaha. Mereka lantas mengikuti Workshop Pitch Deck atau pembekalan membuat dan menyuguhan presentasi yang menarik dan berbobot dari Orbitin Indonesia. 

 

 

Indonesia-Vietnam Mau Aktifkan Lagi Forum Bilateral, Apa Manfaatnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam Sosialisasi Permendag No 22 Tahun 2023 tentang Barang yang Dilarang untuk Diekspor dan Permendag No. 23 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor,  di Jakarta, Kamis (31/8/2023). (Elza/Liputan6.com)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam Sosialisasi Permendag No 22 Tahun 2023 tentang Barang yang Dilarang untuk Diekspor dan Permendag No. 23 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor, di Jakarta, Kamis (31/8/2023). (Elza/Liputan6.com)

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengusulkan untuk mengaktifkan kembali forum bilateral antara Indonesia dan Vietnam untuk meningkatkan perdagangan negara Vietnam dan Indonesia.

Hal itu di sampai Mendag Zulkfli dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Nguyen Hong Dien Nguyen Hong Dien, melakukan pertemuan bilateral dalam rangkaian Pertemuan ke-55 Para Menteri Bidang Ekonomi ASEAN dan Pertemuan Lainnya di Semarang, Jawa Tengah, (20/8/2023).

“Usulan itu disambut baik oleh Vietnam karena pertemuan bilateral kedua negara sempat terhenti akibat pandemi COVID-19," kata Mendag Zulkifli.

Kemudian, ia menyampaikan rasa keingintahuannya dan keingininannya berkunjung ke Vietnam bersama para pelaku usaha Indoneisa, khususnya di bidang agrikultur, perikanan, industri kendaraan listrik termasuk pengolahan logam tanah jarang (rare earth) untuk melakukan pendekatan kerja sama bisnis bersama para pelaku usaha Vietnam.

Selain itu, Menperindag Vietnam Nguyen Hong Dien mengungkapkan telah siap melakukan kerja sama bersama Indonesia dan diharapkan bisa mengurangi hambatan perdagangan dengan reaktivitasi forum bilateral.

Sehingga, Vietnam nanti akan mempertemukan dan membawa pelaku usaha saat Forum Bisnis di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada September 2023. 

 

Produsen CPO Terbesar

Ilustrasi CPO 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi CPO 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Menanggapi hal itu, Zulhas mengatakan siap untuk mempertemukan dengan produsen CPO terbesar di Indonesia.

"Kami siap untuk mempertemukan pelaku usaha Vietnam dengan top produsen CPO Indonesia,"  jelas dia.

Total perdagangan Indonesia-Vietnam dari Januari hingga Juni 2023 tercatat sebesar $6,22 miliar. Sedangkan pada tahun 2022, total omzet perdagangan kedua negara akan mencapai 13,31 miliar USD, meningkat dibanding tahun 2021 sebesar 11,06 miliar USD.

Kemudian, ekspor Indonesia ke Vietnam tercatat sebesar 8,49 miliar USD pada tahun 2022 dan impor Indonesia dari Vietnam sebesar 4,82 miliar USD. Disimpulkan, Indonesia memiliki surplus neraca perdagangan sebesar 3,67 miliar USD. 

 

 

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya