Bos IMF Puji Jokowi: Apa yang Dilakukan Indonesia ke Mangrove Adalah Hal yang Indah

Mangrove memiliki peran penting dalam melindungi wilayah pesisir dari abrasi. Selain itu, hutan mangrove juga mempunyai kemampuan untuk menyerap karbon lebih tinggi dibandingkan hutan tropis.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Sep 2023, 11:15 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 11:15 WIB
Kegiatan Presiden Jokowi Ajak Delegasi KTT G20 ke Hutan Mangrove
Presiden Indonesia Joko Widodo bersiap menanam pohon mangrove dalam rangkaian agenda pertemuan KTT G20 di Hutan Mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Indonesia, Rabu (16/11/2022). Agenda ini merupakan salah satu agenda resmi dari para delegasi G20 yang hadir di Bali, sebelum nanti melanjutkan kembali working group. (AP Photo/Alex Brandon via Pool)

Liputan6.com, Jakarta Perubahan iklim menjadi tantangan seluruh dunia, Indonesia pun menggunakan segala cara untuk mengatasinya. Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasiperubahan iklim.

Hal ini pun mendapat apresiasi dari Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva. Ia memuji kemampuanJokowi dalam mengatasi dampak perubahan iklim melalui rehabilitasi hutan mangrove.

"Apa yang dilakukan Indonesia untuk memulihkan hutan bakau. Mangrove adalah hal yang indah," ujar Kristalina dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/8).

Dia menjelaskan, bahwa mangrove memiliki peran penting dalam melindungi wilayah pesisir dari abrasi. Selain itu, hutan mangrove juga mempunyai kemampuan untuk menyerap karbon lebih tinggi dibandingkan hutan tropis.

"Mereka (mangrove) adalah perlindungan terhadap badai. Kawasan ini menciptakan lebih banyak potensi perikanan dan merupakan sumber karbon," bebernya.

Terlebih, lanjut Kristalina, sejumlah negara pesisir terancam tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut yang disebabkan oleh perubahan iklim. Salah satunya Indonesia.

"Indonesia terkena dampak parah dari bencana alam kenaikan permukaan air laut," ucapnya.

Oleh karena itu, dia mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk terus melakukan rehabilitasi hutan mangrove. Menurutnya, upaya yang dilakukan pemerintah tersebut perlu didukung oleh dunia usaha untuk mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim global.

"Dan kita tahu bahwa di alam liar, kebakaran hutan adalah tren yang semakin dramatis seiring dengan meningkatnya suhu akibat perubahan iklim," pungkasnya.

 

Indonesia Punya Hutan Mangrove Terluas di Dunia 3,36 Juta Hektare

Pemimpin Dunia Tanam Mangrove Bersama di Sela KTT G20
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berjalan bersama (kiri ke kanan) PM India Narendra Modi, Presiden AS Joe Biden, PM Australia Anthony Albanese, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat mereka mengunjungi area pembibitan bakau sebagai bagian dari KTT G20 di Denpasar, Bali, Indonesia, Rabu (16/11/2022). (AP Photo/Dita Alangkara,Pool)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo(Jokowi) mengatakan Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia yaitu 3,36 juta hektare. Hal tersebut kata dia memiliki potensi yang baik.

"Indonesia ini memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia 3,36 juta hektare. Itu kurang lebih 20% dari total hutan mangrove yang ada di dunia. Artinya kita memiliki sebuah kekuatan dalam potensi hutan mangrove," kata Jokowi usai melakukan penanaman mangrove di Pantai Setotok, Batam, Selasa (28/9).

Sehingga Jokowi meminta agar hutan mangrove bisa dijaga, dirawat, hingga terus dilakukan rehabilitasi jika ada yang rusak. Sebab kata dia dengan adanya hutan mangrove dapat memiliki dampak yang baik, mulai dari memperbaiki ekosistem hingga mengurangi abrasi air laut.

"Karena hutan mangrove ini selain memperbaiki ekosistem di pesisir pantai, kemudian mengurangi abrasi dari air laut, yang paling penting adalah habitat disekitar mangrove juga terjaga dengan baik dan sangat mengurangi emisi karbon yang ada dibandingkan hutan-hutan tropis di darat," ungkapnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Infografis Journal
Infografis Journal Dunia Kepanasan, Akibat Perubahan Iklim Ekstrem?. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya