Indonesia dan Filipina Adakan Pertemuan Meja Bundar, Ini Isinya

Indonesia dan Filipina sama-sama memegang posisi penting di dunia global pasar mineral, terutama ekspor komoditas mineral yang digunakan dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik (Electronic Vehicle).

oleh Tira Santia diperbarui 07 Sep 2023, 13:22 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 13:20 WIB
Roundtable Meeting Indonesia-Filipina dilaksanakan pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 2023 di Jakarta pada Rabu (6/9/2023).
Roundtable Meeting Indonesia-Filipina dilaksanakan pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 2023 di Jakarta pada Rabu (6/9/2023). Indonesia dan Filipina juga menjajaki kemitraan strategis di dua sektor yaitu mineral dan nanopreneurship.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan, Pertemuan Meja Bundar Indonesia - Filipina bertujuan untuk memperkuat kerja sama di sektor pertanian dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Tak hanya itu saja, Indonesia-Filipina juga menjajaki kemitraan strategis di dua sektor mutakhir, yakni mineral dan nanopreneurship.

"Ini adalah dua bidang mutakhir yang sangat relevan bagi Indonesia dan Filipina," ujar Arsjad, dalam sambutan pada pembukaan Pertemuan Meja Bundar Indonesia-Filipina, di Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Arsjad menilai Indonesia dan Filipina sama-sama memegang posisi penting di dunia global pasar mineral, terutama ekspor komoditas mineral yang digunakan dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik (Electronic Vehicle).

"Kami di Indonesia ingin terus bekerja sama dengan Filipina pada sektor mineral bernilai tambah yang dapat memaksimalkan potensi ekonomi kedua negara," kata Arsjad.

Disebutkan, terkait kerja sama pengembangan UMKM, Indonesia  mengapresiasi kemitraan dengan Go Negosyo yang berhasil memajukan sektor UMKM pertanian di Filipina. Hal ini mendorong Indonesia untuk mengumpulkan sumber daya dan membangun jaringan baru dalam pemberdayaan pelaku UMKM di akar rumput sebagai landasan perekonomian nasional.

"Selain itu, kami juga menandatangani Memorandum ini Kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pertanian dan Pengembangan UMKM dengan ASEAN BAC Filipina," kata Arsjad.

3 Topik Utama

Roundtable Meeting Indonesia-Filipina dilaksanakan pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 2023 di Jakarta pada Rabu (6/9/2023).
Roundtable Meeting Indonesia-Filipina dilaksanakan pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 2023 di Jakarta pada Rabu (6/9/2023). Indonesia dan Filipina juga menjajaki kemitraan strategis di dua sektor yaitu mineral dan nanopreneurship.

Sementara itu, Ketua ASEAN BAC Filipina, Jose Ma “Joey” Concepcion III, dalam sambutannya menyampaikan, ada 3 topik utama yang dibahas dalam Pertemuan Meja Bundar Indonesia-Filipina, yaitu Nanopreneurship, Pertanian, dan Pengembangan UMKM.

Joey mengatakan, Indonesia dan Filipina memiliki visi yang sama untuk transformasi kawasan yang sejahtera, yang dapat diwujudkan melalui kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertanian dan UMKM, baik transformasi digital, mineral, maupun nanopreneurship.

"Program pendampingan regional dapat memungkinkan pembelajaran kolaboratif dan mengumpulkan pengetahuan. Saling membantu pada saat dibutuhkan. Bersama-sama, kami bertujuan untuk mendapatkan banyak manfaat," kata Joey.

 

Vaksin

Kepala Negara Menghadiri Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN
Presiden Filipina Ferdinand Marcos, Jr. dan istrinya Louise Araneta tiba untuk menghadiri Gala Dinner KTT ke-43 ASEAN di Hutan Kota GBK, Jakarta, Rabu (6/9/2023). (Mast Irham/Pool Photo via AP)

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Romualdez Marcos Jr menyampaikan, Filipina fokus memaksimalkan potensi perdagangan dan investasi.

“Filipina juga akan fokus pada produksi energi terbarukan dan tetap menjadikan pertanian sebagai prioritas nomor satu untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat,” kata Bongbong.

Ferdinand mengungkapkan, salah satu rencana pengembangan sektor pertanian adalah dengan memberikan vaksin pada ternak untuk melawan penyakit,  memastikan penyediaan pasokan, dan hilirisasi ke energi terbarukan.

Filipina, lanjutnya, sangat mendukung kemitraan dengan Indonesia dan juga ingin meningkatkan posisi di pasar global melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) antara ASEAN dan 5 negara mitra, yakni Australia, Jepang, China, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

"Kunci utamanya adalah selalu menjadikan masyarakat dan kegiatan ekonomi produktif agar mempunyai nilai investasi yang lebih besar. Kami optimis bahwa dengan memperkuat kemitraan regional dan mitra strategis, kita dapat mendukung pertumbuhan ASEAN yang inklusif dan berkelanjutan yang juga berkembang secara global," pungkas Ferdinand.

Infografis KTT ASEAN Ke-43 2023 Digelar di Jakarta. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis KTT ASEAN Ke-43 2023 Digelar di Jakarta. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya