Freeport Indonesia Berhasil Bangun Mesin Penghancur Material Tambang Raksasa Setinggi 70 Meter

Mesin Crusher 603 Freeport Indonesia memungkinkan pembuangan lumpur basah secara langsung ke dalam mesin tanpa harus menyimpan material yang dapat menyebabkan banjir lumpur.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Okt 2023, 11:15 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2023, 11:15 WIB
PT Freeport Indonesia (PTFI) rampung membangun  mesin pemecah material tambang yang dirancang khusus untuk menangani lumpur basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) lebih cepat dari target. (Dok Freeport)
PT Freeport Indonesia (PTFI) rampung membangun mesin pemecah material tambang yang dirancang khusus untuk menangani lumpur basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) lebih cepat dari target. (Dok Freeport)

Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil menyelesaikan pembangunan mesin pemecah material Crusher 603 di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) lebih cepat dari target. Penyelesaian pembangunan mesin baru ini menandai tonggak penting upaya Freeport Indonesia meningkatkan produktivitas.

Mesin Crusher 603 ini merupakan mesin pemecah material tambang yang dirancang khusus untuk menangani lumpur basah (wet muck) yang seringkali menghambat proses penambangan di area tambang bawah tanah.

 

Crusher ini memiliki tinggi 70 meter, lebar 15 meter, dan panjang 40 meter.

Pembangunan Crusher 603 diselesaikan dalam kurun waktu 14 bulan, lebih cepat tiga bulan dari target yang ditentukan. Setelah beroperasi, Crusher 603 akan meningkatkan efisiensi dan produksi tambang Grasberg Block Cave secara signifikan dengan kemampuan untuk menghancurkan sekitar 60.000 ton bijih per hari, serupa dengan model sebelumnya, yaitu Crusher 601 dan 602, namun disempurnakan dengan kemampuan untuk menangani lumpur basah.

Kepala Teknik Tambang Freeport Indonesia Carl Tauran menjelaskan, hasil produksi di tambang Grasberg Block Cave saat ini sudah mencapai rata-rata 120.000 ton per hari, sehingga tambang bawah tanah tersebut saat ini memasuki tahap puncak seiring dengan mulai beroperasinya Crusher 603.

"Dengan beroperasinya Crusher 603, Grasberg Block Cave dapat memiliki kapasitas rata-rata produksi sebesar 150.000 ton per hari, dan berpotensi mencapai kapasitas puncak sebesar 180.000 ton per hari,” kata Carl Tauran dalam keterangan tertulis, Kamis (5/10/2023).

Carl Tauran mengapresiasi dedikasi serta kerja keras seluruh tim Freeport Indonesia yang terlibat, di mana sebagian besar merupakan putra dan putri Indonesia, sehingga Crusher 603 ini dapat selesai dibangun tiga bulan lebih cepat dari target awal. Keberhasilan penyelesaian proyek ini menunjukkan kemampuan dan keahlian tenaga kerja nasional di bidang pertambangan bawah tanah.

 

Lebih Banyak Material Baja

PT Freeport Indonesia (PTFI) rampung membangun  mesin pemecah material tambang yang dirancang khusus untuk menangani lumpur basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) lebih cepat dari target. (Dok Freeport)
PT Freeport Indonesia (PTFI) rampung membangun mesin pemecah material tambang yang dirancang khusus untuk menangani lumpur basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) lebih cepat dari target. (Dok Freeport)

Berbeda dengan pendahulunya, Crusher 603 memungkinkan pembuangan lumpur basah secara langsung ke dalam mesin tanpa harus menyimpan material yang dapat menyebabkan banjir lumpur. Keberhasilan desain dan konstruksi Crusher 603 ini menunjukkan komitmen Frerport Indonesia terhadap kemampuan beradaptasi dan inovasi untuk mengatasi hambatan dan memastikan operasi yang efisien.

Executive Vice President of Operations Freeport Indonesia George Banini menjelaskan,Pembangunan Crusher 603 melibatkan penggunaan lebih banyak material baja dibandingkan dengan dua crusher sebelumnya, yang menjadikan proyek ini lebih kompleks.

Penyelesaian crusher ini merupakan langkah besar menuju pencapaian tujuan proyek dan mengkonsolidasikan posisi PTFI sebagai pemimpin dalam industri,” kata dia.

Proyek ini sangat memperhatikan keselamatan dan telah diselesaikan tanpa cedera kecelakaan besar, dengan hanya satu insiden First Aid (FA) yang dilaporkan dalam 410.000 jam kerja yang dedikasikan untuk proyek ini.

“Rekam jejak keselamatan yang luar biasa ini merupakan bukti perencanaan yang cermat dan kepatuhan ketat oleh tim PTFI terhadap protokol keselamatan selama proses konstruksi,” ungkap VP Central Services PTFI Akhmad Ulya Hidayat.

Selain Crusher 603, keseriusan tim PTFI dalam memberikan kontribusi yang signifikan dalam industri pertambangan juga tercermin dalam proyek pembuatan pabrik pengolahan bijih semi-autogenous atau SAG 3 yang dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya