Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) secara modern, hijau, dan berkelanjutan, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menekan perjanjian studi bersama terkait solusi berbasis alam dan ekosistem.
CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro mengatakan bahwa kolaborasi ini selaras dengan semangat pihaknya untuk mengawal transisi energi dan mendukung pencapaian target nationally determined contribution (NDC) Indonesia.
Baca Juga
“Kolaborasi antara Pertamina NRE dan OIKN ini sangat positif, terutama terkait dampak yang akan dihasilkan terhadap iklim, masyarakat lokal, serta keanekaragaman hayati di IKN," katanya.
Advertisement
"Saya yakin Pertamina NRE dengan kompetensi yang dimiliki dapat berperan strategis dan mendukung IKN menjadi kota modern dan hijau yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan,” imbuh Dannif.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut hangat kolaborasi dengan Pertamina NRE dalam upaya penurunan emisi di sektor Forestry and Other Land Use (FOLU), terutama melalui Nusantara Forest Carbon Project untuk mewujudkan IKN sebagai Net Zero City.
"Konsep ini pada dasarnya mempertahankan hutan yang masih ada dan mereforestasi hutan yg sudah rusak yang lokasinya berada di wilayah IKN," ungkapnya.
Tiga Aspek Kunci
Kolaborasi Pertamina NRE dan OIKN ini mencakup tiga aspek kunci, yaitu iklim, komunitas, dan keanekaragaman hayati. Pada aspek iklim berkaitan dengan proyek karbon yang antara lain meliputi pertaninan dan agroforestri, mitigasi dan pengendalian kebakaran hutan, hutan karbon birut, restorasi serta konservasi hutan.
Pada aspek komunitas meliputi pelibatan masyarakat local dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan, serta mendorong pengembangan sosial ekonomi di desa sekitar. Sedangkan pada aspek keanekaragaman Hayati mencakup upaya konservasi dan peningkatan keanekaragaman hayati.
Berbagai upaya tersebut selaras dengan komitmen Pertamina NRE dan OIKN dalam mendukung inklusivitas serta pembangunan berkelanjutan.
Advertisement
Hasilkan 29 Juta Kredit Karbon
Berdasarkan hasil kajian preliminary, inisiatif NEBS ini berpotensi menghasilkan kredit karbon sekitar 29 juta ton CO2e selama 30 tahun dari sekitar 148 ribu hektare luas area. Sebelumnya, Pertamina NRE juga telah berkolaborasi dengan Perum Perhutani dalam mengembangkan proyek NEBS, di mana satu konsesi yang berlokasi di Kalimantan Utara telah dilakukan finalisasi studi kelayakan.
Implementasi NEBS memegang peranan strategis dalam Upaya pengendalian perubahan iklim. Selain itu, NEBS juga akan melindungi keanekaragaman Hayati, menyediakan lapangan pekerjaan, serta memperkuat ketahanan pangan bagi masyarakat lokal.
(*)